Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2015

MatahariMall.com, Pilihan Toko Online Terpercaya dan Terlengkap untuk Belanja Keluarga

Ditengah kesibukan kerja maupun keluarga saat ini rasanya waktu luang itu sudah semakin terbatas adanya. Apalagi jika kemudian digunakan untuk berbelanja kebutuhan harian, yang notabene menghabiskan waktu cukup lama baik untuk mengakses lokasi, memarkirkan kendaraan dan mencari kebutuhan yang diinginkan. Belum lagi harus mengantri pembayaran di kasir, yang bilamana tujuan merupakan pusat perbelanjaan favorit, yakin banget, gak cuma waktu tapi juga tenaga bakalan banyak terkuras untuk itu semua. Maka memang gak salah jika belanja online belakangan ini seakan menjadi trend dan makin diminati. Bicara upaya pemenuhan belanja kebutuhan harian keluarga, saya yakin urutan pertama yang paling diingat dalam benak kita tentu Matahari Departemen Store. Sebuah perusahaan ritel di Indonesia yang dikembangkan oleh Lippo Group, dimana saat ini keberadaannya sudah menjangkau lebih dari 50 kota di Indonesia. Kabarnya, demi menjawab tantangan diatas tadi, Matahari sedang mencoba melebarkan sayapnya ke r

Mejeng Bareng di Thailand

Selamat datang di negeri gajah. Destinasi wisata, Wat Arun. Sayangnya sedang direnovasi. Jadi foto bareng yang pertama ini rasanya kurang afdol buat dijadikan pembuka. Destinasi berikutnya, Asiatique. Diambil pake tongsisnya Bu Mirah, sesaat setelah saya turun dari bianglala Mekong. Mampir di Taman Anggrek objek wisata Nongnooch Pattaya, yang hanya bisa menampilkan beberapa kawan saja didepan kolam cantik. Belum lengkap mampir di Pattaya kalo belum main ke pesisir pantai nan indahnya. Jauh lebih bersih ketimbang Kuta, dan lebih ramai oleh speedboat dan paralayangnya. Silverlake, objek wisata sederhana yang menjual pemandangan danau dan bangunan bergaya Eropa yang menyajikan minuman anggur dan pengolahannya. Sayang, dalam sesi foto bareng di lokasi ini ada satu kawan tertinggal dalam bus. Padahal secara background cakep banged. dan berikut foto pilihan kami untuk dicetak berukuran besar sebagai kenangan saat berada di Thailand. Oke, sampai jumpa di destinasi berikutnya tahun depan.

Begaya Selfie di Negeri Gajah

Welcome to Thailand… Kunjungan kedua di Negeri gajah… Gambar berikut, bersama Tiger di kandangnya. Tiger Zoo… Yang berikut, gambar dari Taman Anggrek Nongnooch Pattaya, berSelfie bareng kumpulan panda beton… Begaya ala para calon pemimpin negeri, bersama Restu dari Ibu Ratu. Jadi dukung saya yah… Yang sering pake jasa perjalanan udara, pasti tahu ini dimana… Oke, selfie pribadinya segitu dulu. Nanti menyusul dengan gambar wisata group. Menyusul…

Menghabiskan Waktu di Thailand

Dibandingkan dengan kunjungan ke negeri gajah dua tahun lalu, perjalanan kali ini kalo boleh jujur ya, kurang terasa nikmatnya berhubung pikiran justru tersita dan berada di rumah. Maklum, saat keberangkatan kemarin, Intan putri kedua saya harus dibawa ke RS Puri Bunda untuk mendapat pengobatan lantaran tingginya suhu badan yang bersangkutan. Demikian pula kondisi dua lainnya yang terjangkit flu dan batuk. Gak nyaman untuk ditinggal. Selain itu, berhubung ini perjalanan yang sama untuk kedua kalinya, sayapun melewatkan beberapa pertunjukan yang dihelat di Nongnooch Pattaya, Alcazar Show dan tentu saja opsional lainnya. Sementara yang lain, tetap pada program setelah diberi gambaran bahwa pertunjukan tersebut wajib tonton mengingat bagusnya penampilan para artis kawe didalamnya. Jadi untuk menghabiskan waktu menunggu, sayapun memilih untuk asyik sendiri sembari menikmati hal-hal yang belum saya ketahui di kunjungan terdahulu. Berikut beberapa diantaranya. Kunjungan ke JJMall, saya memil

Berkunjung (kembali) ke Negeri Gajah

Thailand. Dua tahun lalu kalo ndak salah saya mengunjungi negara ini untuk pertama kalinya. Kini tanah negeri gajah kembali dijejakkan dengan modal menabung selama setahun bersama rekan seruangan kantor. Lima belas orang, termasuk orang tua salah satu staf di kantor, ipar dan putra semata wayang mereka. Tentu anggota tambahan ini diikutkan dengan dana pribadi masing-masing. Tidak banyak yang berubah. Kota Bangkok, destinasi pertama kunjungan kami ini masih tetap bersih. Baik dari sampah di sepanjang jalan, maupun sejauh mata memandang. Tak ada baliho iklan yang berlebihan, apalagi pamer wajah tengik para petinggi ormas. Hanya foto Raja dan Ratu mereka saja yang menghiasi wajah kota, dibingkai lapisan warna emas dan bunga warna warni. Denpasar seharusnya mampu melakukan hal yang sama. Di sepanjang jalan yang kami lalui baik dengan bus pariwisata maupun berjalan kaki, suguhan para pedagang kaki lima pun masih tetap sama. Buah-buahan segar, sate ayam, babi dan cumi yang dikemas dalam ber

