Membaca berita di media cetak merupakan salah satu kewajiban yang dahulu kerap saya lakukan baik pagi sebelum ngantor maupun sore atau malam saat beristirahat. Dari Kompas, Surya, Bali Post, Denpos, Nusa hingga terakhir yang sampai hari ini masih menjadi santapan bersama kami dirumah, Jawa Pos.
Menikmati satu persatu kolom yang dihiasi dengan beragam iklan (apalagi yang bergambar) awalnya memang sempat menjadi hal yang menarik bagi kami walaupun kadang kalau halaman media yang terlalu banyak dihiasi iklan sempat membuat dongkol hati. Tidak hanya itu, bagian iklan lowongan pun pernah menjadi halaman wajib sekitar tahun 1999 sampai dengan 2003, masa-masa mencari kerja swasta ceritanya.
Sayangnya, dominasi pemberitaan di media cetak sudah mulai terkikis dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dua tahun terakhir ini. Salah satu tanda yang paling kentara adalah munculnya beragam portal penyedia kabar terkini didunia maya seperti DetikNews, VivaNews, Kompas Online bahkan sekelas stasiun televisi swastapun tampaknya mulai melebarkan sayapnya seperti MetroTVNews, TVone hingga tidak ketinggalan di jejaring sosial pertemanan FaceBook pun ada.
Untuk pembaharuan beritapun tak lagi dalam hitungan hari seperti halnya yang dilakukan media cetak selama ini. Ada yang setiap jam bahkan hitungan menitpun bisa.
Koran FaceBook misalnya. Halaman yang menjadi salah satu favorit saya ketika memeriksa kabar teman maupun hanya sekedar update status ini, tergolong rajin dalam memperbaharui berita terkini, baik yang terjadi di dalam negeri maupun luar. Ada juga versi history kilas balik beberapa tahun lalu, seperti yang pernah dilakukan oleh media Intisari.
Sisi positif dari maraknya penyedia portal berita di dunia maya adalah masyarakat yang melek dengan teknologi, dapat mengetahui lebih dulu perkembangan yang terjadi atas sebuah kasus atau kejadian tertentu tanpa menunggu hitungan jam (yang biasanya ditampilkan di layar televisi) atau hari (bagi media cetak). Apalagi didukung dengan kemudahan akses halaman dan dunia maya yang dapat dilakukan dari layar ponsel genggam sekalipun.
Terkikisnya pemberitaan media cetak oleh dunia maya ini tentu saja harus disikapi secara gegas kalau tidak ingin mati satu saat nanti. Bukan tidak mungkin bahwa turunnya pemberitaan oleh media cetak bisa dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore misalnya. Memang belum semua lapisan masyarakat dapat menjangkau yang namanya internet dan dunia maya, tapi tidak ada salahnya dicoba ketimbang tertinggal jaman.
Comments
Post a Comment