Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2017

Nikmati Kemudahan Transaksi ATM BPR Lestari

Beberapa pertimbangan kami, calon nasabah untuk bisa memiliki simpanan investasi jangka panjang adalah dukungan atau ketersediaan fasilitas tambahan yang diberikan oleh para penyedia jasa disamping suku bunga yang bersaing dan kemudahan-kemudahan lainnya yang mampu memenuhi kebutuhan aktifitas ataupun transaksi yang kelak akan dilakukan nantinya. Pemberian Kartu ATM misalkan. Kartu ATM yang didalam negeri dikenal sebagai Anjungan Tabungan Mandiri atau resminya merupakan singkatan dari Automatic Teller Machine , secara umum dapat diartikan sebagai petugas yang melayani kebutuhan nasabah termasuk dalam keperluan menarik atau menyetorkan uang secara otomatis laiknya sebuah mesin. Kartu ini biasanya didapatkan ketika kita menabung pada bank-bank asing, pemerintah, swasta nasional atau pemerintah daerah, dengan cara pengajuan atau bahkan saat pembukaan rekening sebagai salah satu penawaran menarik. Di jaman kekinian rasanya memang konyol kalo kita sebagai nasabah memutuskan untuk menitipka

Tips Setup Perangkat Pintar untuk Anak

Memberikan bekal perangkat ponsel pintar ataupun yang berukuran besar laiknya tabletpc pada anak-anak agaknya sudah mulai lumrah dilakukan. Meski sebagian orang tua menyampaikan alasan demi masa depan dan pengetahuan mereka di jaman teknologi informasi ini, namun ada juga yang menganggap bahwa upaya ini adalah usaha meninabobokan anak agar tak mengganggu aktifitas orang tuanya. Mana yang benar, saya yakin kalian sebagai orang tua yang sebaya dengan saya pasti lebih tahu. He… Jika melihat dari sistem operasi yang disematkan pada perangkat diatas secara, sepengetahuan saya hanya ada dua jaman sekarang ini. Android dan iOS. Android yang dikembangkan oleh Google bisa ditemukan dalam beragam merek, spek dan besaran layar. Sedang iOS besutan Apple hadir dalam jumlah terbatas. iPad untuk ukuran tablet dan iPhone untuk ukuran ponsel. Ada sih sistem operasi satu lawas yang mencoba peruntungan di pangsa mobile, namun kelihatannya belum begitu digemari, utamanya di kalangan anak-anak. Yup. Window

Kamar 932 Hotel Borobudur Jakarta

Untuk kelas sebuah hotel di DKI Jakarta, Hotel Borobudur kalo boleh saya cari persamaannya mirip dengan Grand Bali Beach yang ada di Sanur Bali. Fasilitasnya tergolong lengkap. Areanya luas. Sehingga mereka yang menginap bisa memanfaatkan area taman dan jogging track untuk berolahraga atau menikmati waktu luang dengan optimal. Kami berdua, saya dan sepupu menempati kamar nomor 954 sementara pimpinan diberikan sebuah kamar yang spesial, setidaknya menurut petugas di front office berhubung kamar dengan satu bed sebagaimana yang Beliau minta kebetulan penuh per hari kemarin. Sembari menunggu tamu yang akan check out, Ibu Kadis kami diberikan kamar sementara dan begitu ada kamar kosong, akan dikontak kembali. Done. Kamar 932 menjadi spesial, dijelaskan karena secara luasan sedikit lebih besar ketimbang lainnya, dengan fasilitas shower dan bathub yang juga berbeda jenis dengan kamar lainnya. Posisi ada di tengah bangunan di depan lorong kaca menuju lift. dan Kamar itu memang benar-benar “sp

Ubah Rencana dan Balik Kanan

Ketika mendapati fakta bahwa agenda hari ini kacau dan kunjungan ke lapangan dibatalkan sepihak, sempat terpikirkan untuk mengajukan perubahan jadwal terbang balik pulang ke Bali ke pagi ini. Tapi bersyukur pimpinan punya inisiatif lain. Kami tetap berkunjung ke salah satu lokasi kegiatan yang tadinya menjadi agenda, dan pengajuan perubahan skejul terbang disepakati geser ke sore hari. GA 420 pukul 16.35. Ini merupakan pengalaman pertama saya melakukan perubahan jadwal agenda terbang. Rumit juga mengingat proses gak segampang yang saya bayangkan di awal, tinggal pencet sana sini dan selesai. Namun harus mengorbankan sejumlah pulsa untuk melakukan kontak ke maskapai, mencatatkan nomor kode booking, nomor tiket, dan lain lain. Harus menunggu 2 menit tiap kali transaksi diproses, dan mengulang kembali proses dari awal ketika telepon terputus. Aduh… Tapi ndak apa deh… yang penting kita pulang. Cuma ya gitu… Jadi sedikit terburu-buru buat packing. Terlanjur diturunkan semua isi tas di hari

