Skip to main content

Kisah PanDe Baik di Akhir Bulan NoVember

Ah, akhirnya sampai saya juga di akhir bulan. Saat dimana saya memutuskan untuk pindah ’rumah’ dari hosting milik Mas Egy ke Bli Hendra. Jadi juga merealisasikan janji yang sempat saya tunda.

Bulan ini pula saya mengalami banyak hal baik suka duka, pula saat dimana saya nyaris mengalami kematian akibat pingsan salah posisi. Yah, bersyukur ternyata Tuhan masih memberikan kesempatan pada hamba-Nya ini untuk bersua dengan putri kecil dan Istri yang sangat saya sayangi.

Kemarahan yang saya alami pada bulan ini akibat ulah oknum rekan kantor yang memaksa meminta ’amplop’ pada Rekanan Pelaksana Kegiatan, cukup membuat saya tersadar bahwa sangat sulit mengubah image dan kebiasaan yang sudah kadung melekat sekian lama. Hingga saya pun memilih satu keputusan yang sempat saya ambil dan ajukan pada pimpinan saat awal pembentukan tim kerja ini. Mengundurkan diri. Rupanya saya tak mampu memaksakan diri berada pada lingkungan dimana ’uang’ begitu didewakan dibanding kinerja dan tanggung jawab kami sebagai abdi negara. Lebih baik saya menjadi ’nobody’ dibandingkan harus terlibat pada hal yang tak pernah saya lakukan.

Aktivitas lain yang saya jalani yaitu kembali menjadi salah satu anggota tim Direksi /Pengawas Kegiatan untuk dua kegiatan dengan sumber Dana Perubahan akhir tahun 2008 ini. Salah satu kegiatannya merupakan lanjutan dari kegiatan tahun lalu yaitu Penanganan Banjir dan Saluran Drainase untuk Kawasan Dewi Sri dan sekitarnya. Satu kegiatan yang berusaha saya hindari oleh sebab banyaknya permasalahan non teknis yang terjadi pada masa konstruksi dilakukan, sedangkan optimisme akan penanggulangan banjir yang terjadi di ruas jalan Dewi Sri sepertinya masih 60:40. kenapa saya katakan begitu, karena sangat sulit membendung air yang datangnya dari arah Tukad Mati, salah satu sumber air terbesar disekitar kawasan tersebut.

Atas alasan itu pula saya akhirnya jauh lebih menikmati tugas baru yang dibebankan pada saya, yaitu mempersiapkan dokumen Teknis untuk beberapa rencana kegiatan ditahun 2009 mendatang. Diantaranya survey kerusakan /kondisi ruas jalan yang dimaksud sekaligus menyusun Anggaran Biaya yang sekiranya dapat dilakukan dengan target biaya yang telah ditentukan sebelumnya.

Barangkali satu-satunya hiburan saya dibulan ini adalah meluangkan waktu bersama putri kecil kami Mirah GayatriDewi, yang seminggu belakangan ini terkena batuk tularan dari saudara-saudari kecilnya. Putri kami yang kini sudah mulai terbiasa berada pada ’baby walker’nya, plus tawanya saat saya ajak berkeliling rumah dengan motor Tiger maupun motor Vega Ibunya. Apalagi saat saya ajarkan untuk ’salam sun’ yang langsung ditanggapi dengan memasukkan tangan saya kemulutnya. Hahaha….

Thesis. Ya, satu-satunya kewajiban saya untuk bisa menyelesaikan kuliah Pasca yang nekat saya ambil setahun lalu, rupanya menyita perhatian paling besar. Ini saya katakan karena rekan-rekan kuliah lainnya saling berlomba untuk memulai dan mengakhiri semester ketiga ini dengan Ujian Seminar (tahap pertama). Jadilah saya kelimpungan menghimpun data pustaka serta berusaha mendapatkan mood ditengah tantangan dan hiburan diatas tadi. Yah, bagaimanapun mood itu yang paling sulit saya dapatkan. Apalagi dengan tampilnya ‘rumah’ baru saya ini, membuat semangat untuk nge-BLoG berkibar lagi.

Ngomongin soal BLoG, ternyata hingga hari inipun saya masih belum tertarik untuk menghiasi tampilannya dengan iklan adsense maupun afiliasi, walaupun tanda-tanda kesana sudah lebih dari enam bulan lalu saya pelajari. Barangkali karena kesibukan saya seperti yang diceritakan tadi, membuat mentoknya ide dan kemauan untuk sekedar iseng mencoba mengais dollar seperti halnya rekan BLoGGer yang lain.

Ohya, dibulan ini pula saya mulai gabung di satu komunitas baru yang bernama Facebook. Kabarnya FB dibuat awalnya untuk konsumsi komunitas sebuah universitas diluar negeri sana, yang kemudian berkembang menjadi sebuah wadah layaknya Friendster. Ajang sharing antar teman terutama bagi mereka yang saling mengenal satu dan lainnya. Hanya saja mengingat tingginya volume data yang dibaca tiap kali saya masuk ke FB hingga kuota 1GB sebulan paket Starone jadi gak terasa, aktivitas di FB-pun gak bisa saya lakukan sebebas aktivitas nge-BLoG.

Yah, akhirnya esok pagi saya sudah harus memulai hari baru lagi. Hari dimana segala kesibukan bakal menyita waktu jauh lebih banyak. Yang artinya waktu untuk menyelesaikan Thesis akan makin sempit dan tentu waktu yang diluangkan untuk keluargapun makin jarang….

> PanDe Baik diakhir bulan ini ditemani oleh lantunan tembang akustik milik Firehouse plus celoteh si kecil MiRah yang sepertinya sudah mulai meracau kata ‘Bapak’. Ah, senangnya menemanimu Nak….. <

Salam dari Pusat Kota Denpasar

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.