Skip to main content

Bye Bye my FourSQuare

Memburu BadGe satu persatu hingga genap berjumlah 20, merupakan satu pengalaman yang menakjubkan bagi seorang pengguna pemula sebuah jejaring sosial berbasis lokasi bernama FourSQuare. Saya katakan masih pemula lantaran waktu yang terlewatkan sejak pertama kali mencoba hingga hari ini hanya sampai hitungan hari ke-34 saja, satu bulan.

Dalam waktu tersebut, selain berkesempatan memperkenalkan gambaran umum terkait FourSQuare pada tulisan saya beberapa waktu lalu, tak lupa disertakan tips dan trik untuk mendapatkan BadGe yang notabene merupakan satu-satunya daya tarik FourSQuare. Setidaknya itu kesan yang saya tangkap secara pribadi, meski masih ada ‘aksi rebutan mayorship untuk setiap Venue/lokasi yang ada atau ‘peluang untuk mempromosikan diri atau usaha melalui fitur Venue tersebut.

FourSQuare bakalan jauh lebih terasa mengasyikkan apabila digunakan oleh mereka yang memiliki hobby travelling, wiraswasta ataupun yang sudah mapan sehingga tidak ada rasa keterpaksaan dan sungkan ketika mengunjungi sebuah Venue, melakukan Check-in dan mendapatkan BadGe. Alasan ini pula yang kemudian memaksa saya untuk menutup akun FourSQuare per 13 Oktober 2010 lalu tepatnya pk.4.00 sore, sesaat setibanya saya dirumah.

Keputusan ini saya ambil lantaran merasa ‘sudah tidak ada lagi hal yang bisa saya lakukan dengan akun FourSQuare selain Check-in, berburu BadGe, mendapatkan pengakuan sebagai Mayor ataupun sekedar promosi BLoG. Bukannya bermaksud sombong atau berlebihan, tapi yah ketimbang saya tinggalkan begitu saja tanpa perkembangan, lebih baik dengan segera berusaha menyelesaikan beberapa eksperimen sebagai bahan tulisan BLoG dan selesai. loh ?

Harus saya akui bahwa salah satu alasan yang paling besar ketika memutuskan untuk bergabung di jejaring sosial berbasis lokasi ini adalah, memuaskan hasrat keingintahuan saya pada FourSQuare yang digadang-gadangi bakalan menggantikan kedudukan FaceBook. Selazimnya seorang BLoGGer, sudah tentu ketika pengetahuan itu saya dapatkan, dengan segera dituangkan dalam bentuk tulisan dalam BLoG ini untuk berbagi dengan pengguna yang lain.

Sayangnya, profesi saya sebagai seorang abdi negara yang biasa-biasa saja, sedikit membatasi ruang gerak yang mampu saya capai seandainya tujuan utama menggunakan FourSQuare ini hanya untuk mendapatkan BadGe sebagai sebuah pengakuan. Bagaimana tidak, beberapa clue atau petunjuk yang bisa digunakan untuk mendapatkan sebuah BadGe, rata-rata merupakan tempat yang tergolong jarang saya kunjungi.

Katakanlah untuk BadGe ‘Don’t Stop Believin’ yang mematok Venue/lokasi dengan tag ‘Karaoke’, BadGe ‘Warhol’ dengan tag Venue ‘Gallery’, atau BadGe ‘Barista’ dengan tag Venue ‘StarBucks’, merupakan tempat-tempat yang jujur saja seumur-umur belum pernah saya kunjungi. Trus bagaimana caranya kok bisa didapatkan dengan mudah ? Tiada lain lantaran aktifitas Virtual Check-in yang saya lakukan secara tersembunyi atau dikenal dengan istilah ‘off the grid’. Bagi yang masih gamang dengan istilah Virtual tersebut, baca di tulisan sebelumnya ya.

Sayangnya aktifitas Virtual Check-in yang saya katakan sebagai salah satu kelemahan FourSQuare, bisa dikatakan sangat diharamkan alias tidak direkomendasikan oleh pengguna FourSQuare Indonesia yang memang serius berburu BadGe. Demikian pula dengan ‘off the grid’ tadi yang artinya ‘menyembunyikan lokasi status’ baik dari daftar teman sesama pengguna FourSQuare maupun dari jejaring sosial lain yang ditembuskan seperti Twitter atau FaceBook.

