Setelah terpingkal-pingkal dengan kartun strip ala Benny & Mice pada beberapa buku yang sempat saya tuliskan kemarin, kini saya seakan dipaksa untuk meringis bahkan maksimal ekspresi yang saya hasilkanpun hanya senyum yang miris.
“Lagak Jakarta”
Buku 2
Dari covernya dapat diketahui bahwa bundelan kartun strip karya Benny & Mice kali ini adalah kumpulan karya-karya mereka seperti “Krisis… oh… Krisis”, “Reformasi” dan “(Huru Hara) Hura-Hura Pemilu’99”.
Jika jeli mengingat bahkan bagi yang pernah melewati dan mengalami ketiga masa tersebut, barangkali saat menikmati kartun strip ala Benny & Mice ini, ekspresinya yakin banget bakalan mirip saya. Miris dan Meringis.
Bagaimana tidak ? Ditengah situasi tak menentu pertengahan tahun 1998 lalu, apalagi pra dan pasca Presiden Soeharto mengundurkan diri, bangsa ini termasuk rakyat-nya mengalami hal boleh dikatakan tak masuk akal sehat. Harga-harga melambung, bahkan jauh tinggi diatas awan.
Honda Tiger 1998 saya itu saja, dua tiga bulan sebelumnya hanya seharga 6 jutaan (baru), tapi saat saya memutuskan untuk mengambilnya, harga sudah melonjak menjadi 8,sekian juta per unitnya. Tak membutuhkan waktu lama, malahan nangkring di angka 17 juta per unitnya. Gila !
Turunnya Presiden Soeharto boleh jadi adalah berita yang paling fenomenal dan ditunggu oleh sebagian besar rakyat Indonesia, terutama oleh mahasiswa yang mendedikasikan diri dan organisasi mereka untuk ‘Pro Reformasi. Turun ke jalan hingga menduduki Gedung Senayan.
Yang malahan bikin mangkel seperti Benny & Mice ungkapkan dalam kartun stripnya, saat masa-masa jaya Orde Baru, “mereka” (baca:para politisi, pejabat dll) memuja dan menyanjung sang Jenderal, tapi setelah kejatuhannya, berlomba menyuarakan rakyat seakan mereka adalah yang terbaik dalam gerakan anti ‘Orde Baru’. Herannya hingga kinipun masih ada yang seperti itu…
Diantara serangkaian peristiwa tahun 1998, mungkin saat chaos terjadi yang lantas menimbulkan aksi penjarahan, pemerkosaan dan penganiayaan warga keturunan, bisa dikatakan sebagai kejadian yang membuat miris dan meringis paling besar. Penjarahan yang dilakukan oleh rakyat kita sendiri… oh betapa nistanya mereka…
Sosok para Penjarahpun tak luput dari perhatian Benny & Mice, bergaya orkay dadakan, bahkan ada juga yang tidak tahu betapa bernilainya barang jarahan mereka tersebut bagi orang yang memilikinya (termasuk soal barang mentah)…
Ohya, mumpung bentar lagi PilCaLeg, ada baiknya pula loh, kalo para CaLeg saat ini ikutan membaca kartun strip ala Benny & Mice. Kenapa gerangan ?
Karena Benny & Mice membuat gambaran tentang perilaku para Calon Wakil Rakyat sebelum dan sesudah pemilu dilakukan, termasuk soal berantem di gedung Senayan , mendewakan ‘kursi’nya dan bahkan hingga ke ‘bisanya cuman tidur doang’. Wahahahaha…. Kritik membangun tuh !!!
Walau begitu, Benny & Mice tak lupa menggambarkan berbagai isu yang terjadi saat suksesi pergantian pimpinan akibat turunnya Presiden kedua bangsa ini yang bernama Soehar-To. Ini terkait dengan ramalan Jayabaya yang mengatakan bahwa negeri ini bakalan mengalami masa Gemah Ripah Loh Jinawi, jika dipimpin oleh orang yang memiliki nama berakhiran tertentu.
Dalam hal ini, ‘No – To – No – Go – Ro’. Menata Negara. Kira-kira begitu. Maka mulailah para pimpinan itu mengira-ngira namanya sendiri, pas gak dengan ramalan tersebut ? huahahaha….
Juga ada satu dua gambaran kuat lemahnya Rupiah terhadap Dollar, yang naik turun dan akhirnya sekarat jua…
Sang kartunis sendiri Benny & Mice, diakhir bukunya sempat mengambarkan proses pembuatan buku kumpulan ini, yang tampak bergelantungan dipohon. Alasan mereka ya ‘melihat Jakarta dari sisi mereka-sudut lain’.
> PanDe Baik masih setia menanti buku 1 dari bundelan “Lagak Jakarta” ini sambil ber-H2C- Harap-harap Cemas, semoga saja kartunnya nanti tambah lucu dan kembali membuat saya tertawa ngakak. Wuakakakakakakak……. <
Sampai Jumpa di Benny & Mice “Lagak Jakarta” Buku 1. He…
Comments
Post a Comment