Skip to main content

Selamat merayakan Hari Kasih Sayang

Berjalan menyusuri lorong Rumah Sakit Sanglah menuju sal Jempiring, menengok keponakan yang kabarnya selama empat hari terakhir dirawat akibat gangguan pernafasan, mengingatkanku pada saat mendampingi MiRah GayatriDewi pertengahan tahun 2008 lalu. Wajah-wajah yang menyiratkan kegetiran hidup harus mereka lalui selama berhari-hari disini, sementara banyak orang diluar sana begitu gempita mempersiapkan diri untuk menyambut satu hari yang sangat spesial hadir dibulan ini.

Hari Kasih Sayang atau Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari bisa dikatakan merupakan satu hari yang paling ditunggu, entah oleh pasangan remaja yang sedang dilanda asmara ataupun pasangan yang kini sudah berumahtangga tetap berusaha mengingat dan berharap melewatkannya bersama orang-orang yang mereka cintai. Seperti biasanya BBC atau Bali BLogger Community, komunitas blogger yang ada di pulau Bali inipun tak lupa berancang-ancang menyusun rencana untuk dapat memaknai lebih jauh Hari Kasih Sayang ini.

Menyaksikan wajah-wajah mungil dan lugu dalam gendongan Bapak Ibunya atau hanya bisa terdiam memperhatikan tangan si kecil yang dibalut perban untuk memegang jarum suntik infus membuatku makin terharu dan teringat pada penderitaan MiRah beberapa waktu lalu. Tangisan mereka membuatku makin tersadar bahwa aku harus melakukan sesuatu yang berguna hari ini. Tapi apa ?

Tak membutuhkan banyak uang untuk bisa membahagiakan orang lain. Tak membutuhkan banyak publikasi dan kamera untuk bisa berbuat sesuatu pada orang lain. Yang ada hanyalah tekad, seperti halnya jargon yang kerap didengungkan oleh BBC dalam setiap kesempatan bahwa ‘Berbagi Tak Pernah Rugi’.

Sekantong darah sepertinya akan sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. Apalagi disini, di sebuah Rumah Sakit dimana bisa saja salah satu dari wajah mungil tadi menjadi bagian dari mereka itu. Lagipula dengan kondisiku kini, tak ada salahnya untuk melakukan itu.

Untuk yang ke-29 kali, jarum itu disuntikkan ke lenganku. Melanjutkan sebuah harap dimana darah ini akan jauh lebih berguna bagi mereka. Melanjutkan sebuah awal yang kumulai sejak akhir masa SMA, kendatipun tidak secara rutin kulakukan. Melanjutkan sebuah makna yang ingin kuberikan pada MiRah GayatriDewi putriku kelak untuk sebuah kisah di Hari Kasih Sayang ini.

Selamat merayakan Hari Kasih Sayang Kawan…

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.