Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2017

Cerita di Akhir Tahun

Jalanan Kota Denpasar tampak lebih lengang dari biasanya. Bisa jadi karena orang-orang pada milih buat ngumpul bareng di satu tempat, melewatkan waktu bersama sanak keluarga atau kawan sejawat, bahkan bisa jadi berada di venue tertentu macam DenFest dan semacamnya. Kami memilih jalan-jalan sebagaimana biasa yang dilakukan tiap akhir tahun menjelang. Gek Ara, Bungsu kami yang ketiga dua bulan kedepan akan berusia Tiga Tahun. Sementara badannya masih tergolong mungil untuk anak seusianya. Tapi nakalnya minta ampun. Udah gitu, ngoceh tiap hari adaaa aja ceritanya. dan diantara tiga saudara cewek, Ara termasuk yang paling galak dan paling cuek. Cowok banget pokoknya. Sementara Gek Intan, cewek tengah sepertinya tahun ini terlihat makin cengeng. Tapi wajar sih ya, mengingat perhatian belum sepenuhnya tumpah padanya, sudah harus terbagi oleh kehadiran Gek Ara. Sudah begitu, keberadaannya yang di antara kakak dan adik kerap menjadikannya sasaran kedua saudaranya. Kasihan juga kadang-kadang. L

Introspeksi Blog Penghujung Tahun

Tahun paling parah saya kira. Jika dulu yang namanya update tulisan bisa dilakukan saban 2-3 hari sekali, tahun ini jedanya malah jadi panjang, 1-2 minggu sekali. Itupun dari kualitas tulisan, rasanya gak pantas buat tayang naik di blog. Kampret ape… Ide sebetulnya ada. Hanya saja waktu luang rasanya makin kesini, makin jarang didapat. Begitu pula dengan mood menulis. Rasanya sudah ndak semangat lagi buat Update pemikiran baru secara rutin. Kesibukan ? Pasti. Pekerjaan ? Sudah jelas. Jam pulang yang semakin sore bahkan jelang malam, sesampainya di rumah sudah menemani anak-anak yang rebutan pelukan bapaknya, tak lupa memberi jatah bathin pada si Ibu, 24 jam sehari rasanya masih kurang. Belum lagi kalo lagi males ngapa-ngapain, menghabiskan waktu dengan bermain games Plants vs Zombie 2 yang sebelumnya bahkan sudah dilupakan. Maka lengkap sudah semuanya. Sementara kalo nulis di jam kerja, sudah amat sangat tidak mungkin. Kalo bukan diskusi tugas dengan staf atau pimpinan, pasti ada saja

Jelang Akhir Tahun 2017

Jika mau dibandingkan dengan keluh kesah akhir tahun lalu, hari ini saya berkeyakinan bahwa tekanan yang dirasakan sudah tidak lagi sebesar dulu. Meski yang namanya tantangan pikiran ya kurang lebihnya masih sama. Menghadapi orang-orang baru, dengan kebiasaan baru dan pola kerja yang juga baru, lumayan membuat hari-hari yang dilalui jadi penuh warna. Saya pribadi kelihatannya baru mulai ikutan masuk lebih dalam sekitar tiga bulan terakhir ini. Agak berat karena akhirnya menjadi pengambil keputusan, dan menanggung resiko yang sama pula dengan sebelumnya. Akan ada banyak omongan di luar, saya yakin itu. Karena berawal dari ketidakpuasan. Sulit tapi harus. Kalau tidak ya rasa kemanusiaan antar rekan kerja bakalan kacau kedepannya. Memang yang paling baik ya mengikuti permakluman Pak Sekda tadi. Bahwa kita pion pion di bawah, taunya ya kerja baik saja, dukung Pak Bupati. Urusan lain bisa diserahkan pada yang diatas. Kalau mau mengikuti sih ya, bagus. Lha kalau ndak mau ?

Orang Pinggiran Kota Jakarta

Ada banyak cerita yang bisa didapatkan ketika ditugaskan melawat ke luar kota macam perjalanan kali ini. Entah dari orang-orang beruntung yang ditemui saat berproses di bandara, atau orang-orang yang penuh kejutan selama di perjalanan, bahkan orang-orang pinggiran yang menemani keseharian, lalu lalang di jalanan. Semua dirangkum dalam sebuah tulisan, di blog ini. Adalah ia yang berupaya menyembunyikan pekerjaan selama 19 tahun lamanya pada sang anak, buah perkawinan dengan bujang sekota yang meminangnya, agar remaja yang kini telah beranjak dewasa, tak malu pada lingkungannya. Sementara di sisi lain, ia menjadi tulang punggung keluarga lantaran sang pujaan hati memilih menganggur sejak kepindahannya ke Jakarta. Kota yang kejam pada para pejuang hidup, imigran desa dengan sejuta mimpi indahnya. Adalah ia yang rela berpanas-panas di pinggir jalan, merasa kalah dalam persaingan dunia kerja, karena jenjang pendidikan dan pengetahuannya yang rendah. Sisi positifnya, ia selalu bersyukur masi

