Seperti halnya judul posting saya diatas, hari-hari di awal tahun agaknya yang paling pas dilakukan adalah mencoba dengan keceriaan dan keriangan hati, walaupun tidak menutup mata dengan sekian banyak masalah yang ada didepan mata.
Setidaknya harapan saya paling gampang sih, bisa mendapatkan kembali optimisme yang sudah lama hilang dari keseharian saya diwaktu lalu.
Salah satu hal yang sekiranya dapat mewujudkan keceriaan itu adalah membaca kartun Benny & Mice ‘Lost In Bali’ yang tempo hari dibeli oleh sepupu saat pameran Kartun. Isinya cukup menggelitik bagi saya pribadi, mungkin karena beberapa topiknya tergolong aktual dan mencerminkan keseharian budaya dan adat Bali.
Diantara sekian banyak kartun yang ditampilkan, ada satu dua topik yang sangat menarik dan sekaligus membuat saya tersenyum, entah getir maupun dikulum saja, yaitu perihal ‘Seberapa Antusias Sambutan dan Pelayanan Pedagang di kawasan Legian’ dan ‘Kain Poleng’.
Disini terlihat jelas adanya ‘ketidakadilan’ yang dilakukan oleh oknum-oknum pramuniaga dalam hal ini pedagangnya yang membedakan sambutan keramahan saat tokonya dihampiri pengunjung. Jika Bule/turis asing, si pramuniaga digambarkan bakalan menyambut dengan penuh keramahan, sedang sebaliknya jika terhadap turs lokal langsung saja dengan tampang ketus dan males menyambutnya ‘mau cari apa ?’ Hahahaha…. bener banget tuh.
Ini juga sekaligus menggambarkan unek-unek saya pribadi yang kalo berlalulalang di kawasan Legian, tak satupun dari pramuniaga tersebut tersenyum ramah dan bertanya. He… cenderung cuek. Tapi kalo Bule ? Halah….. Barangkali karena mereka menyadari lebih dulu, kalo orang/turis lokal gak bakalan berselera dengan harga yang mahal mereka tawarkan, atau malah isi kantong/dompet yang cenderung lebih tipis ?
Kedua ya perihal ‘si kain poleng’ yang sungguh menggelitik tawa saya, muncul spontan saat si duo Benny & Mice melewati seorang Turis menyandang Tas dengan motif kain poleng. Seperti halnya mereka melewati pohon besar hingga patung serta candi/pelinggih, tetep saja mereka mengatakan ‘permisiiii…..’ Hahahaha….
Belum puas muncul Keceriaan saya, berselang dua hari, melanjutkannya dengan kartun Benny & Mice ‘100 Tokoh yang mewarnai Jakarta’.
Langsung saja goresan mereka perihal ‘Cewek Berjilbab 1 & 2’ menohok saya untuk tersenyum langsung tertawa mengingatkan saya pada kemunafikan para artis kita yang begitu bulan Ramadhan langsung saja berjilbab tapi luarannya gak jauh beda dengan hari biasa, dalam kata lain, tetep aja memperlihatkan ‘keseksian’ mereka. Memang sih itu hak mereka, tapi tetap saja bagi saya pribadi mengaburkan makna Jilbab yang mereka sandang, sebagai penutup aurat (dalam hal ini rambut).
Yang paling saya sukai, tentu saja salah satu Tokoh yang ikutan digambarkan disitu adalah, saya sendiri. Ya, Pegawai Negeri Sipil – PNS. Yang digambarkan duduk baca koran (hanya melihat iklan) sambil membayangkan suatu saat bakalan menjabat dengan sekian banyak tunjangan dan fasilitas. Plus meja yang kosong (hahahaha… pas sekali menyindir saya) sehingga kelihatan jelas gak ada kerjaannya. Satu lagi, Hape ter canggih yang sengaja diletakkan diatas meja agar terlihat (sangat-sangat menyindir saya yang memegang PDA O2 Atom). Huahahaha…. Sangat-sangat lucu dan tepat menusuk di jantung….
> PanDe Baik merasakan sekali bahwa Keceriaan mampu membangkitkan rasa optimisme untuk menghadapi hari-hari berikutnya dengan penuh keyakinan, seperti misalnya keinginan untuk melanjutkan Thesis yang sempat terbengkalai. Sayangnya, setelah dengan begitu pedenya meng-install ulang laptop, 2 buah cd installer Office (bajakan tentunya) yang kiranya bakalan saya masukkan malam tadi, ternyata error kedua-duanya. Lumayan membuat mood saya off lagi…. akhirnya sambil menanti hari ngantor tiba (kebetulan ada file installer yang tersimpan di PC kantor), saya memakai Open Office org rilis 2 sebagai aplikasi disaat darurat seperti hari ini. Lumayan walaupun agak kebingungan. He…. <
Salam dari PuSat KoTa DenPasar
Comments
Post a Comment