Lagi-lagi Benny & MiCe.
Rupanya kartun strip kita satu ini belum terasa memuaskan, jika belum melahap semua buku yang diterbitkan berisikan kumpulan ide yang konyol nan menggelitik nurani. Bisa dikatakan apa yang digambarkan oleh kartun strip Benny & MiCe -yang akhirnya menjadi satu trademark koran Kompas tiap hari minggu- merupakan gambaran diri kita sendiri sehari-harinya.
Bagaimana tidak ? Dalam setiap buku yang mereka bagi menjadi berbagai topik pilihan, dijamin ada saja satu dua gambaran yang beneran mencerminkan diri kita sendiri.
Katakanlah saat saya menikmati ‘Lost in Bali’ ada sikap pedagang di Legian yang kadang acuh pada orang lokal yang berkunjung ke los toko mereka akan sangat berbeda dibanding jika yang masuk ke los tokonya tersebut turis luar negeri. Pada ‘100 tokoh paling berpengaruh di Jakarta’ malahan sosok sang pegawai negeri benar-benar menggambarkan siapa saya sebenarnya.
Trus, pada ‘Talk about Hape’ dan juga ‘Jakarta Atas Bawah’, satu gambaran perihal orang yang begitu bangganya memiliki hape keren, laptop keren tapi sepatunya masih robek-robek, malah kesannya makin menyindir saya saja. He…. Bahkan tak hanya itu, laptop yang keren buat dijinjingpun hanya dipakai untuk bermain Solitaire padahal sedang berada pada area free hotspot. Ealah….
Kini, saya beruntung bisa menikmati satu edisi buku mereka ‘Jakarta Luar Dalem’.
Isinya rata-rata mampu membuat saya minimal mengembangkan senyum, atau malah tertawa cekikikan di pojokan. Apalagi saat bablasnya mereka saat menanggapi trend yang berkembang disekitarnya. Saat orang ber-piercing gembok, mereka malahan menggunakan sangkar burung sebagai piercing di telinga. Atau saat flash disk jadi hiasan yang menggantung leher, mereka malah menggantungkan hard disk dengan ukuran Gygabyte. Huahahuahauahahaha…. Apalagi ada kata-kata uniknya pula…. ‘Lewat lo semua…’ atau ‘Putus lo semua…’
Gambaran diatas tentu saja membuat saya geli sendiri, lantaran langsung mengingatkan betapa noraknya saya saat jaman kuliah dahulu. Saat dikritik oleh dosen pembimbing asistensi tugas untuk lebih kreatif mendesain garis pinggir pada sebuah kertas gambar untuk mata kuliah Perancangan, saya kebablasan hingga menggambarkan seekor tikus menggerogoti pinggiran kertas gambar. Tentu saja itu menjadi bahan tertawaan dosen dan juga teman kuliah.
Saat stiker mulai trend ditempel secara acak dan ngawur di helm, saya dengan pedenya menjalin berbagai artikel majalah untuk kemudian ditempelkan dengan plester bening, full menutupi helm, tanpa ada ruang kosong sedikitpun. Makanya sangat wajar jika sampe di bangku kuliahpun saya belum pernah jalan dengan makhluk yang berkelamin Cewek. Huahahuahauahahaha….
Satu lagi. Saat selongsong tabung gambar sangat keren disandang kemana-mana (ciri khas anak Arsitek), saya malah membuatnya sendiri dengan pipa paralon dalam ukuran panjang satu setengah meter. Lengkap dengan lapis luar kulit imitasi berwarna hitam. Keren banget memang (ini jelas-jelas buanget pendapat saya pribadi). Padahal isi dalemnya paling cuman kertas berukuran A3 (dua kali A4) yang digulung beberapa lembar. Mubazir buanget dah ! Jadilah tampang saya mirip-mirip teroris. Sudah tinggi besar, masih menggendong bazooka pula. Huahauaauahahhaaa…
Okelah, stop menertawakan diri sendiri. Back to Benny & MiCe. Eeh… Ada Lagi !!! Coretan mereka tentang ‘Karyawan’ yang dateng tepat waktu biar bisa ngabsen dan dapet jatah transport makan siang, tapi jam kerjanya dipake main gim dan internetan. Dilanjutin makan siang dan ngorok setelahnya. Diakhiri dengan pulang tepat waktu. Wah Wah Wah…. Kira-kira ini nyindir siapa hayoooo…. Siapa yang kerjanya nge-BLoG dan blogwalking saat jam kerja ? Huahahuahauahahaha….
> PanDe Baik merasakan sekali manfaat daripada kumpulan komik strip Benny & MiCe yang diterbitkan dalam bentuk buku saku ini. Selain membuat hati riang, minimal saat isi dompet makin menipis diakhir bulanpun, saya masih bisa cekikikan. Lumayan membuat iri rekan-rekan seruangan kantor. He…..
Jadi gak sabaran nunggu (pinjeman dari adik sepupu) buku mereka yang laen. Huahahuahauahahaha…. <
Comments
Post a Comment