Skip to main content

Bermain Api… Indikasi, Curiga atau Kenyataan ?

Apa yang Anda rasakan ketika satu hari orang yang Anda cintai sepenuh hati, tiba-tiba mengindikasikan Anda ada main dengan perempuan lain yang merupakan rekan kantor ? Marah ? Sedih ? atau Bingung ?

Adapun Alasan utama yang memicu hal tersebut adalah karena Anda ketika berada dalam situasi yang membutuhkan informasi seputar tempat kerja, hampir dapat dipastikan (sepengetahuannya) akan menghubungi nomor ponsel perempuan yang ia curigai. Padahal Anda sama sekali tak memiliki pikiran sejauh itu ? Apa yang akan Anda lakukan ? Marah ? memutuskan untuk tidak menghubungi yang bersangkutan didepan orang yang Anda cintai ? atau makin bingung ?

Cukup lama memang saya tidak berkeluh kesah tentang hal-hal yang bersifat (sangat) pribadi di blog ini. Pertimbangannya tentu saja karena blog ini memiliki pengunjung yang memiliki beragam kepentingan dan barangkali tidak akan memiliki waktu luang untuk membaca, memahami dan menjawab hal tersebut. Tapi yah, karena ini merupakan media pribadi milik saya satu-satunya, maka disinilah semuanya tumpah.

Kadang saya bingung dengan sifat wanita. Mungkin itu sebabnya saya dapat dikatakan kurang romantis. Bingung karena ternyata mereka punya pemikiran yang sudah sedemikian jauh, padahal jujur saja pikiran saya tidak sampai sejauh itu.

Dengan kesibukan pekerjaan kantor, dari  survey, membuat dokumen, gambar dan peta, pemeriksaan pekerjaan, berpanas-panas dilapangan hingga ke hal-hal yang membutuhkan  konsentrasi pikiran jauh lebih dalam seperti instalasi Debian untuk persiapan Pelatihan Tim LPSE yang terakhir saya lakukan, jujur saja belum pernah terlintas satu pikiran untuk bermain api dengan perempuan lain.

Memang saya akui, jika laki-laki umumnya memang suka memancing sedikit di air keruh. Suka bermain api kecil dan secara tak sadar mampu membesar dengan sendirinya dan membakar semua cita yang sudah dirintis sejak awal. Demikian pula lingkungan kerja kami. PNS merupakan oknum urutan pertama yang memiliki kecenderungan untuk bermain seperti itu. Tapi bukankah ‘tidak semua’ PNS seperti itu ? sama halnya dengan membolos kerja, ‘tidak semua’ PNS memiliki mental bobrok begitu.

Sangat menyakitkan ketika wanita yang begitu saya puja dan cintai tiba-tiba mengindikasikan saya sejauh itu dan rata-rata rekan kaumnya mengamini kecurigaan tersebut. Kalo sudah begitu, lebih baik saya diam saja. Biarlah waktu yang akan menjawabnya…

Pada akhirnya, hal-hal seperti inilah yang paling saya benci. Diindikasikan ada main dengan perempuan rekan sekantor. Padahal saya berani mempertaruhkan kepala dan reputasi saya untuk membuktikan bahwa itu tidak benar. Tapi memang, Gak salah jika Istri saya bersikap demikian, karena orang lainpun saya yakin akan punya pemikiran yang sama.

Hal yang kemudian memecah konsentrasi kerja dan mood untuk ng-BLoG…

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.