Second Flight with Air Asia

Ini adalah penerbangan kedua saya bersama Air Asia. Setahun lalu pulang pergi kami sudah sempat menikmati layanan si burung merah yang dikenal tepat waktu sebagaimana halnya Garuda Indonesia. Memiliki pengalaman sebelumnya, memaksa saya menyiapkan beberapa hal ketimbang terkaget kaget nantinya begiti berada di dalam pesawat. Pembagian barang. Yang mobile dan mampu menghabiskan waktu sepanjang perjalanan tentu berada di area terdekat, tas selempang. sisanya berada di ransel. Tanpa Bagasi. Toh tidak banyak yang dibawa. Terpenting, uang merah diselipkan di saku jaket sebagai bekal membeli bekal diatas pesawat. Hmmm… jadi ingat iklan Garuda Indonesia deh. All in One. Jauh sebelum masuk ke badan pesawat, semua benda yang melekat disimpan dalam satu tas tansel. Termasuk selempang tadi. Tujuannya agar gak ribet lagi saat menjalani pemeriksaan. Terbukti beberapa kawan tertahan di Imigrasi, setelah bawaan mereka tak lolos sensor dan harus dikeluarkan jika ingin melanjutkan terbang. Sesaat sesam

InTan dan QZ 520 ETA

InTan dan QZ 520 ETA Intan baru bisa tidur saat kutinggalkan tadi. Menurut Ibunya, ia tak sekalipun memejamkan mata sejak pukul satu tengah malam. Keluhannya masih sama. Sakit pada perut, dan demam. Dokter Anak yang kami temui jumat sore kemarin sempat menyampaikan, bahwa jika sampai hari ketiga Intan masih demam, ia harus segera melakukan cek darah. Kemungkinan besar Demam Berdarah. Namun mengingat historisnya yang sempat mengalami Typhus, kami sudah mulai khawatir karena Intan cukup lama memerlukan proses untuk menghabiskan makan, entah pagi siang ataupun malam. Susah diberitahu. Intan diputuskan untuk dibawa ke Rumah Sakit. Satu hal yang saya khawatirkan dari kemarin. Mengingat pagi ini saya sudah bersiap terbang dan kini berada di dalam pesawat. QZ 520 ETA Pikiran melayang pada kesibukan mengurus administrasi yang biasanya saya lakukan. Kini, siapa yang harus diandalkan ? Kartu Asuransi Prudentialnya sudah saya titip sebelumnya pada istri. Tapi tidak dengan Askes atau BPJSnya. Berh

Terbang (lagi)

Sebetulnya saya berat meninggalkan anak-anak dan juga ibunya. Mereka pasti sepi tanpa kehadiran si Bapak dalam empat hari kedepan. Apalagi ini long weekend yang bisa jadi dinanti banyak orang untuk liburan bersama keluarga mereka. Tapi yah… ini sudah kesepakatan. Lagipula, gak mungkin saya mengajak satu dua diantara mereka, berhubung masih ada si kecil Mutiara yang memerlukan asuhan. Dan tiga harian terakhir, Intan mengeluhkan sakit pada perutnya. Sempat goyah dan ragu untuk berangkat kali ini. Ibunya anak-anak juga ninik, tampak lebih lelah dari biasanya. Mengurus mereka tentu menguras banyak tenaga dan pikiran. Apalagi Intan sangat rewel dalam sakit begini. Makin gak tega meninggalkan rumah. Waktu mulai merambat pukul 4 dini hari. Sebentar lagi taxi akan tiba di depan dan mengantarkanku menuju Bandara. Bakalan kangen dengan mereka semua. Semoga selalu diberi kesehatan agar kami bisa bertemu dalam kegembiraan selasa depan.

Anak Anak

Terkadang kami sebagai orang tua muda dari 3 putri kecil yang masih berada dalam usia tumbuh kembang, merasa heran. Dari manakah asal energi yang mereka miliki sejak pagi hingga malam menjelang. Aktif. Sangat aktif. Diantara ketiganya, Intan putri tengah kami baru saja masuk usia yang perlu pengawasan ketat baik pengempunya maupun kakek nininya saat kami tinggal bekerja. Rasa rasanya tak ada kamus capek yang ia rasakan kecuali saat tidur siang dan malamnya. Kami sampai kewalahan menimpali setiap aktifitasnya. Sang adik, dalam usia 5 bulanan ini, baru bisa sebatas meminta diambil oleh Bapaknya, jika sudah dilihat baik sepulang kerja ataupun melintas begitu saja. Sementara si kakak, lebih banyak memperhatikan dan kalem, entah karena kenyang akan dimarah atau mungkin paham dengan situasinya kini. Hanya ketika mereka bergabung saja, mulai nampak kenakalannya masing masing. Dari minta digendong shama shama *dengan logat huruf S yang kental, atau saling menimpali obrolan kesana kemari dengan

