Skip to main content

Teman FourSQuare Anda, Jumper atau bukan siy ?

Beberapa hari yang lalu, satu dua teman yang saya miliki di akun jejaring sosial FaceBook tampak rajin melakukan aktifitas Check-in di berbagai tempat nun jauh disana. New York tepatnya. Tak hanya satu, lima sampai enam BadGe pun berhasil didapatkannya dalam sekali waktu. Bentuknya aneh-aneh pula. Ya, BadGe yang saya katakan tersebut rata-rata asalnya memang dari Partner atau Mitra Bisnis pihak FourSQuare. Dan soal New York, rupanya si Teman tidak jauh berbeda dengan apa yang saya lakukan dan tuliskan selama dua minggu terakhir.

Ya, menjadi seorang JumPer.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, sah tidaknya seseorang memutuskan untuk menjadi seorang JumPer ya kembali pada motivasi yang dimiliki. Saya pribadi pada akhirnya bersikap demikian lantaran ingin berbagi pengalaman terkait ‘Berburu BadGe FourSQuare’ di halaman BloG www.PanDeBaik.com.

Tapi ngomong-ngomong, kalo hanya sekedar ingin tahu bahwa ‘apakah teman FourSQuare yang saya miliki termasuk JumPer atau bukan, sebenarnya ada cara mudah untuk bisa mengetahuinya loh.

Pertama, dengan cara memantau aktifitas si Teman. Apakah ada kesamaan antara Status FaceBook yang disampaikan dengan lokasi Check-in yang dilakukan. Jika berjauhan, misalkan statusnya sedang makan siang di kantin kantor PemKab Badung sementara di saat yang sama yang bersangkutan kedapatan melakukan Check-in di Tugu Pahlawan Surabaya seperti cerita saya tempo hari, hampir dapat dipastikan bahwa memang benar kalo si Teman sedang mencoba melakukan aktifitas sebagai seorang JumPer. Andai itu dilakukan secara terus menerus dan aktifitas Check-in-nya  melebar ke New York, BrooKlyn atau San Fransisco, maka sudah bisa dipastikan statusnya sebagai seorang JumPer.

Mengapa demikian, karena haram hukumnya seorang PNS bisa jalan-jalan hingga ke kota besar nun jauh di Amrik, pada jam kerja. *lirik-lirik Gayus Tambunan

Kedua, lantaran kita hidup di era Teknologi Informasi dimana yang namanya ponsel sudah bukan barang mewah lagi, mbok ya tinggal telpon saja. Iseng nanyain kabar, “eh kamu ada dimana sekarang ? aku main kesitu dong…” hehehe…

Ketiga, cara terakhir ini cukup maknyus untuk dicoba, sekalipun itu dari layar ponsel jadul seperti yang saya miliki. Gag perlu nelpon atau memantau status kok. Tinggal lihat pada opsi LeaderBoard yang biasanya duduk di urutan ke-6 (enam) dalam tampilan versi MobiLe, dan perhatikan Jumlah Point dan Check-in yang dilakukan. Apabila skala perbandingannya jauh dengan jumlah point atau jumlah Check-in yang sudah sebisa mungkin dilakukan se-Real Time mungkin, maka bisa disimpulkan bahwa…

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian