Skip to main content

Penyerahan Sumbangan Alumni SMAN 6 Denpasar Angkatan 1992

Menindaklanjuti hasil Rapat KeTiga yang dilakukan pada tanggal 6 Maret lalu, 15 orang perwakilan Panitia Reuni Alumni SMAN 6 Denpasar Angkatan 1992 akhirnya berkumpul kembali pada tanggal 20 Maret sekitar pukul 10 pagi di sekolah SMAN 6 Denpasar yang rupanya sedang bersiap menghadapi Unas senin depan. Adapun maksud kedatangan ini adalah untuk menyerahterimakan sumbangan yang dikumpulkan dari hasil kolektif rekan-rekan Alumni Angkatan 1992 ditambah sebagian dari hasil penjualan Tiket atau Undangan yang telah disebarkan sebelumnya. Sebagai informasi bahwa sumbangan diberikan dalam bentuk peralatan olah raga yang sekiranya diperlukan dan dapat berguna bagi kelangsungan Extra Kurikuler di almamater SMAN 6 Denpasar.

Acara serah terima ini baru bisa dimulai sekitar pukul 11, lantaran harus menunggu usai rapat guru dan rapat osis yang diselenggarakan secara bersamaan. Dibuka langsung oleh Bapak Drs. I Nyoman Muditha yang ditemani pula oleh pejabat sementara (Plt) Kepala Sekolah yang menggantikan pak Wigama setelah purnabhakti (pensiun per januari 2010) dan mantan Wakasek Kesiswaan jaman kami sekaligus yang ditunggu-tunggu, Pak I Dewa Gede Bima.

Mengambil salah satu ruangan kelas yang dahulunya dihuni oleh teman-teman Fisika (kini ditempati oleh kelas XI IPA 3), tidak nampak banyak perubahan yang terjadi. Hanya saja kini ruangan ini telah dilengkapi dengan fasilitas lcd proyektor yang nangkring secara permanen di langit-langit ruangan, dan bisa jadi lantaran ini pula di masing-masing daun jendelanya telah dilengkapi dengan Terali.

Dalam sambutannya, Pak Sindhue selaku pejabat sementara Kepala sekolah SMAN 6 Denpasar mengatakan bahwa kami adalah Alumni ke-4 yang mengadakan Reuni sejauh ini. Namun merupakan Alumni pertama yang dengan sukarela menyerahkan sumbangan kepada pihak sekolah. wah… Rencananya sekitar tahun 2011 nanti akan diadakan kegiatan Ulang Tahun Jubelium Perak 25 Tahun SMAN 6 Denpasar yang diharapkan para alumni dari seluruh angkatan berkenan ikut hadir dan berpartisipasi didalamnya. Sejauh ini dibandingkan dengan standar kompetensi, fasilitas yang ada di sekolah rupanya masih jauh dan kekurangan terutama yang berkaitan dengan implementasi operasional proses pembelajaran. Sekedar Informasi bahwa kini total jumlah kelas yang dimiliki adalah sebanyak 20 kelas : 8 kelas X, 6 kelas XI dan 6 kelas XII (IPA-IPS).

Pak Bima sendiri (yang kini sudah jauh berubah sedikit lebih tembem :p) sempat bercerita kilas balik saat Beliau masih menjabat sebagai Waka.Kesiswaan pada jaman kepemimpinan Ibu Alit Rudriani (almarhum), terutama berkaitan dengan nomadennya proses pembelajaran dan juga pembuatan taman didepan sekolah yang kebetulan merupakan hasil karya Osis angkatan kami.

Selama proses Serah Terima berlangsung entah kenapa Ruangan ini terasa lebih nyaman kami tempati (Nostalgila Mode ON), bisa jadi lantaran meja kursinya masih bersih nyaris tiada coretan narsis atau tindakan vandalisme dari penghuninya dan juga bisa jadi lantaran sebagian besar yang hadir masih terlihat Bening dimata kami. Hihihi… sekedar Informasi bahwa selain Bapak-bapak yang menerima kami tersebut masih ada beberapa guru lain yang hadir juga diruangan antara lain Pak Subyakta, Ibu Dayu Indrawati, Ibu Suniati, Pak Sudiarta dan 2 orang lagi yang saya lupa namanya. Sisanya selain 15 Rekan Panitia yang ikut serta ada 20 orang adik-adik OSIS SMAN 6 Denpasar yang dominan beningnya itu. Plus Ketua OSIS yang juga tak kalah beningnya. :p

Ohya, sekedar mengingatkan daftar hadir Rekan” Panitia yang hadir tadi siang adalah Alit Wisnawa, Pande Donny, Sudiana Moland, Budi Buwono, Oka ‘Bengkur’ Artawan, Arik Wibowo, Made ‘Poyox’ Sukartika’, Sari Herawati, Yuli Yulistiowati, Fiffy Naviri, Nana Gautama, Fulvia, Anie Adnyani, Preniti Suseni, Deni Ahmad dan tentu saja PanDe Baik.

Acara Serah Terima akhirnya ditutup sekitar pukul 11.45 siang yang sedianya pertemuan bakalan dilanjutkan kembali di Restaurant Canang Sari. Adapun agenda selanjutnya adalah Rapat ke-Empat Panitia Reuni untuk mengetahui sejauh mana perkembangan penjualan tiket, ketersediaan dana dan juga ancer-ancer pengeluaran plus menyikapi susunan acara pas Event digelar nanti. Bagaimana hasilnya, nanti saya lanjutkan di tulisan berikutnya. Salam Prabavam.

NB: Foto” by Budi Buwono

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.