Skip to main content

Benny & Mice so far by PanDe Baik

Setelah melahap satu persatu kumpulan kartun strip Benny & Mice sejauh ini, kini tiba saatnya saya menampilkan mereka kembali satu persatu. He…. Kali aja masih ada yang penasaran. Kok saya ini begitu memuja-muji Benny & Mice sih ?

***

Buku pertama yang saya rekomendasikan adalah Benny & Mice “Lagak Jakarta” edisi koleksi bagian 1. Isinya merupakan kumpulan kartun strip dari tiga buah buku atau tema yang telah diterbitkan sepuluhan tahun lalu, yaitu “Trend & Perilaku” by Mice, “Transportasi” by Benny dan “Profesi” by Benny. Bagi yang penasaran silahkan melihat kembali tulisan saya sebelumnya, disini.


***

Buku kedua ini merupakan edisi koleksi lanjutan “Lagak Jakarta” diatas. Pula merupakan kumpulan strip kartun ala Benny & Mice dari tiga buku atau tema berkisar saat Indonesia dilanda krisis dan perubahan tempo hari. Meliputi “Krisis… oh… Krisis”, “Reformasi” dan “(Huru-Hara) Hura-Hura Pemilu’99”. Disini kegetiran hidup yang dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia di waktu lalu, dikemas dalam coretan yang cukup embuat senyum dikulum. Silahkan melihatnya kembali pada tulisan saya sebelumnya, disini.

***

Buku ketiga dari kartun strip Benny & Mice yang saya rekomendasikan adalah “Jakarta Luar Dalem”. Isinya kurang lebih mirip dengan “Lagak Jakarta” edisi koleksi bagian 2. Kritik terkait Trend bergaya masyarakat lokal, kecanggihan teknologi ponsel, hingga kuliner yang lagi nge-boom tak lupa tentang Puasa dan budaya pulang kampungnya. Beberapa hal yang ‘mengena’ bagi saya pribadi sudah pula pernah saya tuliskan, disini.

***

Buku keempat kumpulan kartun strip ala Benny & Mice yang pernah pula diterbitkan setiap hari Minggu dalam media Kompas, adalah “Jakarta Atas Bawah”. Saya sarankan sebelum menikmati buku ini, mohon STOP mengernyitkan dahi terlebih dahulu. Bersiaplah untuk tertawa lepas, karena disini gak ada lagi yang namanya tema tertentu. Apa yang akan digoreskan berikutnya pun belum tentu bisa ditebak bertemakan apa. Hehehe…. Hal-hal yang gak jelas dan malahan bikin ketawa ngakak dalam buku inipun gak lepas untuk saya tuliskan, disini.

***

Buku kelima yang bisa saya sarankan kembali dari Benny & Mice adalah “100 ‘Tokoh’ yang mewarnai Jakarta”. Bagi mereka yang tidak memiliki selera humor dalam menertawakan diri sendiri, sangat tidak disarankan membuka apalagi menikmati buku ini saat tegang, saat stress karena beban pekerjaan misalnya. Sebaliknya bagi saya pribadi, seperti yang saya ungkap dalam tulisan sebelumnya, disini, inilah saat dimana saya harus bersiap untuk bisa menertawakan diri sendiri. Karena profesi saya  (PNS) ternyata termasuk dalam daftar “100 ‘Tokoh’ yang mewarnai Jakarta”. Huehehehe….

***

Buku keenam agaknya jauh lebih mengkhusus pada satu tema tertentu, yaitu “Talk about HaPe”. Kumpulan kartun ala Benny & Mice ini terbagi atas enam ulasan yaitu ‘Handset’, ‘Operator’, ‘Pulsa’, ‘SmS’, ‘Perilaku’ dan ‘Fitur’. Kisaran coretannya sendiri sangat mengena bagi saya pribadi -silahkan mampir dalam tulisan saya, disini– Mungkin karena masyarakat kita terkenal akan budaya ‘Gengsi dong, kalo gak punya hape canggih’ –termasuk saya tentunya-.

Sayangnya buku ini hanya sempat mengisahkan perjalanan hingga era rilisan Nokia Communicator seri E-90. Belum sampai ke Blackberry. Saya malahan jadi membayangkan kritikan ala Benny & Mice yang menggambarkan ‘bergaya dengan Blackberry tapi cuman buat sms-an doang’. Huahahaha…..

***

Buku ketujuh atau terakhir yang saya tahu dan rekomendasikan, merupakan buku rilisan terakhir dari Benny & Mice kalo tidak salah. “Lost in Bali”. Walaupun rilis terakhir, tapi buku ini adalah buku kartun ala Benny & Mice yang pertama saya baca. Tulisan sayapun, disini, adalah yang pertama berceloteh tentang kelucuan goresan ala Benny & Mice. Tentang Bali dan budayanya tentu.

***

So, sejauh ini ya hanya tujuh buku itu saja yang bisa saya rekomendasikan sebagai buku ‘Must Have’ dan ‘Must Read’. Hehehe…

> Pssstt…. Berhubung PanDe Baik sendiri bukanlah pemilik ketujuh buku diatas, tapi cuman dapet dari pinjam pada sodara sepupu, Mahendra Sila -yang kalo ndak salah saat Workshop bareng Benny kemaren, dia mendapatkan juara tiga untuk lomba gambar kartun Benny- jadi mohon maaf kalo buku-buku tersebut diatas ya gak bisa dipinjamkan. Hihihi… <

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.