Melintasi sepinya ruas jalan Kota Denpasar menuju kantor pada tanggal 22 Januari dini hari lalu merupakan awal perjalanan kegiatan Liburan yang dilakukan oleh seluruh staf di lingkungan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung. Tepat pukul 6 pagi, dua buah bus pariwisata yang disewa oleh Indo Sarana Tours & Travel mengantarkan kami menuju Bandara Ngurah Rai disela hujan yang terlihat semakin deras saja.
Rombongan yang berjumlah sekitar 180-an orang itu dipecah dalam 2 (dua) jadwal penerbangan yaitu 110 orang menggunakan maskapai Mandala diberangkatkan pada pukul 7 pagi dan berselang dua jam kemudian 70 orang sisanya berangkat menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Saya sendiri termasuk dalam rombongan pertama dan mendapatkan posisi disebelah pintu Darurat kiri tepatnya pada kursi deret 14A.
Pada awalnya sempat terbersit keraguan bahwa pesawat akan berangkat pada waktu yang telah ditentukan mengingat tidak bersahabatnya cuaca pagi itu. Gemuruhnya langit bandara ditambah kilatan petir lumayan membuat was-was pikiran ini. Bersyukur Tuhan masih berkenan memberikan keselamatan pada kami semua hingga tiba di Bandara Juanda Surabaya.
Perjalanan ini diawali oleh kunjungan rombongan ke daerah Agro Wisata Kusuma dimana lahan pertanian seluas 60 hektar dipenuhi oleh hijaunya pohon durian, buah naga dan masih banyak lainnya. Di tempat ini pula kami langsung dijamu dengan makan siang, dimana dinginnya cuaca setempat sangat mendukung riuhnya rombongan saling berebut mengambil jatah yang disediakan.
Tepat pukul 5 (lima) sore, rombongan dialihkan menuju arena permainan BNS (Batuan Nite Spectaculer), sedikit melenceng dari jadwal kunjungan sebelumnya. Ditempat ini tersedia beragam permainan uji nyali yang tak jauh berbeda dengan Jatim Park terdahulu. Saya sendiri kurang tertarik lantaran belum jua berhasil mengaktifkan fitur Combo pada nomor ponsel Flexi sementara ponsel GSM IM3 yang saya bawa malah lowbatt dan gak bisa digunakan. Kangen pada suara Istri dan si malaikat kecil MiRah GayatriDewi.
Kendati demikian tidak ada salahnya mencoba Cinema 4D atas permintaan beberapa teman yang penasaran dan telah menanti hingga jumlah minimal penonton terpenuhi. Dengan harga tiket 12.000 rupiah dan durasi tontonan yang tak lebih dari 10 menit, tayangan yang sempat memicu adrenalin kami lantaran tumben menjajal permainan tersebut membuat saya ingin mencobanya sekali lagi, kali ini dengan jumlah rekan yang jauh lebih banyak. Adegan didalam ruangan tersebut bahkan sempat saya abadikan dalam bentuk video. Hehehe…
Untuk tempat beristirahat lagi-lagi rombongan dipecah 2 (dua), sebagian ditempatkan di Hotel Asida seputaran Kota Batu, sebagian lagi di hotel Purnama yang berada tepat disebelahnya. Saya pribadi menempati kamar 209 hotel Purnama yang berada dilantai 2 (dua) sebelah tangga bersama seorang rekan, Bapak Gung Adi Parwata. Sayangnya saya tidak dapat beristirahat dengan nyaman lantaran suasana hotel yang agak aneh, membuat saya sempat terjaga dari tidur berkali-kali. Rasa-rasanya ada orang yang berjalan melewati/membuka pintu kamar menuju kamar mandi. Entahlah…
Comments
Post a Comment