Skip to main content

MeNanti KeLahiran Sang NaGa

Kira-kira apa ya yang bakalan terbayangkan di pikiran saat membaca judul diatas ?

Cerita KLenik ? ataukah soal LeGenda sang NaGa ?

Hahaha… jangan mengkhayalkan yang terlalu jauh, karena toh nalar saya gak bakalan bisa mencapai cerita sang Naga tunggangan seepik film Lord of The Ring.

MeNanti KeLahiran Sang NaGa. Tema heboh pagi ini yang terjadi pada sekumpulan anak-anak diteras rumah, dengan tegang dan cerita berbagai versi, mengelilingi air dalam baskom yang didalamnya dieram sebuah telur naga (sesuai petunjuk).

Eh, Sesuai Petunjuk ?

Yah, telur naga yang sedianya harus dieram dengan air dalam baskom penuh ini hanyalah sebuah mainan yang sepertinya tergolong interaktif. Bagaimana tidak, dengan harga yang ditawarkan senilai 50 ribu rupiah, nyatanya Sang Naga yang ditunggu tak lebih besar dari modem cdma starone yang saya miliki.

Keunikannya ya itu tadi, untuk menetaskannya telur wajib dieram dalam air hampir satu jam lamanya. Sampai-sampai banyak celetukan para orang tua yang ikutan penasaran menengok si telur naga.

Ada yang berpendapat bahwa telur naga tersebut gak akan mau menetas hari ini, tapi menunggu ’Tumpek Andang’ (hari suci bagi hewan). Hahahaha….

Ada juga yang berkomentar ’ah ini mainan yang musti dibanting dulu, baru naganya mau keluar, cobain deh.’ –hehehe… saya yakin orang ini pasti gak punya sense of creativity.

Setelah ditunggu lama, telur tersebutpun berubah warna, dari sebuah telur coklat muda menjadi bening, mulai menampakkan potongan tubuh Sang Naga, cukup membuat histeris anak-anak yang sudah tak sabar menanti, seperti apa sosok Naga yang bakalan lahir.

Gak sampe 30an menit, eh Sang Naga pun sudah siap lahir, tinggal merobek plastiknya sedikit. Beberapa anak malah bersiap untuk lari, khawatir kalo Sang Naga bakalan melompat keluar dan menggigit mereka. Hahahaha….

Maka usai potongan tubuh Naga tersebut dirakit, jadilah sosok hitam Sang Naga yang hanya berukuran segenggaman telapak tangan anak-anak. Sebuah mainan yang sangat mahal, kata anak-anak yang lain. Karena dengan harga yang sama, mereka bisa mendapatkan dua buah mainan Happy MeaL dari Mc Donalds tentu lengkap dengan dua porsi makan yang sudah pasti mengenyangkan.

But, kalo dilihat hari proses kelahirannya tadi, tentu saja nilai mahal itu gak bisa dinilai dari sosok Sang Naga yang sudah lahir saja. Mengingat kreativitas sang perancang mainan Telur Naga ini patut diacungi jempol. Dimana untuk menetaskannya harus dieram dahulu dalam air. Satu hal yang gak biasa dan gak lumrah bagi seorang anak kecil yang barangkali belum bisa menghargai mainannya sebagai sebuah koleksi.

Mainan anak yang dinamakan ’Dragon Eggs’ ini kabarnya sering diiklankan di layar GLobaL Teve, dan dipinta seorang keponakan ‘si PRasTa’ pada sang IBu, yang bertamasya akhir tahun ke Surabaya bareng rekan-rekan kantornya.

Walah, tapi Jujur aja bagi saya pribadi sih, Dragon Eggs ini memang gak layak dikategorikan sebagai mainan anak, tapi jauh lebih tinggi lagi, yaitu untuk dikoleksi serta dipajang dalam sebuah rak kaca. Satu hobi unik yang sampe saat ini masih setia dilakukan oleh adik sepupu saya.

> PanDe Baik rupanya ikutan penasaran dengan ’kelahiran Sang NaGa ini’ sampai-sampai kamera pocket 3 MP jadul merek Konica empat tahun lalupun dipake buat mendokumentasikan proses langka ini, dan secara intens menceritakannya dalam sebuah BLoG. Hehehe… Kurang Kerjaan banget. <

Salam dari PuSat KoTa DenPasar

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.