Skip to main content

Menjadi Blogger yang Konsisten untuk Berbagi

Siapapun tidak pernah menyangka bahwa saya akan menjadi seorang blogger (sebutan untuk orang yang memiliki dan mengelola blog). Tidak saya, tidak teman sekolah, tidak saudara, tidak juga orang-orang yang saya sayangi.

Empat tahun dan seribu lima ratus tulisan, akhirnya hanyalah menjadi sebuah angka biasa jika dibandingkan dengan banyak hal positif yang bisa saya dapatkan dari aktifitas menjadi seorang blogger. Teman, komunitas bahkan ilmu dan pengetahuan baru yang saling melengkapi satu sama lainnya saya rasakan jauh lebih bernilai ketimbang mengejar traffic, kunjungan ataupun pemasukan iklan.

Tidak mudah memang selama empat tahun tersebut, saya berusaha untuk tetap konsisten menjadi seorang blogger. Tetap berusaha untuk memperbaharui tulisan dalam periode satu dua hingga tiga hari sekali, meskipun diluaran ada juga rekan yang sebetulnya hanya memperbaharui tulisan sebulan sekali ya tetap saja masih bisa dikatakan blogger.

Selama itu, tidak ada hal yang khusus saya angkat menjadi sebuah tulisan untuk dipublikasi. Meminjam istilah ‘waserba-warung serba ada’, boleh jadi hampir semua kegiatan, pengetahuan hingga perkembangan keluarga masuk dalam blog ini. Hal yang barangkali tidak direkomendasikan oleh sejumlah penulis buku tentang blog yang bertujuan mengumpulkan pundi-pundi uang.

Saya akui bahwa tak sepeser rupiahpun yang pernah saya hasilkan melalui blog ini, namun seperti yang saya katakan diatas, banyaknya hal positif yang saya dapatkan membuat semua itu makin terlewatkan saja setiap harinya. Padahal ada kok keinginan untuk mengubah blog menjadi mesin penghasil uang seperti kata beberapa buku yang saya beli.

Tujuan untuk berbagi pada akhirnya saya ambil sebagai pilihan selama setahun terakhir. Entah berbagi pengalaman, berbagi ilmu, berbagi pengetahuan atau berbagi cerita tentang banyak hal, apa saja. Terkait teknologi telekomunikasi, informasi pekerjaan, perkembangan MiRah putri kecil kami, tentang opini terkait hal-hal aktual yang terjadi disekitar dan lain sebagainya.

Berbagi tidak pernah Rugi, begitu kira-kira tag yang pernah digaungkan oleh komunitas Bali Blogger Community jauh sebelumnya, menjadi sebuah inspirasi yang kemudian berusaha saya terapkan tidak hanya dalam blog ini tapi juga dalam keseharian. Tujuannya tentu saja untuk saling mengisi dan melengkapi.

Betapa indahnya ketika (pernah) orang lain merasakan manfaat dari tulisan yang pernah saya publikasikan sebelumnya atau malah menjadi sebuah inspirasi, meskipun pada saat yang sama orang tersebut berada disebelah saya dan tidak mengetahui bahwa sayalah pemilik blog tersebut.

Ada rasa bangga dan bersyukur bahwa apa yang saya miliki dan pahami mendapatkan timbal balik ataupun respon tambahan yang menambah sisi pengetahuan yang sebelumnya tidak saya miliki.

Menjadi Blogger yang Konsisten untuk Berbagi adalah pilihan saya.

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian