“Cukup satu surat suara…. Cukup satu kali contreng…”
Begitu kira-kira (kalo ndak salah) penggalan lirik lagu thema Pemilu 2009 kali ini, disuarakan oleh orang Bali (yang memakai destar/udeng) sambil menuntun sepedanya yang kemudian dilanjutkan oleh orang tionghoa dengan kata khasnya “Cincai lah….”
Tidak salah jika telinga ini makin familiar mendengar iklan Pemilu ‘contreng’, wong kerap tayang di layar teve, apalagi bentar lagi PilCaleg bakalan digelar. Kabarnya bakalan menentukan nasib bangsa ini kelak loh. Jadi jangan sampe GolPut yah…
Lepas dari gegap gempita kampanye full artist yang diselenggarakan sekian banyak parpol dinegeri ini, kok kalo ngomongin lagu Thema (Mars) Pemilu, malahan membuat saya kangen dengan lagu thema Pemilu JaDul yah ?
“Pemilihan Umum telah memanggil kitaaaa…. Sluruh Rakyat menyambut Gembiraaaaa…. Hak Demokrasi Pancasilaaaa….”
Wah Wah Wah… Rasanya kalo mengingat Mars Pemilu yang dahulu itu, rasa patriotisme saya langsung menggelegak muncul ke permukaan dan gak bakalan meragukan diri lagi untuk memilih apa enggak nih ?
Apa sebab ? Karena dalam lagu itu, kita masih diingatkan pada Pancasila, Dasar Negara kita ini. Karena dalam lagu itu pula, kita diminta memilih Wakil Rakyat yang bisa kita percaya, untuk menuju Indonesia kelak Sejahtera dan benar-benar Merdeka.
Nah, saat saya mendengar lagu thema Pemilu tahun ini, malahan saya jadi nyengir sendiri. Kok gak jauh beda dengan lagu para artis lokal yah ? gak membuat saya bersemangat atau bahkan menimbulkan keinginan untuk memilih. Apalagi diperkuat dengan ‘calon Wakil Rakyat mana sih yang bisa dipercaya hari ini ?’
Hehehe…. Emang bener sih semua itu malahan menjadikan Pemilu ‘contreng’ tahun ini malahan penuh kegalauan, penuh keyakinan bahwa angka GolPut akan makin tinggi. Jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Prediksi ini dilontarkan setelah melihat kenyataan bahwa para CaLeg yang mencalonkan dirinya sendiri kali ini adalah orang-orang yang rata-rata tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran. Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa motivasi para CaLeg mencalonkan dirinya adalah untuk memperkaya diri sendiri, silahkan ‘Go To Hell’ untuk rakyat nanti. Duit yang dikeluarkan untuk kampanye saat ini minimal harus bisa balik modal kelak.
Saya hanyalah berangan-angan, apakah kini masih ada CaLeg yang menekankan Pancasila sebagai landasan perilaku hidupnya ? apakah ada CaLeg yang benar-benar mau mengedepankan Rakyat, dibanding dengan ego dan titipan amplop nantinya ? apakah ada CaLeg yang benar-benar bisa dipercaya ?
Semua hanya mengatakan ‘kita perlu perubahan’, seperti yang dikampanyekan oleh Presiden USA Barrack Obama. Barangkali termasuk pula dengan cara mengubah thema lagu Pemilu negeri ini ya ? He…
Comments
Post a Comment