Berkunjung ke Taman Ayodya Blok M

Tadinya agenda hari ini rombongan kami akan berkunjung ke dua tempat. Tanah Abang dan Blok M. Melihat secara langsung paket kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode e-Katalog dengan spesifikasi penataan taman dan penataan pedestrian. Sampe sore. dan kami berencana balik ke Bali besok sore. Apa daya semua agenda kacau. dan Hari ini, kami tidak ada jadwal mengkhusus sebagaimana info dari pemimpin rombongan dan dibebastugaskan. Kecewa dan bingung. Namun pimpinan mencoba membijaksanai. Kami bertiga, memutuskan untuk tetap ke salah satu lokasi tujuan diatas, tentu berkoordinasi terlebih dahulu dengan tim pengendali dari Bina Marga DKI Jakarta, Ibu Riri. Great. Kami mendapatkan kontak salah satu vendor yang saat ini sedang bekerja di Taman Ayodya Blok M. Pekerjaan Pedestrian dan Pembangunan Trotoar. Adapun vendor penyedia merupakan sebuah perusahaan dengan spesialisasi semen. Holcim. Tiba di lokasi sekitar pukul 10.15 pagi, kami bersua dengan tim lapangan yang dipimpin oleh Pak P

Kembali ke Jakarta tanpa Pak Ahok

Ketika penugasan dinas ke luar kota diberikan, harapan yang dahulu pernah ada saat menyebut DKI Jakarta, tak lagi greget saya rasakan. Ya, Pak Ahok. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama. Kini Beliau tidak lagi ada di gedung Balai Kota. Berpindah tempat ke Rutan Brimob Depok pasca Vonis 2 Tahun yang dijatuhkan Hakim Dwiarso atas dakwaan Penistaan Agama yang Beliau lòntarkan di Kepulauan Seribu. DKI tanpa Ahok, sudah gak asyik lagi rasanya buat dinanti. Tapi ya berhubung sudah penugasan resmi, maka semua persiapan keberangkatan musti langsung dilakukan sebagaimana biasanya. Cuma, posisi saya kini sebenarnya tidak lagi berada pada pemilik pekerjaan. Namun fakta lapangan, pejabat pengganti nampaknya belum fasih benar dengan kebiasaan pimpinan. Jadi ya mau ndak mau, saya jua yang menghandel semua sejak awal. Tiket Pesawat, auto Check In, pembayaran, penyiapan akomodasi hingga kelengkapan dokumen, sppd, surat tugas dan materi pemaparan. Syukurnya sepupu bisa handel yang terakhir. Mesk

Catatan Studi Banding e-Katalog Kabupaten Badung di LKPP RI

Salah satu upaya untuk memberikan kemudahan kepada K/L/D/I dalam melaksanakan pengadaan sesuai kebutuhan instansi masing-masing, dimana pelaksanaan pengadaan dapat dilakukan secara langsung terhadap barang/jasa yang diinginkan serta mampu memberikan kepastian spesifikasi teknis dengan acuan harga yang seragam, dapat diwujudkan melalui sistem informasi elektronik yang dikembangkan oleh LKPP RI dengan nama e-Katalog. e-Katalog atau Katalog Elektronik merupakan sebuah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah. Yang mana merupakan bagian dari e-Purchasing, tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog elektronik. Selanjutnya hal-hal yang berkaitan dengan ini diatur melalui Perka LKPP Nomor 14 Tahun 2015 tentang e-Purchasing menyempurnakan Perka LKPP Nomor 17 Tahun 2012 tentang hal yang sama, sebelumnya. Kabupaten Badung pada pertengahan Tahun 2016 lalu, menjadi percontohan pelak

