Skip to main content

Minuman Sari Alang-alang UKM R.Rovit Batu Jawa Timur

Tuhan menciptakan berbagai jenis makhluk hidup didunia ini agar dapat saling membantu satu sama lain untuk membuat hidup jauh lebih bermanfaat.

Apa yang tersirat dipikiran Anda apabila saya menyebutkan salah satu makhluk ciptaan-Nya yang bernama Alang-alang ? satu tumbuhan yang tidak berguna ? rumput yang secara rutin harus dibersihkan dari halaman ? atau malah bisa jadi salah satu pengobatan alternatif untuk keluhan hipertensi, diare dan kencing batu ?

Adalah R.Rovit, salah satu UKM yang berkumpul dalam satu wadah Jaringan Usaha Kota Batu Jatim yang bernama GRAS (Guyub Rukun Agawe Santoso) dan berdomisili di jalan Trunojoyo Kelurahan Songgokerto, mencoba mengolah hasil pertanian disekitar lingkungan mereka agar mampu memberikan manfaat secara optimal. Salah satu yang saya temui adalah Minuman Sari Alang-alang.

Minuman ini dibuat dari akar alang-alang yang dioven dan dikeringkan untuk kemudian diolah dengan gula batu dan diklaim mampu menyembuhkan beberapa keluhan penyakit seperti yang saya katakan diawal tadi. Sekedar informasi, Alang-alang adalah sejenis rumput yang berdaun tajam dan kerap menjadi gulma dilahan pertanian.

Saya bersua dengan mereka secara tidak sengaja, hanya karena ingin mencari segelas kopi hangat diseberang hotel tempat kami menginap saat liburan beberapa waktu lalu. Dari keterangan ibu Sulastri, R.Rovit dikelola oleh keluarga bersama sang suami Ruslan Guntoro dan Anung Triboy. Nama R.Rovit sendiri diambil dari nama sang anak yang mengemukakan ide dan pengolahan produk, dan didirikan sejak tahun 1995.

Adapun beberapa produk mereka merupakan hasil pertanian lingkungan setempat seperti Alang-alang yang diolah menjadi minuman, baik siap minum maupun yang dikeringkan (dapat diolah sendiri). Apel Malang mereka olah menjadi minuman, kripik, jenang dan dodol, Bunga Rosella dalam bentuk kering dan dengan campuran kopi, Nangka, Jahe hingga Temulawak. Masing-masing produk ternyata dibimbing oleh Disperindag selaku penanggungjawab kualitas dan Depkes bertindak meninjau keamanan khasiatnya.

Untuk pemasaran, saat ini produk mereka sudah dapat ditemui di berbagai toko atau minimarket setempat seperti Well-Mart, Plaza Batu atau di Pusat Oleh-oleh yang terakhir kami kunjungi. Kisaran harganya sendiri sangat terjangkau oleh kantong. Produk Kripik 100 gram dijual seharga 7.500 saja, demikian pula dengan kopi Rosella, dodol ataupun Temulawak dan jahenya. Sedangkan yang sudah berupa minuman, dijual seharga 1.000 per cup. Sejauh pengamatan saya, untuk produk kripik biasanya dijual kembali seharga 10.000 (oleh pedagang yang mangkal disekitar hotel), 12.000 (di Pusat Oleh-oleh) dan 25.000 (di Bandara Juanda Surabaya).

Perihal rasa, dijamin uenak. Yang berupa minuman rasanya kurang lebih seperti jelly anak-anak namun dalam kondisi cair, sedang yang berupa kripik sangat gurih dan kriuk. Hihihi… saya sendiri sebelum meninggalkan hotel sempat memborong 4 bungkus kripik nangka, 4 bungkus kripik apel, dodol, jenang, kopi Bunga Rosella dan tentu saja beberapa biji minuman Alang-alang dan Bunga Rosella. Sekalian untuk oleh-oleh. Hehehe…

Ohya, bagi Rekan-rekan yang berminat (entah untuk dikonsumsi sendiri atau dipasarkan kembali) bisa menghubungi mereka secara langsung :

UKM R. ROVIT

  • Bapak Ruslan Guntoro
  • Ibu Sulastri
  • Anung Triboy

Alamat : Jl. Trunojoyo II Nusa Indah no.22 Kelurahan Songgokerto – Batu – Jatim

Telp : 0341 598716 atau 0341 9018106

BLoG : http://pesonaukm.blogspot.com/

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.