Skip to main content

Tek Kotek Kotek

Tembang dengan lirik sederhana seperti itu selalu didendangkan saat si kecil Mirah mandi pagi dan sore, baik oleh Ibu maupun laptop si Bapak. Lho, Bapaknya kmana ?He… suara fales si Bapak katanya gak bagus buat nyanyiin si kecil, malah bikin takut. Huahaha…

Bersyukur waktu masih bujang dulu, demen ngoleksi lagu beraneka ragam, dari pop, rock, sampe yang untuk penggemar kontes cuci rambutpun ada. Blom lagi dangdut, instrumen gambelan dan juga lagu anak. Jadilah kegemaran iseng ini bisa dimanfaatkan saat si kecil lahir. Sesuai dengan harapan kedua orangtuanya, agar si kecil kenal dahulu dengan lagu anak yang memang sesuai dengan usianya.

Seperti posting terdahulu perihal kekhawatiran akan tembang yang dinyanyikan anak-anak jaman sekarang rata-rata udah bicara soal cinta (wong lagu yang diambil dari lagu remaja kok), sempat pula naik di Empat Matanya Mas Tukul, dan terakhir tentu di kolom Gagasan Jawa Pos.

Kekhawatiran ini bukan tak beralasan, sama dengan yang diungkap oleh Dina Mariana di Empat Mata lalu, rata-rata anak-anak blom ngerti akan makna daripada lirik cinta yang dilafalkan dalam setiap acara pencarian bakat di teve. Malahan ndak tau kalo ada lagu anak seperti tek kotek kotek kotek… anak ayam turun berkotek…

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.