Skip to main content

MiRah yang suka Marah

Kadang saya merasa menyesal ketika satu ketika secara tak sadar menghardik MiRah, apalagi melihat ia langsung terdiam dan menangis mencari ibunya. Itu saya lakukan saat MiRah mulai terlihat tak terkontrol memarahi neneknya tanpa satu alasan yang jelas. Jujur saja, saya merasa begitu lantaran termasuk jarang melakukannya, separah apapun kondisinya. Mungkin karena MiRah merupakan putri yang kami dambakan selama dua tahun awal perkawinan.

Belakangan ia kerap meminta satu hal dengan suara dan nada yang keras. Jikapun tidak dengan segera dituruti, kami akan mendapatkan bentakan yang tidak kalah kerasnya. Kalo itu ditujukan pada saya pribadi sih gag terlalu masalah, karena seketika itu juga ia bisa saya tenangkan. Tapi tidak segampang itu kalo yang diperlakukan begitu adalah Neneknya. Kadang jika si nenek sudah kadung mangkel, MiRah suka balik dimarah, dan bisa ditebak bagaimana kelanjutannya.

Melihat situasinya yang tidak kondusif dari hari ke hari :p , saya bersama Istri tidak tinggal diam. Kami secara bergantian memberikan nasehat dan pesan secara hati-hati dan intensif pada MiRah ketika suasana hatinya sedang senang. Biasanya kami berikan pula contoh ‘penyelewengan perilaku yang kerap ia lakukan pada beberapa tokoh kartun atau dongeng yang ia kenal. Dari ‘bawang putih’ yang penurut atau ‘bawang merah’ yang diusir akibat kelakuannya, hingga perumpamaan ‘ibu guru di sekolah.

Di usianya yang menjelang tiga tahun, MiRah tumbuh demikian pesat. Tubuhnya meninggi, makin lama makin mirip Bapaknya, sedang kecantikannya malah mirip ibunya saat kecil. Saya jadi khawatir sendiri. Bukan apa-apa, hanya karena khawatir MiRah akan mengalami kesulitan yang sama seperti yang saya alami saat usia pertumbuhan. Sulit mencari ukuran yang pas di tubuh terutama kaki. Memang sih, jaman sudah maju sedemikian jauh, namun tetap saja saya merasa khawatir.

Sejauh ini MiRah mau-mau saja dekat dengan Bapaknya, walaupun ia cenderung lebih dekat pada Nenek dan ibunya. Beberapa kali MiRah saya ajak jalan berdua, baik berkendara roda dua ataupun roda empat, ia anteng-anteng saja kok. Sepanjang perjalanan ia biasanya bersenandung lagu anak, atau sekedar bertanya tentang apa yang ia lihat. Tidak jarang obrolannya ngelantur kemana-mana, membuat suasana makin heboh, penuh tawa dan canda kami.

Sayangnya MiRah tak punya teman bermain dirumah, padahal ada banyak anak yang seusianya disekitar kami. Kondisi lingkungan yang sudah kadung ‘bermusuhan  dan iri hati hanya karena hal-hal kecil, tipikal masalah yang berlarut-larut dalam sebuah keluarga besar, membuat para orang tua mereka mendidik anaknya untuk tidak bertegur sapa dengan MiRah. Hal yang jujur saja dahulu pernah pula saya alami sejak kecil dan tetap berlangsung hingga kini.

Itu sebabnya MiRah lebih kerap saya ajak bermain di luar rumah. Arena mainan Tiara Dewata, lapangan Puputan, mini market di jalan Pulau Saelus, Mc Donalds atau Taman Kanak-Kanak terdekat yang memiliki fasilitas Playground menjadi daftar kunjungan wajib kami setiap minggunya. Dengan harapan, ia dapat berinteraksi dengan dunia luar yang mampu memberikan aura positif lebih jauh ketimbang aura negatif yang ada di rumah.

Bisa jadi ini pula yang menjadikan tumbuh kembang MiRah gampang marah ketika satu permintaannya tak dituruti dengan segera. Apa boleh buat ?

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Kalian masi ingat, kapan mulai gabung ke Sosial Media ?

Saya ingatnya pertama kenal FaceBook November 2008. Era kampanye Mister Barrack Obama yang kabarnya waktu itu make sarana FB untuk merangkul generasi muda. Sempat penasaran di awal, gegara tumben kenal yang namanya Media Sosial.  Padahal di era yang sama, sudah ada FriendSter, MySpace atau Hi5. Rupanya saya bukan generasi itu.  Yang jadi gara-gara ya Blogging.  Keasikan nulisin Blog, keenakan onani, lalu kesandung orang deh.  Start awal di laman Blogspot 25 Mei 2006, pake nama pandebaik.blogspot.com lalu diberi hadiah Domain pribadi oleh RakhaHost di agenda gabung bareng Bali Blogger Community Februari 2008, berubah nama jadi pandeividuality.net yang terinspirasi dari album PAS Indieviduality, menggunakan mesin Wordpress. dan pas kesandung media mainstream, pindah hosting ke Bali Orange jadi www.pandebaik.com pada November 2008. Pindah hosting juga gegara Rakhahost trouble cukup lama.  Balik ke Blogspot lagi pada 16 April 2023 lalu lantaran capek mengelola Wordpress, yang kerap disampe