Mungkin karena saking pengen tau atw malah karena merasa mubazir dengan paket koneksi unlimited Starone yang saya gunakan, dua minggu terakhir ini saya mulai mencoba-coba ikutan beberapa akun yang sebelumnya jarang saya masuki. Salah satu diantaranya adalah YouTube.
Portal berbagi video yang beberapa waktu lalu kabarnya sudah dibeli oleh pihak Google tanpa mengubah namanya ini, sebelumnya hanya saya kunjungi untuk mencari beberapa file video yang saya perlukan namun tak pernah sekalipun menontonnya langsung. Ini disebabkan oleh kecepatan koneksi yang membutuhkan waktu lama untuk streaming-nya sehingga aktifitas mampir ke YouTube hanyalah untuk meng-copy url (alamat) video yang dicari untuk kemudian di-paste-kan pada kolom aplikasi YouTube Downloader, sebuah perangkat lunak yang mampu mengunduh file video yang kita inginkan hanya dengan mengandalkan url (alamat) video yang dimaksud.
Keinginan ini sebetulnya sempat muncul beberapa bulan sebelumnya, terutama setelah ngobrol ngalor ngidul dengan salah seorang atasan yang punya minat besar pada teknologi. Beliau bahkan sempat pula bertanya tentang cara upload video di YouTube melalui ponselnya. Sumpah, saya gak tau waktu itu.
Saya berkenalan dengan YouTube sebetulnya sudah lama, namun mulai akrab sejak saya berpindah koneksi ke StarOne dimana saat itu baru masih memberlakukan promo tarif Rp 25,- per menitnya. Seorang rekan bahkan rela membelikan pulsa senilai 100rb rupiah hanya untuk mencarikannya video ‘guitar dan bass lesson’. Bayangkan, dengan uang segitu saya bisa mengunduh berapa banyak file. Hehehe…
Aktifitas unduh mengunduh file (unduh itu bahasa indonesia-nya ‘Download’) kembali saya lakukan begitu berpindah koneksi menjadi paket Unlimited, hanya sekedar meyakinkan pada awal bulan berikutnya apakah saya membayar sesuai kesepakatan paket ataukah masih berlaku tarif biasa. He… satu percobaan yang bodoh saya pikir. Bagaimana tidak, iya kalo kelebihan sebesar 2,7 GB dianggap nol alias sesuai dengan kesepakatan paket, kalo tidak ?
Angka 2,7 GB barangkali baru mencapai 75 (tujuh puluh lima) persen dari keseluruhan video yang saya unduh dari YouTube. Bagaimana bisa sampai sebesar itu ? apalagi kalo bukan karena si Mbah Surip yang fenomenal itu, pula rentetan kematian sang bintang Michael Jackson dan sang maestro WS Rendra beberapa waktu lalu. Sementara saya masih disibukkan dengan persiapan ujian Tesis sehingga jarang bisa memantau perkembangan mereka dilayar televisi.
Setelah semuanya usai dan saya dituntut beristirahat dirumah oleh Dokter dari hari Senin lalu, maka merambahlah saya ke dunia YouTube. Mulai mencari tahu bagaimana cara meng-upload video, mengkoneksikannya dengan akun Facebook dan berhasil, mengkoneksikannya dengan akun Twitter belum jua berhasil hehehe… Sampe mendapatkan peringatan dari pihak YouTube bahwa dalam salah satu video yang saya upload, terdapat konten yang merupakan hak cipta Sony Music Entertainment. Ya wajar saja, karena dalam video (kumpulan foto) tersebut meng-include-kan audio ‘Jangan Takut Gelap’ karya Sheila on 7 dan Tasya.
Tasya ? ya, penyanyi anak-anak sepuluh tahun lalu ini merupakan salah satu favorit saya apabila sudah berhadapan dengan anak-anak. Termasuk MiRah GayatriDewi, putri kecil kami tentunya. Karya kerja bareng Sheila itu saya jadikan musik pengiring sekumpulan foto bobo-nya MiRah saat baru saja berusia 3 bulanan. Ada juga 2 (dua) buah Video versi Live-nya MiRah, beberapa saat setelah kelahirannya (video pertama Mirah) dan saat Mirah dirawat di RS Sanglah, 27 September 2008 lalu. Kalo penasaran, lihat di alamat berikut yaaa….
Comments
Post a Comment