Skip to main content

Tiang Ngayah Dengan Pamrih

Sebetulnya poster dibawah ini hanyalah bahan ndagelan antar teman kantor saja.


BeLiau yang ada dalam gambar poster diatas adalah rekan kerja saya dikantor. Keberadaannya bisa dikatakan tergolong paling senior diantara kami seruangan. Nama BeLiau, Ida Bagus Gde Arjana, seorang Tokoh Masyarakat yang disegani didaerah asalnya, MambaL AbiansemaL Kabupaten Badung.

Secara kebetulan BeLiau ini merasakan “kekaguman” yang sama dengan yang saya alami, saat mengamati poster, baliho hingga iklan-iklan para Caleg maupun Calon DPD disepanjang jalan Kota Denpasar juga Badung.

“Kagum” pada kenekatan mereka memajang wajah Narsis diri sendiri, lengkap dengan pesan moral yang sangat Narsis pula. Mengagung-agungkan diri, mengaku paling jujur, paling beda atau paling mengutamakan hati nurani dan mengatakan bahwa ‘suara rakyat adalah suara Tuhan’.

Padahal dalam hati kecil saya dan BeLiau ini, berharap sekali ada Caleg ataupun Calon DPD yang sebentar lagi bakalan maju tempur, berkata jujur apa adanya kepada masyarakat pemilihnya. Minimal mengataan ‘yang sebenarnya’.

Maka saya pun ditunjuk oleh BeLiau ini untuk menjadi Tim Sukses pencalonannya maju sebagai Calon Anggota DPD BALI NO.1.

INGAT ! Bukan Calon Anggota DPD BALI pada No.Urut 1 seperti yang ada pada tulisan saya sebelumnya, tapi Calon Anggota DPD BALI NO.1.

He… ambisinya beda. Pokoke yang paling TOP. Nomor 1….

Lengkap dengan gaya khas yang lagi tred beberapa bulan belakangan ini ‘nyakupang tangan’, plus latar belakang yang khas Bali, yaitu Meru. Kostumnya sendiri ya dadakan, jadi gak perlu sampe dirias segala dengan pakaian adat Bali, cukup seragam PNS per hari dimana saat saya diminta untuk membuatkan BeLiau ini sebuah poster, dan…. harus jadi hari itu juga..

Tak lupa menambahkan kata-kata yang memang merupakan keinginan dan keyakinan dalam diri sendiri untuk diungkapkan agar masyarakat benar-benar tahu apa dan bagaimana misi serta visi BeLiau ini sesungguhnya.

“Tiang Ngayah Dengan Pamrih”

Begitu Jelas dan Lugas. Mantap pula…

Setidaknya makin meyakinkan, bahwa apapun yang dilakukan oleh BeLiau demi kepentingan rakyat, tentu Harus Ada Pamrihnya. Begitu kira-kira…

Ohya, tambahannya satu lagi, poster diatas hanya ditampilkan HANYA pada BLoG ini saja. Jadi dijamin tidak akan mengotori pemandangan serta lingkungan Kota Denpasar dan sekitarnya. Bukankah ini adalah sebuah Kemajuan ?

Makanya, hayoooo pilih BeLiau ini ya….

> He…. Sebetulnya ini hanyalah salah satu buah karya PanDe Baik saat senggang jam kantor. Yah, dibandingkan kami pulang saat jam kerja belum usai, bolehlah kami sedikit bercanda dengan pembuatan poster untuk seorang rekan yang kabarnya memang berambisi untuk tampil maju sebagai Caleg atau anggota DPD. Tentu saja itu akan dilakukan pasca Pensiun nanti. Toh, kini banyak yang sudah melakukan hal semacam ini. He…. <

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.