Skip to main content

PanDe Baik dan HP Compaq Presario CQ40

Kesan pertama yang dapat saya gambarkan begitu melihat sosok laptop pengganti Acer saya terdahulu adalah ‘modelnya jadul banget, mirip laptop lama merk Toshiba milik atasan saya terdahulu. Kalo ga’salah ingat pas awal pembuatan blog ini diawalinya ya dengan laptop Toshiba milik atasan saya itu loh. Hehehe… Kenapa saya katakan jadul, karena pada area bawah keyboardnya ada lapisan metal berwarna silver sedangkan area keyboard dan frame layarnya berwarna hitam.
HP inside
HP Compaq Presario CQ40, kurang lebih demikian seri laptop yang saya ketahui dari label yang terdapat pada lapisan metal pada bagian dalam laptop, yang ternyata setelah hunting di Mbah Google malahan memiliki beragam macam nomor seri lagi yang berbeda. Perbedaan nomor seri pada laptop CQ40 ini disebabkan oleh perbedaan prosesor yang digunakan, besaran kapasitas penyimpanan maupun jenis kartu grafis yang digunakan. Adapun nomor seri yang dimaksudkan pada laptop yang kini saya gunakan adalah 416AU.

Untuk lebih jelasnya berikut spesifikasi laptop seperti yang tertera pada box pembelian. Prosesor AMD Turion X2 Dual Core 2,2 GHz, kartu grafis Ati Radeon HD 3200, hard disk 320 GB, memory DDR 2 GB (aslinya Cuma 1 GB), DVD+RW double layer, Wifi, webcam, card reader built in dan layar 14”. Sayangnya minus Bluetooth. Ketiadaan koneksi nirkabel yang dahulu biasa saya gunakan untuk mentransfer data, lagu dan foto dari-ke ponsel, saya akali dengan menggunakan dongle eksternal bluetooth yang bentuknya kecil sehingga ga’terlalu mengganggu pemandangan.
HP BT
Dibandingkan Acer 4520 laptop pertama saya terdahulu, tidak banyak tombol yang disediakan oleh Compaq pada bodi baik disekitar permukaan keyboard maupun sisi samping, yang ada hanyalah tombol Power dan Wifi. Ini agak menyulitkan saya untuk mengatur volume audio yang dimainkan mengingat ketiadaan pengatur volume audio seperti halnya Acer.

Rumitnya penggunaan shortcut tombol pada keyboard juga lumayan menyulitkan saya mengakses fungsi-fungsi tertentu pada laptop. Untuk pengaturan volume sebenarnya sudah ada namun tidak dapat berfungsi dengan baik, demikian pula dengan pengaturan tingkat kecerahan (brightness) layar. Barangkali memerlukan aplikasi khusus untuk dapat menggunakannya.

Yang tak kalah mengejutkan adalah colokan power yang disediakan tidak tergolong standar Indonesia, masih berstandar Internasional. Untuk itu saya musti mencarikan colokan converter agar bisa digunakan pada colokan listrik dirumah. Ada dua buah colokan power yang disediakan, namun hanya satu yang dapat digunakan. Ini terkait dengan voltase yang dimiliki oleh masing-masing colokan.

Untuk performa jujur saja blom sempat saya coba dengan membuka data peta berukuran besar ataupun menjelajah peta dunia, namun ada beberapa fitur baru yang saya lihat mulai digunakan oleh laptop masa kini termasuk Compaq yang saya miliki ini. Diantaranya tombol on/off touchpad, berguna apabila kita lebih familiar dengan mouse ketimbang touchpad, sehingga fitur ini bisa di-nonaktifkan.

Selama kurang lebih seminggu pemakaian laptop HP Compaq Presario CQ40 416AU ini bisa dikatakan belum banyak yang saya lakukan untuk mencari tahu seberapa besar manfaat yang diberikan dibandingkan laptop Acer saya terdahulu. Paling-paling hanya untuk terkoneksi internet, donlot Youtube (seperti biasa) dan chat via webcam mumpung koneksi dah unlimited. Mungkin lain kali bisa saya lanjutkan lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.