Skip to main content

Menuju ManguPura Meninggalkan Beliton 1

Tiga orang pemuda tanggung tampak berjalan mengikuti seorang Bapak tua dengan memanggul sejumlah peralatan dan patok kayu menyusuri pematang sawah, siang pertengahan tahun 2005. Bentangan hijaunya lahan yang menemani hari demi hari beberapa saat sebelum pematangan lahan dilaksanakan perlahan mulai berkurang. Lelahnya begitu terasa hingga hari ini.

Jauh lebih awal dari perkiraan saya sebelumnya, pertengahan bulan Maret 2010 kabar itu datang. Seluruh pegawai di lingkungan Dinas Bina Marga dan Pengairan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung agar segera berbenah dan pindah ke gedung baru, kantor baru yang berlokasi di Mangupura, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Kecamatan Mengwi. Bersama sejumlah Dinas dan Badan diharapkan sudah siap beraktifitas sebelum akhir bulan ini, dimana akan dilaksanakan upacara mecaru dan melaspas.

Lima tahun. Lahan ini sudah jauh banyak berubah. Tidak ada lagi pematang sawah yang siap mengotori sepatu dan menggelincirkan badan besar ini kedalam lumpur. Gubuk teduh ditengah sawah yang dahulu roboh ketika didudukipun telah berubah menjadi hamparan paving. Tidak ada hamparan rumput liar yang mengelilingi pelinggih kecil dengan nuansa yang lumayan membuat bulu kuduk merinding. Patok-patok kayu yang dahulu kami tanamkanpun kini telah ditumbuhi gedung megah.

Kepindahan kami menuju kantor baru membuat suasana hati saya secara pribadi dipenuhi rasa kangen dan melankolis. Disinilah saya memulai semuanya. Pekerjaan, karir, teman hingga cinta saya dapatkan semuanya disini. Satu persatu ruangan saya kunjungi kembali. Beberapa malah kerap saya datangi hanya untuk memandang wajah yang kini telah menghiasi hari-hari indah. Banyak perubahan yang saya alami disini, emosi yang tumpah, tawa yang lantang dan kedewasaan hubungan pertemanan.

Lantai tiga, ruangan yang besar dan pemandangan yang dahulu tidak pernah saya bayangkan merupakan wajah yang kini mulai kami jalani.

Rasanya baru kemarin kami bersendagurau ditengah hamparan sawah kawasan ini. Rasanya baru kemarin ditengah kenekatan saya menelusuri patok kayu hingga ke batas barat dan utara, mengalami banyak hal baru yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya. Rasanya baru kemarin kami dipaksa menikmati panasnya matahari lantaran tidak banyak tempat teduh yang kami jumpai disini.

Kawasan ManguPura Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung… kami kembali.

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.