Skip to main content

Kegelisahan itu

Tak lama berselang usai hari yang begitu penat, aku lalui dengan langkah yang makin berat saja sepertinya. Segala beban yang ada dikepalaku hanya bertumpu pada satu hal, bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan rejeki untuk diberikan pada putriku nanti, khususnya dalam waktu dekat, dua upacaranya yang telah menanti.

Jumat siang, kegelisahan ini sejenak reda. Dana bantuan pendidikan pasca yang aku ajukan tempo hari sudah cair dan bisa diambil. Walopun besarannya jauh dari penghabisan, namun apa yang datang hari ini mungkin saja untuk sementara menjadi jawaban dari Tuhan.

Tapi apa daya, teringat pada rencanaku tempo hari, bahwa ada satu hal yang mungkin sangat aku perlukan dalam waktu dekat harus aku miliki, jadilah rejeki hari ini tak sampai pada apa yang menjadi kegelisahanku tadi.

Walaupun sempat timbul keraguan yang mendalam, dan rasa berdosa pada putri kecilku ini, namun sesuai rencana jadi juga kuambil komputer jinjing seharga 6,5jt. Tujuannya tentu selain mampu mendukung pekerjaanku dimanapun aku perlukan pula harapannya tentu dapat membantu studiku saat ini.

Sebagai timbal baliknya, personal komputer yang baru berumur setahun mendampingiku, kujual untuk mendapatkan tambahan biaya bagi si kecil nanti. Walau sedikit, tapi akupun harus yakin bahwa Tuhan tak akan meningalkan hamba-Nya dalam kesusahan. Semoga hari lain rejeki itu akan datang kembali untukku.

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.