Skip to main content

Pengkhianatan pada Istri, Haruskah ?

Jika kita mau bercermin pada media cetak, layar televisi hingga tetangga maupun sanak saudara, seringkali terdengar oleh telinga perihal perselingkuhan si anu dengan si anu, padahal kedua belah pihak sudah memiliki pendamping hidup yang diputuskan saat menikah dahulu dihadapan puluhan orang sebagai saksi.

Alasan pertama yang paling sering terdengar adalah, ketidakmampuan sang pasangan untuk melayani si pelaku dalam hal adu syahwat yang kemudian dialihkan ke orang lain yang mau dan senasib. Ada juga yang menyatakan alasan, sebagai balas dendam lantaran si pasangan telah melakukannya lebih dahulu.

Berbicara dari sudut pandang seorang pria yang telah beristri, maka yang paling pertama terlontar sebelum nekat melakukan perselingkuhan hubungan dengan wanita lain adalah, mampukah kita mengkhianati Istri yang sekian lama telah mendampingi ?

Walaupun dengan alasan bahwa sang Istri sudah tak mampu lagi melayani syahwat suaminya mungkin lantaran capek bekerja, mengasuh anak hingga mengurus rumah tangga. Tegakah kita meninggalkan Istri yang setia mendampingi dari saat kita blom jadi apa-apa, hingga kini saat sudah memiliki segalanya malah enak-enakan dengan wanita lain ?

pgkhianatan.jpg

Pantaskan kita menelantarkan Istri yang sudah mengadu nyawanya untuk melahirkan putera puteri kita, demi sebuah kenikmatan sesaat dengan wanita simpanan yang siap menguras segala hal yang kita miliki dan capai selama ini ?

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.