Terbang (lagi) ke Jakarta Bersama Citilink

QG 153. Tujuan Jakarta. Pagi ini, sebagaimana yang telah direncanakan tiga hari sebelumnya, saya kembali duduk menunggu jam boarding keberangkatan pesawat Citilink di Gate 3 ruang tunggu Bandara Ngurah Rai Bali. Kali ini perjalanan akan memakan waktu hingga 2 hari kedepan, berkaitan dengan upaya pemberlakuan e-Purchasing Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah atau yang lebih familiar dikenal dengan istilah e-Katalog. Hal ini menyikapi pilot project dari LKPP RI kepada 5 Daerah kalau tidak salah, dimana 4 diantaranya merupakan Pemerintah Provinsi di Indonesia dan Badung adalah satu-satunya Kabupaten yang diikutsertakan di dalamnya. Perjalanan kali ini merupakan pengalaman pertama yang pernah saya agendakan keberangkatannya berempat dengan pimpinan, namun batal satu akibat kematian salah seorang famili di Jogyakarta yang mengharuskan yang bersangkutan hadir sebelum siang ini untuk mengikuti proses penguburan. Sementara kehadiran sudah terlanjur dilakukan Check in via mobile web yang akhirn

Cerita Masa Kecil

Ngikut trend cerita generasi 90-an, rasanya saya adalah salah satu diantaranya. Bisa dikatakan hari ini usia dah di kepala tiga, cukup tua kalo ikut-ikutan cerita soal masa kecil. Tapi asyik juga. Sekali-sekali pengen nginget apa yang dahulu pernah dilakuin. Cerita masa kecil, masa dimana saya tumbuh besar tanpa gangguan perangkat berlayar sentuh sebagaimana anak-anak saya alami saat ini. Saya sendiri tumbuh di tengah kota denpasar, dimana tepatnya jalan nangka masih berlalu lintas dua arah. Bemo roda tiga adalah kendaraan yang lumrah wara wiri namun kini tiada lagi. Kadang diisi penumpang, kadang juga ngiklanin film yang tayang di bioskop sambil melempar lembaran film yang dilipat lipat persegi empat. Satu hal yang saya dambakan saat itu adalah mencicipi es krim yang lewat dengan menggunakan mobil saat duduk nongkrong di warung kerja milik Bapak. Sayangnya kami bukan keluarga berada yang mampu membeli es krim setiap mereka lewat. Snack atau makanan ringan yang saya sukai ada Mami. Sem

Menarik Diri dari Media Sosial

Entah kesambet apa, semingguan ini saya malas untuk terhubung ke Media Sosial. Kalopun masuk, paling liat timeline bentar, lalu balik lagi ke rutinitas… Lagi keranjingan Scoop . Mungkin itu salah satu alasan yang tepat. Apalagi setelah menghabiskan banyak waktu, banyak memori dan banyak kuota serta banyak batere, rasanya aktifitas ini jadi jauh mengasyikkan ketimbang sebelumnya. Meski yang namanya ambil screenshot layar tetap dilakukan jika menemukan sesuatu yang menarik. Perkembangan Politik belakangan ini ? Iya juga. Pasca kekalahan pak Ahok di Pilkada DKI dan penjatuhan Vonis Penjara 2 tahun, keknya sudah melengkapi semua kegalauan yang saya alami sejauh ini. Gak respek lagi dengan yang namanya idealisme, keBhinekaan dan rasa percaya pada pimpinan negeri. Semua jadi mengalir begitu saja tanpa ada rasa lagi. Radikalisme, saling Hujat dan Caci Maki, begitu gampangnya bersliweran di timeline. Bikin enegh dan gak mengasyikkan lagi semuanya. Begitulah dinamika politik ketika dikaitkan de

Menghapus Akun dan PIN BBM

B B M Black Berry Messenger Kalo ndak salah bulan Juni tahun 2013, sebulan pasca dipromosikan di kursi Kepala Seksi Permukiman Dinas Cipta Karya silam, akhirnya saya menginstalasi aplikasi chat BBM lantaran semua Staf saat itu belum satupun menggunakan perangkat Android dan belum ada yang bersedia menginstalasi aplikasi Whatsapp di ponsel masing-masing dengan alasan memberatkan kinerja. Maka setelah bertahun-tahun kukuh tidak menggunakan aplikasi messenger milik BlackBerry dan ponselnya sekalian, ya luluh juga. Tujuannya cuma satu. Bisa berkomunikasi dengan mereka semua dalam satu ruang chat. Berselang 4 tahun, pasca pemisahan tugas menjadi Dinas Perumahan, rasanya sih memang ada lagi alasan untuk mempertahankannya. Semua Staf yang saya miliki terberai di empat ruangan, tiga bidang. Apalagi yang namanya perkembangan teknologi masa kini, perangkat BlackBerry tampaknya mulai ditinggalkan termasuk oleh semua mantan staf yang saya miliki, bahkan yang dulunya gagap sekalipun. Sehingga per p

