Diantara sekian banyak tempat makan yang saya favoritkan selama ini di seputaran Kota Denpasar, barangkali yang satu ini tergolong nyeleneh. Bebek, binatang berkaki dua yang menjadi favorit anak-anak ini sebetulnya tidak pernah masuk dalam daftar masakan yang wajib saya nikmati. Bahkan bisa saya katakan, paling hanya sekali saja saya pernah merasakan masakan ini. Tepatnya di jalan Wahidin, sebelah kiri jalan. Itupun lantaran dipaksa rekan kantor dan bisa ditebak, saya gag bisa menikmati dagingnya yang kenyal dan kurus kering itu.
Sebetulnya saya pengen banget bisa mencoba Bebek Bengil-nya Ubud yang katanya paling nikmat sejagat. Hanya untuk Pengen tau rasanya saja. Tapi lantaran image ‘Ubud’ yang terkadang begitu mahal untuk kantong saya yang setara pegawai negeri rendahan, angan saya itu hanyalah bisa digantungkan di awan.
Bersyukur, apa kata orang-orang dulu itu ada benarnya, bahwa kalo memang sudah jodoh ya gag bakalan kemana. Barangkali ini juga berlaku dalam soal ‘angan mencicipi masakan bebek yang uenak. :p
Warung Bebeque, sebuah tempat makan baru gres di ujung jalan Mahendrata Selatan (6 Km dari Pusat Kota Denpasar), sebelum SPBU yang ada di pojokan itu sempat mengundang saya untuk mencicipi masakan khas mereka, Bebek Super Sambal dalam rangka Launching. Sayangnya, saya berhalangan hadir saat itu. Namun demi menghormati si empunya warung, yang notabene merupakan Semeton Yowana PanDe dan tempo hari sempat diajak gradag grudug, saya pun meluangkan waktu satu malam awal Desember lalu. Kebetulan ceritanya mbak No’Vie, masih Semeton Yowana PanDe juga, berniat merayakan ulang tahunnya di tempat tersebut.
Lokasi tepatnya berada dipinggiran jalan Mahendradata. Tempatnya bersih, mirip-mirip cafe (dalam arti positif) atau tempat nongkrong anak muda jaman sekarang lah. mMungkin itu sebabnya saya jadi agak minder, mengingat dari segi usia sudah termasuk anak muda jaman dulu. :p Ohya, Kalo gag salah di bagian dalam Warung, bisa nampung sekitar 22 (dua puluh dua) orang dengan ukuran standar. Hehehe… rinciannya (semoga gag salah) ada 3 lesehan untuk 2 orang, 2 lesehan untuk 4 orang dan 1 lesehan untuk 8 orang. Seandainyapun gag suka lesehan, di areal depan warung masih tersedia beberapa meja yang bisa digunakan.
Menunya dari Bebek Goreng/Bakar, Empal (daging sapi), Ayam Goreng/Bakar, dan beberapa Snack seperti Lumpia (isi daging), Risoles, Kushi Katsu, Kanimayo Roll (udang) dan Bulgogi Roll (daging sapi). Kisaran harganya lumayan terjangkau untuk kantong. Dari 5ribuan hingga 25ribuan. Tergantung dari jenis Paket atau jenis makanan yang dipilih. Seperti biasa, untuk mencoba uenak tidaknya satu masakan goreng/bakar, saya lebih memilih Bebek Bakar. Untuk Sambalnya, tersedia 5 (lima) macam sambal yang bisa dipilih sesuai selera.
Berbeda dengan bebek bakar yang saya cicipi di ruas jalan Wahidin, Bebek Bakar ala Bebeque memang beneran empuk, hingga gag terasa saya emut sampe habis sak tulang-tulangnya. Hehehe… jadi inget ayam bakar Jogya yang dahulu sempat mangkal di pinggir jalan Teuku Umar.
Ohya, ada juga yang namanya Beberuk. Jujur saja, pada awalnya yang terlintas dalam pikiran saya adalah sejenis hewan primata yang masih bersaudara jauh dengan kita. Namun jangan salah, Beberuk ini merupakan masakan khas Lombok berupa Terong ungu, tomat dan kacang panjang yang dipotong kecil-kecil trus dicampur dengan bumbu cabe merah, cabe rawit, bawang merah/putih, perasan jeruk limau dan tentu saja Terasi. Rasanya mirip lalapan dengan sambal terasi. :p puedesnya Mak, mantap.
Untuk Snack, saya mencoba merasakan yang namanya Bulgogi Roll. Yang satu ini lumayan membantu untuk mengganjal perut sembari menunggu masakan siap dinikmati. Sesuai namanya, isi daleman dari snack ini adalah daging sapi yang dicacah halus. Mirip-mirip lemper yang digoreng, tapi berbentuk bulat. :p Begitu juga dengan Kanimayo Roll yang berisikan udang ebi kecil-kecil.
Sebagai layanan tambahan dari Warung Bebeque ini, disediakan juga Free Wifi bagi yang ingin berselancar di dunia maya sembari menikmati Menu ataupun Snack. Jadi jangan sungkan untuk membawa NetBook Anda saat mampir di sini ya.
Comments
Post a Comment