Apa yang terjadi pada bangsa ini seminggu terakhir, bisa jadi sebagai upaya meredam panasnya suhu pro kontra kasus Antasari, baik pro kontra tentang motif pembunuhan Nasrudin maupun pro kontra kelucuan anggota DPR kita yang melarang KPK menangkapi para calon tersangka kasus korupsi pasca penangkapan Antasari. He… Becanda lagie.
Semua ingin menjadi PREsiden.
Begitu kira-kira gambaran yang dapat saya tangkap selaku posisi saya sebagai rakyat yang awam soal politik dan politikusnya. Masih ingat dengan iklan pembentukan opini publik pra pemilu kemaren ? Katakanlah yang paling heboh itu Pak Prabowo, Wiranto, Megawati, Pak Presiden kita SBY, hingga ke orang-orang yang nyatanya tak kterlihat batang hidungnya saat ini, Soetrisno Bachir, si siapa tuh namanya yang mengklaim mendapat dukungan dari kolaborasi pembaharuan ? He… mohon maaf jika saya salah sebut nama maupun lupa nama…
Belakangan belum juga dimulai gong kampanye PiLPres, sang Wakil Presiden kita saat ini malahan sudah mencuri start untuk membentuk opini publik memohon dukungan atas dirinya yang mencalonkan diri sebagai Capres. Sayangnya KPU tak mampu menindak aksi curi start ini lantaran pasangan JK –Wir ini belum diresmikan sebagai pasangan Capres-Cawapres oleh KPU. Satu kelemahan dari UU yang ada katanya.
Di sisi lain, ada juga yang sudah saling melobi untuk berkoalisi namun saling ngotot-ngototan ingin maju sebagai RI 1. Gak ada yang mau jadi nomor 2. Ada juga yang mendeklarasikan cawapresnya dari kalangan non parpol namun tidak direstui oleh parpol yang diajak berkoalisi sebelumnya. Bahkan mereka dan para mahasiswa pendukung parpol menuntut agar paket Cawapres yang diusung tetap orang Parpol. Huuuuuhhh…. Saya jadi bingung dan heran.
Kenapa Semua ingin menjadi PREsiden ?
Apakah jawabannya barangkali bisa saya samakan dengan pertanyaan saya beberapa waktu lalu pra-pemilu PiLCaLeG ? Kenapa Semua ingin menjadi Anggota DPR ? Kenapa Semua ingin menjadi WakiL Rakyat ? Karena kurangnya lapangan kerja yang menjanjikan mereka ‘sedikit bekerja, banyak bicara lalu banyak pemasukan, termasuk plesiran berselubung studi banding ? Padahal tau apa sih mereka tentang suara Rakyat ? Yah, Barangkali tidak sedangkal itu….
Ada yang bisa menjawabnya barangkali ?
He… Sekali lagi PanDe Baik memohon maaf jika ada pihak-pihak yang tak berkenan dengan tulisan saya ini. Bukan saya bermaksud melakukan pencitraan diri mengklaim bahwa saya Pro Reformasi dan kelak bakalan ikutan mencalonkan diri sebagai Presiden negeri ini atau paling tidak Wakil Rakyat lah, tidak tidak. Bukan itu kok… Hanya ingin mencari jawaban atas kebingungan saya saja selama ini, yang barangkali juga dirasakan oleh beberapa orang selaku rakyat dari bangsa ini.
Comments
Post a Comment