Dinginnya Pagi di Bellevue Suite

Terbangun sekitar pukul setengah empat dinihari waktu Jakarta, menyadarkan pikiran untuk segera menyesuaikan penanggalan ponsel dimana alarm disetel menyala saban pagi. Benar-benar jam biologis sudah diatur sedemikian rupa. Menginap di kamar 218 Bellevue Suite Gandaria Jakarta Selatan, meski berjagak hanya sekian meter dari Pondok Indah Mall, tidak membuat aktifitas sore hingga malam kemarin jadi gila belanja. Lantaran penat dan kantuk sudah lebih dulu menyerang. Memilih tiduran dan istirahat sembari mengabarkan keluarga perihal perjalanan ini. Hari ini agenda kami adalah menuju Kementria PUPERA untuk berdiskusi lebih lanjut perihal penanganan bantuan stimulan perumahan swadaya di Dirjen Penyediaan Perumahan, pula terkait penanganan PSU pada perumahan pengembang yang saat ini menjadi masalah dalam upaya peningkatan infrastruktur jalan dan lainnya. Dinginnya pagi kota Jakarta cukup membuat buntu pikiran saat mencoba menuangkannya dalam bentuk tulisan blog update hari ini. Sayangnya buka

Perjalanan Dinas Tutup Tahun 2017

Ini kali pertama tugas luar kota bersama staf yang diemban selama menjabat di Pemkab Badung. Ya, ini kali yang pertama. Biasanya kalo bukan mendampingi pimpinan, perjalanan yang dilakukan selalu sendirian. Mungkin karena akomodasi yang ditanggu selama dinas ya memang hanya 1 orang. Tapi hari ini, saya didampingi 3 orang staf yang bernaung pada seksi dimana saya bertugas, serta satu kolega sesama Kepala Seksi. Tujuan kali ini ke Jakarta, untuk mendiskusikan kebijakan Bupati terkait pemberian dana Bantuan Rumah Layak Huni bagi masyarakat Kabupaten Badung, pula penanganan Prasarana Sarana dan Utilitas Perumahan yang dibangun oleh Pengembang. Menyasar dua tempat, dibawah Dirjen Penyediaan Perumahan, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Secara pribadi sebenarnya sudah tidak tertarik lagi untuk melakoni perjalanan dinas luar kota begini. Karena kalo mau hitung-hitungan, tahun ini sudah ada 6 kali melawat ke luar pulau. Bosan dan jenuh berhadapan dengan proses di bandara. Masih leb

Yamaha XMax 250, Kendaraan Operasional Proyek

Bagi sebagian orang, kehadiran motor roda dua Yamaha NMax sudah cukup besar untuk rata-rata orang kita di Indonesia. Bahkan saat disandingkan dengan sejawatnya seperti Honda PCX yang memiliki kapasitas mesin lebih besar pun, NMax terlihat masih mendominasi. Lalu datanglah sang penantang baru 250cc, Yamaha XMax. Semua berangsur jadi terlihat mungil, utamanya di mata saya. Cerita diatas mengingatkan saya pada gurauan kawan-kawan kantor yang dulunya sudah menganggap beberapa orang besar secara bodi, adalah standar tertinggi yang pernah dikenal. Namun ketika saya hadir di tengah-tengah mereka, praktis saat melakukan foto bersama, hampir selalu gambar saya harus dicrop sendiri dan diperkecil 80-90% agar tingginya setara yang lain. Kalau tidak ? Siap-siaplah menerima kenyataan, semua orang tampak cebol. Merusak skala ceritanya. Secara kasat mata, penampilan Yamaha XMax 250 memang demikian adanya. Saat parkir sendirian di kejauhan apalagi berjajar dengan model sejenis, ndak tampak beda sediki

Andromax A2, Android 4G LTE Terjangkau dengan Daya Tahan Besar

Ditengah serbuan ponsel Android Jaman Now, SmartFren sebagai salah satu pemain lama yang tergolong rajin merilis ponsel berjaringan 4G LTE dengan harga yang terjangkau, tampaknya tak mau tertinggal jauh dari kompetitor lainnya. Ini dibuktikan dengan diperkenalkannya seri Andromax A2 beberapa saat lalu, berbarengan dengan Mifi M5, modem berpenampilan menarik berfitur mirip. Dibanderol harga jual yang amat sangat terjangkau, tepatnya hanya 850ribu saja, Andromax A2 hadir dengan spesifikasi standar ponsel masa kini, prosesor quad core 1,3 GHz, Internal Storage 8 GB dan RAM 1 GB. Dilihat dari jeroan diatas, sepertinya pangsa pasar yang ingin dituju oleh SmartFren adalah para pemula pengguna jaringan 4G dengan konsumsi harian sosial media dan streaming video. Disamping itu, sebagai salah satu ponsel Android Jaman Now, kendala yang paling dirasakan pada kelas setara adalah perilaku daya tahan batere yang bisa jadi kerap dikeluhkan. Tidak heran bagi yang memiliki dana sedikit berlebih, membaw

Alun-Alun Malang dan Batu, Destinasi Wisata yang Seru dan Murah Meriah

Source: travel.kompas.com Batu dan Malang adalah dua daerah bertetangga di Jawa Timur yang sangat menarik untuk masuk dalam daftar destinasi wisata favorit. Di sana, ada banyak spot wisata keren yang menawarkan sensasi liburan berkesan. Selain itu, ada pula beberapa tempat wisata berkelas internasional yang disukai turis lokal maupun mancanegara. Menariknya, tidak semua destinasi keren di Batu dan Malang membuatmu harus merogoh kocek sedalam-dalamnya. Di sana, banyak pula tempat menarik yang bisa dikunjungi dengan harga yang murah, bahkan ada pula yang gratis seperti Alun-Alun. Namun jangan skeptis dulu dengan kata murah dan gratis ini. Soalnya, sensasi liburan yang bisa kamu dapat di alun-alun yang ada di kedua kota tersebut tetap dapat membuat momen liburanmu terasa berkesan. Sekarang, sambil mencari promo hotel murah di Malang , yuk simak terlebih dahulu sedikit ulasan tentang alun-alun yang ada di Kota Malang dan Batu berikut ini: Alun-Alun Merdeka Malang Source: travel.kompas.com