Jika kita mau bercermin pada media cetak, layar televisi hingga tetangga maupun sanak saudara, seringkali terdengar oleh telinga perihal perselingkuhan si anu dengan si anu, padahal kedua belah pihak sudah memiliki pendamping hidup yang diputuskan saat menikah dahulu dihadapan puluhan orang sebagai saksi.
Alasan pertama yang paling sering terdengar adalah, ketidakmampuan sang pasangan untuk melayani si pelaku dalam hal adu syahwat yang kemudian dialihkan ke orang lain yang mau dan senasib. Ada juga yang menyatakan alasan, sebagai balas dendam lantaran si pasangan telah melakukannya lebih dahulu.
Berbicara dari sudut pandang seorang pria yang telah beristri, maka yang paling pertama terlontar sebelum nekat melakukan perselingkuhan hubungan dengan wanita lain adalah, mampukah kita mengkhianati Istri yang sekian lama telah mendampingi ?
Walaupun dengan alasan bahwa sang Istri sudah tak mampu lagi melayani syahwat suaminya mungkin lantaran capek bekerja, mengasuh anak hingga mengurus rumah tangga. Tegakah kita meninggalkan Istri yang setia mendampingi dari saat kita blom jadi apa-apa, hingga kini saat sudah memiliki segalanya malah enak-enakan dengan wanita lain ?
Pantaskan kita menelantarkan Istri yang sudah mengadu nyawanya untuk melahirkan putera puteri kita, demi sebuah kenikmatan sesaat dengan wanita simpanan yang siap menguras segala hal yang kita miliki dan capai selama ini ?
Comments
Post a Comment