Bisa dikatakan bagi saya pribadi kepentingan akan sebuah koneksi internet yang memuaskan pada akhirnya merupakan kebutuhan mutlak. Hal ini berlaku setelah aktifitas nge-BLoG dan juga microblogging lainnya menjadi satu rutinitas yang saya lakukan kapanpun dimanapun saya berada.
Kalau mau berpaling kebelakang, satu-satunya koneksi yang paling berkesan bagi saya adalah Telkomnet Instant. Koneksi internet tanpa pembebanan tetek bengek administrasi dll. Tinggal gunakan dan bayar. Begitu simpel.
Sayangnya dalam hal pembayaran atas penggunaannya gak pernah sesimpel yang saya bayangkan. Bukan hanya sekali dua saya mengalami pembengkakan biaya telepon rumah hingga angka 400an ribu rupiah setiap bulannya. Merupakan satu faktor utama mengapa dimasa muda dahulu yang namanya gaji bulanan ga’pernah bisa dialokasikan kedalam bentuk tabungan. Bukan bermaksud menyalahkan, tapi kegilaan saya pada sebuah koneksi internet saat itu sudah mulai memasuki tahap ‘addicted’ ketagihan. Rasanya ga’bakalan nyaman kalo ga’sempat mampir di dunia maya.
Jika saja saya tak mengetahui keberadaan internet murah Starone dari seorang rekan, barangkali saya masih harus merelakan sebagian uang gaji bulanan saya secara rutin disetorkan kepada pihak Telkom. Starone yang saat itu menawarkan tarif ‘promo’ Rp.25,- per menit tentu saja sangat menggiurkan ketimbang tarif Telkomnet Instant yang kurang lebih mematok tarif 6 (enam) kali lipatnya. Kendati promo, namun jika mengambil pemberlakuan tarif normal yang ditawarkan tetap saja jauh lebih hemat ketimbang akses Telkomnet.
Perubahan koneksi ini rupanya menarik pihak Telkom yang saat itu berkali-kali sempat menghubungi kami via telpon rumah, untuk menanyakan perihal drastisnya penurunan biaya telepon yang kami bayarkan untuk setiap bulannya. Mungkin gara-gara isu pemotongan biaya telepon oleh oknum yang melibatkan orang dalam dimana dengan kesepakatan tertentu, mereka mampu memotong biaya telepon yang tadinya barangkali mencapai angka jutaan, turun hingga ke nominal seratus ribu saja. Pernah dengar ?
Starone bisa jadi saat itu sangat menggiurkan bagi saya. Mengingat akses internet yang saya lakukan untuk satu bulannya malah lebih banyak dari sebelumnya namun hanya dikenakan biaya murah, maklum masih masa promo. Atas saran dan masukan dari rekan-rekan Bali Blogger Community, begitu masa promo berakhir saya langsung berpindah kelain jalur, namun masih pada hati yang sama. Hehehe…
Pemakaian koneksi internet dengan perhitungan volume based akhirnya mulai saya gunakan yang diatur berupa paket kuota maksimum 1 GB untuk setiap bulannya dan ditebus dengan biaya Rp. 108.000,- sudah termasuk pajak.
Awalnya boleh dikatakan aktifitas saya sangat memenuhi standar yang saya inginkan. Koneksi Internet yang dapat dikontrol sendiri dan dengan biaya murah pula. Tapi ga’lama. Biayanya mulai membengkak ketika saya memulai aktifitas tambahan yang memanfaatkan jaringan internet dalam usaha pencarian data untuk penyusunan Tesis. Biaya yang tadinya identik dengan biaya pulsa ponsel bulanan, malah membengkak saat terdapat kelebihan pemakaian yang tidak seberapa. Lantaran sudah sesuai kesepakatan, pembengkakan biaya ini sempat saya lakoni sekitar dua-tiga kali.
Salah satu keuntungan bergaul di dunia maya adalah kerap kita dapat mengetahui satu peristiwa, berita atau kabar terkini jauh lebih dulu ketimbang koran atau di obrolan antar teman kantor. Paket Starone yang ditawarkan dalam paket Unlimited boleh jadi hanya salah satu dari sekian banyak hal yang saya dapatkan, dan itu merupakan satu kejutan yang indah.
Maka per akhir Juni lalu, saya berpindah lagi ke jalur lain dan masih dalam hati yang sama. Kendati banyak pihak yang mencoba mematahkan pendirian saya dan menawarkan akses internet dengan frekuensi GSM yang kabarnya jauh lebih cepat dan lebih baik. Tak apa dalam hal kecepatan Starone barangkali tertinggal jauh dibanding rekan sefrekuensi apalagi GSM, toh saya tak memerlukan koneksi secepat itu.
Setidaknya saya sangat bersyukur atas semua hal itu. Minimal sudah bisa nge-BLoG, melakukan aktifitas microblogging, email, chat, update antivirus, berkelana didunia maya tanpa terikat waktu, ditinggal tidur sekalipun, bayarnya tetap sama. Soal kecepatan yang lemot, barangkali lantaran sudah terbiasa dengan kecepatan Telkomnet Instant sejak dahulu kala, saya ga’terlalu mempermasalahkan itu.
Ohya, ada satu lagi yang membuat saya begitu bangga dengan koneksi internet Starone. Disaat banyak rekan mengeluhkan error yang terjadi pada koneksi internet mereka dua minggu terakhir, Starone tetap mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Biarpun lambat asal bisa internetan. Hahahaha…
Jadi sekali lagi, Terima Kasih Indosat untuk koneksi internet Starone Unlimitednya.
Comments
Post a Comment