Berikut beberapa gambar Ogoh-Ogoh yang bisa dikatakan masuk dalam kategori ‘Penggembira’ alias tidak diikutsertakan dalam Lomba namun dibuat dengan nafas dan semangat yang sama (dan tentu saja tanpa beban), yang sempat diabadikan tanpa sengaja melakukan perburuan seperti gambar sebelumnya.
Ciri-ciri dari Ogoh-Ogoh ‘Penggembira ini adalah (1) dari segi siapa dibalik pembuatnya, biasanya sekumpulan keluarga yang ingin ikut berpartisipasi meramaikan atau sekedar ide dari para putra putri mereka, bisa juga oleh Sekaa Teruna Teruni yang ternyata gag masuk nominasi perlombaan, (2) dari segi penggarapan, tidak seapik yang diperlombakan meski masih bisa dikatakan cukup baik akan tetapi ada juga yang sekedar jadi atau sebisanya, (3) dari segi ide, beberapa mengambil penokohan yang bukan masuk dalam golongan Bhutakala atau Dewa Dewi, terpantau ada juga yang membuat Ogoh-Ogoh Scream, tengkorak, anak-anak, ipin upin, shincan dan lain sebagainya. Selain itu ada juga dilihat dari ukuran yang biasanya tidak jauh berbeda dengan orang dewasa (meski ada juga yang monumental atau raksasa).
Namun jika dilihat dari segi ide dan konstruksi dasar yang dibangun, sebenarnya masih bisa diadu dalam sesi perlombaan. Hanya saja ya lantaran beberapa pertimbangan diatas, maka jadilah Ogoh-Ogoh yang telah dibuat dengan susah payah dan banyaknya biaya yang dihabiskan, hanya sebagai penggembira dan meramaikan Malam Pengerupukan yang diselenggarakan Sehari sebelum Hari Raya Nyepi.
So, jangan terlalu dipikirkan bagus tidaknya, namun angkat jempol bagi mereka yang sudah berhasil menuangkan hasil karyanya dalam rupa Ogoh-Ogoh di Tahun 2012 ini.
Hati-hati selama di Perjalanan nanti malam, dan Selamat merayakan Tahun Baru Caka 1934. Salam dari Pusat Kota Denpasar.
Ogoh-Ogoh diseputaran Jalan Veteran (banjar Belaluan) dan Jalan Nangka
Ogoh-Ogoh diseputaran Jalan Suli dan Jalan Nangka (lagi)
Ogoh-Ogoh diseputaran Jalan Sarigading dan (lagi-lagi) Jalan Nangka
Ogoh-Ogoh diseputaran Jalan Nangka (waduh !!!)
Comments
Post a Comment