Bagi sebagian orang, kesiapan mental menikah itu gak bisa diukur dengan waktu. Ada yang menjalaninya hingga usia pacaran 7 tahun baru memutuskan untuk menikah, ada juga yang belum setahun eh sudah ngotot nikah. Namun sejauh mereka akur-akur saja selama lima tahun pertama, mungkin saja ini yang dinamakan ‘sudah menemukan jodohnya’.
Kalo menurut seorang rekan, tau itu jodoh ato bukan ya dirasakan saat jumpa pertama dengan seseorang, ada rasa ‘klik’nya hingga bagi yang saat itu sudah punya pacar pun rela meninggalkan si pasangan untuk kemudian bersanding dengan orang tadi di pelaminan. Contohnya saya. J
Jodoh itu bisa diartikan, mampu mengerti dan men-toleransi keburukan pasangan sedari awal masa pacaran walopun terjadi perbedaan fisik yang jauh sekalipun. Si cowok tampangnya agak ‘bodo’ sebaliknya si cewek malah mirip bidadari, ato malah sebaliknya. Itu baru visual wajah, belum fisik ukuran lainnya. Jadi begitu mengetahui kelebihannya, ya pasti bersyukur banget deh. Perbedaan-perbedaan kecil inilah yang kerap mengundang masalah dikemudian hari, andai saja pasangan tadi gak kuat iman sedari awal memutuskan untuk menikah.
Hanya saja yang namanya godaan ya gak hanya dari ukuran fisik, tapi juga perubahan sifat dan perilaku sedari awal memutuskan untuk pacaran, masa pacaran hingga ke pelaminan yang kata orang, kebanyakan baru ketahuan aslinya.
Mungkin saja yang namanya ‘ini jodoh ato bukan’ itu sudah bakalan ketahuan ketika suatu saat kejujuran akan keseharian diutamakan dalam masa pacaran atau penjajagan sebelum melangkah lebih jauh. Istilahnya, kalopun semua kejelekan sifat, perilaku dan juga hal lain mampu ditoleransi terlebih dahulu oleh pasangannya, ya barangkali aja semua kemesraan dan juga romantisme seperti yang ditunjukkan almarhum Sophan Sopiaan bersama Juli Widyawati bakalan kekal hingga usia pernikahan menginjak akhir hidup mereka.
Comments
Post a Comment