Skip to main content

Mirah, baju mungilnya dan kekhawatiran kami

Diantara sekian banyak baju setelan yang diberikan sebagai kado putri kami, ada beberapa yang kami sukai, lantaran memang mencerminkan masa kanak-kanak yang kami harapkan bisa dilalui oleh putri kami kelak.

Hanya saja, yang namanya selera orang berbeda-beda, ada juga beberapa yang memberikan model yang menurut kami tak pantas dikenakan oleh putri kecil kami, dengan alasan kelewat sexy bagi seorang anak kecil seusianya. Berbeda pendapat dengan kakek neneknya yang tak setuju pada pendapat kami, untuk merelakan pemberian ‘kelewat sexy’ tersebut pada bayi lain, mengingat kualitas bahan maupun harganya (ini pasti jadi pertimbangan utama-lah) jauh berbeda dengan baju-baju biasa. ‘Simpan saja, barangkali bisa dikenakan kalo diperlukan’.

Hanya saja memang, pikiran kami berdua dipenuhi berbagai kekhawatiran pada tumbuh kembang putri kami nantinya, yang apabila sampai terbiasa dengan baju mewah dan berkelas apalagi sexy, bukan hanya akan mengorbankan gaji bulanan saja, namun keselamatannya pula, mengingat maraknya berita pelecehan abg hingga balita sekalipun oleh orang-orang yang tergiur hanya melihat penampilannya saja, sehingga mengesampingkan akal sehat untuk mengingat usianya tak sama dengan para penjaja seks ataupun para wanita ‘remaja’ yang memamerkan udel, paha mulus hingga belahan pantatnya. Waduh…

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.