Saat mencalonkan diri dan menghimpun suara masyarakat tuk mendukungnya, secara terbuka si bakal calon berapi-api mengatakan, silahkan laporkan segala penyimpangan dan lontarkan kritik demi membangun negeri ini….
Pintu rumah terbuka lebar 24 jam demi menerima keluhan masyarakat…
Saat sudah duduk di kursi empuk, mengapa pintu rumah seakan tertutup rapat dan digembok sehingga pemberi suara terdahulu tak mampu suarakan hati nurani mereka pada para wakilnya yang terhormat ?
Mengapa kini baik rumah sang wakil tampak begitu indah dan bertingkat ditambah mobil mewah pula hingga
Mengapa sebegitu mudahnya hutan dialihfungsikan demi sebuah kepentingan satu dua orang yang berduit dan mengingkari janji-janji manis yang mereka ucapkan saat kampanye terdahulu ?
Mengapa semua kebohongan muncul saat semua sudah nyawa dan raga diberikan ?
Comments
Post a Comment