Berkenalan dengan Scoop demi Menumbuhkan Minat Baca di Layar Ponsel

Stupid Idea… Berlangganan Scoop Premium ini memang nyebelin. Selain bikin habis waktu buat baca puluhan koleksinya, juga bikin habis internal memory buat unduh buku/majalah berKualitas… Sudah begitu, bikin habis batere ponsel dan bikin habis kuota internet. Asyeeem tenan… Geregetan… Bayangin, hanya dengan 89ribu sebulan, Scoop menawarkan opsi baca “All You Can Read”. Ini mirip mentraktir habis orang gendut yang suka makan meski kekenyangan ya tetep nambah. Edan memang aplikasi satu ini. Tapi ya ini baru satu kategori yang saya coba, belum jua kelar sedari awal aksi. Bagaimana kalo penasaran nyoba kategori lainnya ? Scoop, awas jangan kepleset dengan merek motor ya, merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan untuk pasar perangkat pintar, bisa diunduh secara gratis dan menyediakan ribuan koleksi buku utamanya terbitan Gramedia, dengan cara pembelian per item atau berlangganan bulanan. Tadinya sih hanya karena penasaran pengen baca tabloid ponsel macam Sinyal yang infonya kini terbit kem

Kamar 221 RS Bhakti Rahayu

Opname. Keputusan Ibu Dokter Spesialis Anak yang selama ini merawat Intan, saat kami konfirmasi melalui telepon hari kamis sore tadi. Ini setelah dua hari kebingungan dengan kondisi anak kedua kami yang demam tinggi sejak Rabu pagi kemarin. 39,8°C Panas Badan Intan saat kami pulang kantor lebih cepat dari biasanya. Kabar dari neneknya sempat mengagetkan kami lantaran sama sekali tidak menyangka, sakit yang ia derita bisa separah itu. Tanpa banyak pertimbangan, Intan kami bawa ke UGD Bhakti Rahayu dan kini menempati kamar 221 lewat jalur Umum. Ya, Jalur Umum. Awalnya sih ingin menggunakan jasa Asuransi Prudential sebagaimana yang pernah ia dapatkan saat sakit typhus tahun 2014 silam. Cuma infonya, RS ini tak lagi bekerja sama sehingga kami nyaris tak punya pilihan lain lagi. Ada memang BPJS, namun sepertinya dengan pengalaman yang ada, rasanya endak dulu deh. Biar dijadikan rawat jalan nanti saja. Lagi pula Faskes 1 BPJS bukan di RS ini. Mengambil Jalur Umum untuk Rawat Inap, saya pikir

Menghapus Semua Kenangan Masa Lalu di Permukiman

Empat bulan sudah saya meninggalkan kursi panas di Permukiman. Gak nyangka juga pada akhirnya bisa pindah. Kini saya bertugas di Bidang Perumahan, memfokuskan diri pada penanganan Bantuan Rumah bagi masyarakat miskin di Kabupaten Badung. Meski menurut atasan, sebenarnya sama saja kesibukannya, namun untuk saat ini, terasa betul penurunan tensi dan tekanan DPRD yang dulu pernah ada. Jadì jauh lebih menikmati pekerjaan, meski situasinya tidak pernah berubah. Satu persatu kenangan masa lalu itu saya hapus dari ingatan. Pesan sms dari sejumlah kawan, anggota DPRD hingga aparat Desa, saya baca kembali, dirunut dan diyakinkan sudah tak lagi berguna, lalu dihapus dari daftar. Demikian halnya pesan bbm dan whatsapp. Kalaupun ada hal yang penting untuk disimpan seperti kontak personal ataupun usulan ruas jalan lingkungan, sejauh ini masih tetap dipertahankan untuk selanjutnya saya teruskan dulu pada yang berwenang baru kemudian dihapus permanen. Catatan kecil dalam aplikasi Evernotes pun tak lu