Melalui aktifitas Virtual Check-in inilah, saya berhasil menggenapi BadGe hingga sejumlah 20 buah dalam waktu singkat. Apalagi beberapa BadGe memang tergolong mudah didapat asal tahu caranya. BadGe ‘I’m on the Boat’ bisa didapatkan dengan hanya melakukan satu kali Check-in pada Venue yang memiliki Tag ‘Boat’ seperti ‘Bali Beach and Banana Boat’ misalnya. BadGe ‘16 Candle’ bisa dimiliki setelah menyampaikan (shout) ucapan Selamat Ulang Tahun dalam bahasa Inggris ke minimal 5 orang teman dengan menyematkan karakter @didepan nama yang bersangkutan, meskipun teman tersebut bukan seorang pengguna FourSQuare sekalipun. Demikian pula dengan BadGe ‘School Night’ yang langsung bisa didapatkan ketika melakukan aktifitas Check-in beberapa saat setelah pukul 3 dinihari, di Venue manapun.

Meski demikian, ada juga beberapa BadGe yang membutuhkan kejelian serta trik tambahan, agar bisa berhasil dengan baik. Ini berlaku untuk BadGe yang mensyaratkan jumlah Check-in tertentu di Venue berbeda dengan tag tertentu pula seperti ‘Gallery, PhotoBooth, Food Trucks, College, PlayGround, Gym ataupun Karaoke’. Trik dan kejelian yang saya maksudkan diatas adalah pertama, memeriksa lewat layar pc atau laptop, Venue mana saja yang memenuhi syarat tersebut, dilanjutkan dengan langkah kedua, Check-in di tempat yang sama pada masuk dalam daftar ‘Matching Tag’, bukan ‘Matching Place’.

Secara default penggunaan FourSQuare, memang saya rasa ketersediaan BadGe yang bisa dicapai tidaklah banyak untuk mengitari Venue lokal yang ada diseantero kota Denpasar. Tidak demikian halnya dengan Venua luar ataupun brand terkenal yang diikuti, begitu juga dengan memanfaatkan bantuan aplikasi Waze atau situs GetGLue. Namun itu semua memerlukan ketekunan dan kesabaran untuk mendapatkannya. Pada intinya masih tetap sama.

Jadi ya, “Bye Bye My (account) ForSQuare…”, meski hanya 20 BadGe yang mampu digenapi, namun banyak pengalaman yang saya dapatkan selama satu bulan ini. Sampai jumpa di lain Jejaring Sosial.

Ohya, bagi yang ingin tahu BadGe apa saja yang saya dapatkan serta tips dan trik untuk bisa mendapatkannya, mampir saja pada album “Bye Bye My FourSQuare” yang saya buat kemarin. Barangkali saja bisa memberikan inspirasi untuk mengejar BadGe lainnya. Salam dari www.pandebaik.com

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Kalian masi ingat, kapan mulai gabung ke Sosial Media ?

Saya ingatnya pertama kenal FaceBook November 2008. Era kampanye Mister Barrack Obama yang kabarnya waktu itu make sarana FB untuk merangkul generasi muda. Sempat penasaran di awal, gegara tumben kenal yang namanya Media Sosial.  Padahal di era yang sama, sudah ada FriendSter, MySpace atau Hi5. Rupanya saya bukan generasi itu.  Yang jadi gara-gara ya Blogging.  Keasikan nulisin Blog, keenakan onani, lalu kesandung orang deh.  Start awal di laman Blogspot 25 Mei 2006, pake nama pandebaik.blogspot.com lalu diberi hadiah Domain pribadi oleh RakhaHost di agenda gabung bareng Bali Blogger Community Februari 2008, berubah nama jadi pandeividuality.net yang terinspirasi dari album PAS Indieviduality, menggunakan mesin Wordpress. dan pas kesandung media mainstream, pindah hosting ke Bali Orange jadi www.pandebaik.com pada November 2008. Pindah hosting juga gegara Rakhahost trouble cukup lama.  Balik ke Blogspot lagi pada 16 April 2023 lalu lantaran capek mengelola Wordpress, yang kerap disampe