Yang namanya anak kuliah biasanya diidentikkan dengan laki-laki yang berpakaian rapi, biasanya kemeja (kecuali anak Teknik) plus celana kain dan tentu sepatu, entah kets ataupun resmi. Begitu pula dengan yang wanita dewasa (dijamin kalo udah kuliah usianya udah diatas 17 taun), pakaian sopan dengan sepatu hak atau wanita usai tamat bangku sma ya tetep cuek pake sepatu kets. Ohya, biasanya wangi parfumpun semerbak campur aduk saat berada di ruang kuliah (lagi-lagi kecuali Anak Teknik –he… pengalaman pribadi).
Makin tinggi jenjang pendidikannya, biasanya diikuti pula dengan pola berpenampilan yang mencerminkan kedewasaan. Tapi ini ternyata tidak berlaku pada suasana kuliah di Program Pasca Sarjana Teknik Sipil Udayana. Bagaimana bisa saya katakan begitu ?
Kalo mau dilihat pada posting-posting terdahulu, yang laki-laki (baca: bapak-bapak dengan perut ndut) tetap berpenampilan rapih dengan kemeja yang dimasukkan plus celana kain atau malah dibiarkan gombrong plus celana jeans. Sepatu entah pake kets ataupun nuansa resmi, yang penting tetep rapi dan kesannya menghormati nuansa kuliah.
Yang wanita ? hmm.. hmm.. hmm.. penampilan gaul, tak jarang pake baju yang sempit sesak dan berlengan gantung (mungkin baju adiknya yang dipake berhubung sudah disetrika 🙂 ), celana jeans ala Britney yang menampilkan pemandangan c* secara akurat dan jelas, atau malah gaya baju hamil padahal waktu itu masih gadis (belum nikah), eh ternyata beneran hamil.
Ada juga yang pake pakaian berkesan mengundang mata memandang secara terpaksa atau tidak. Wong diundang kan harus ngeliatin. He… Satu hal yang pasti yaitu SendaL yang tak kalah gaul nan cantik. Menampakkan betis mulus para wanita sehingga tak heran jika para laki-laki (baca: Bapak-Bapak yang rajin mengupdate koleksi 3gp) berlomba-lomba duduk dibarisan belakang, dengan alasan ‘nyari setrum’. Huehehe… biar gak ngantuk.
Hmm.. SendaL. Saya malah agak surprise waktu menyadari, eh ternyata makhluk yang bernama wanita itu tetep dengan cueknya make sendal selama perkuliahan dari sejak semester awal hingga kini. Apakah akan tetap mereka lakoni hingga ujian seminar sampe wisuda kali ya ?
Terlepas dari gaya anak kuliah di Program Pasca Sarjana, asumsi saya rata-rata dalam hatinya barangkali berpikir, ’yang penting isi otaknya’, tapi jangan sampe melupakan penampilan. Hehehe….
Comments
Post a Comment