Skip to main content

ke Dokter Gigi ? Siapa Takut ?

dua bulan terakhir ini, aktivitas rutin datang periksa ke dokter Gigi kembali dijalani berhubung beberapa gigi sedang mengalami masalah yang berbeda-beda. Dari berlubang, keropos, pecah hingga gusi bengkak.

Seperti biasa, dokter langganan selama 2-3 tahun ini adalah dr.Rudita yang sampe hari ini praktek di jl. Thamrin sebelah barat Puri Pemecutan, yang kini dibarengi pula oleh seorang dokter gigi muda dr. Nyoman (Komang) Sudarnata, untuk membantu pasien Beliau saat kunjungan lagi ramai-ramainya.

Mengapa bisa betah periksa disini ?

dokter-gi2.jpg

Pertama, dr.Rudita itu sudah dikenal sebagai dokter gigi senior dengan segudang pengalaman pula. Itu sebabnya ketika terpaksa mencabut gigi yang berada paling belakang, dr.Rudita mampu melakukan hal yang terbaik bagi pasiennya. Cepat dan tanpa rasa sakit berlebihan.

Kedua, dr.Rudita itu komunikatif. Satu kunci sukses bagi para dokter agar tetap disukai oleh pasiennya, seperti halnya dokter Kandungan tempat periksa Istri kmaren, dr. Wardiana di Apotik Agung jl. Diponegoro. Jadi apapun keluhan dan pertanyaan yang ada dalam kepala, perihal ‘mengetahui sebab akibat sakit gigi yang diderita, dilayani dengan baik, walopun Beliau jarang senyum pada pasiennya.

Ketiga, mengutip kata-kata Beliau, bahwa pasien yang datang dan periksa rata-rata adalah golongan Menengah kebawah. Artinya baik ongkos yang dikenakan tak semahal dokter gigi lain (Indra Guizot ataupun dokter gigi cewek yang praktek di jl Yudistira)., dan obat yang diresepkan bukanlah obat mahal alias generik.

Jadi, kalopun harus datang dan periksa ke dokter Gigi, hayooo aja. Siapa takut ?

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.