Typo nge Blog Mobile

Untuk bisa memulai sebuah tulisan, setidaknya dibutuhkan ide. Lalu pengembangan, data pendukung dan kalimat pembuka. Semua itu belum tentu bisa terlintas dan terkumpulkan saat mencoba berkonsentrasi didepan pc ataupun notebook. Maka perangkat mobile pun kemudian menjadi pilihan. Terjadi sekitaran empat tahun lalu, ketika berkenalan dengan Android dan semua devicesnya. Dengan segala kemudahan yang ditawarkan, dalam hal ini untuk melahirkan sebuah tulisan, memanfaatkan perangkat mobile yang memiliki luasan layar terbatas bukan tanpa hambatan untuk bisa dilalui dengan mulus. Salah satunya adalah Typo atau salah ketik, mengingat area sentuh tombol keyboard pada layar tidak seluas keyboard pc ataupun notebook. Jadi ya wajar sebetulnya, apalagi jika kalian memiliki jari jemari yang jempol semua. He… Maka aktifitas menulis yang masih dilakoni hingga hari ini pun masih kerap mengalami Typo sebagaimana topik kali ini, baik secara sadar ataupun tidak. Bisa diketahui sejak awal pembuatan draft t

64 Filem dan 64 GB

Hiburan adalah mutlak. Apalagi saat kesibukan itu menjadi rutinitas yang terkadang menjadi sangat membosankan. Maka tidak ada salahnya jika disela itu semua, hiburan digelar untuk memulihkan suasana kerja atau malah suasana hati agar tak menggalau berkelanjutan yang malah akan menurunkan produktifitas keseharian. Salah satu hiburan yang saya pribadi nikmati adalah menonton filem. Jika dahulu aktifitas menonton filem itu bisa dilakoni sembari menulis (faktanya mengetik tuts keyboard) di layar pc ataupun notebook, kini serupa aktifitas blogging yang dijalani empat tahun terakhir, sudah semuanya berpindah perangkat ke layar kecil ponsel. Ribet ? Gak juga… Malah aksi untuk menonton filem melalui layar ponsel memiliki keasyikan atau sisi positif tersendiri. Diantaranya bisa dilakukan kapanpun, dimanapun dan dalam situasi apapun. Termasuk rapat kerja yang membosankan atau malah menemani perjalanan saat berangkat maupun pulang kantor. Dengan adanya akses internet gratis di area kantor puspem

Men, Women & Children

Ini adalah sebuah kisah bagaimana internet dan dunia maya memporakporandakan kehidupan keluarga, bahkan bisa jadi keluarga kita kelak. Kurang lebih begitu yang tersirat dalam benak saya saat menonton filem drama karya om Jason Reitman. Hal yang sama disampaikan pula oleh mas Anton Muhajir lewat akun twitternya @antonemus yang menjadi awal penasaran mencari lalu mengunduhnya. Menohok. Kisah dimulai dengan satu prolog tentang perjalanan pesawat Voyager, yang menjelajah angkasa buah karya NASA menjadikannya pula selingan diantara kisah manusia yang ada. Inspirasi salah satu tokoh didalamnya yang memilih untuk meninggalkan olahraga American Football-nya ditengah kegalauan keluarga ambang perceraian. Ada banyak kisah yang digambarkan satu persatu setelahnya. Remaja tanggung yang mulai mengenal seks, eksploitasi gambar tubuh seorang anak oleh ibunya dengan dalih modeling dan diperjualbelikan, upaya proteksi anak dari pergaulan dunia maya, hingga percobaan affair yang dilakukan sepasang suam

Jarang Update

Intermezo kali ini hadir gegara mas Anton Muhajir yang ngeTweet pagi-pagi lewat akun @antonemus menyinggung tagar #AyoBlogWalking . Satu upaya untuk mengunjungi kembali blog teman dan meninggalkan jejak komentar didalamnya. Terinspirasi Beliau ini katakanlah. Aksi #AyoBlogWalking memang sudah makin jarang saya lakukan, seiring makin jarang pula update tulisan di halaman blog ini. Berbanding lurus dengan intensitas update status di beberapa akun sosial media dan chat pertemanan. Maka pagi ini pun saya mencoba mengunjungi halaman beberapa teman yang masih sempat meninggalkan komen di blog ini maupun yang tadinya dikunjungi. Ternyata saya tidak sendiri. Ada juga loh yang masih terjangkit virus malas update halaman blog. Bisa jadi karena bosan menulis, minim ide atau malah karena tingkat kunjungan dan pendapatan yang pula ikut-ikutan menurun. Tulisan terakhir ada yang bulan Februari, setahun lalu atau yang jauh lebih beruntung, Juli kemarin. Mih… Tapi yah, update atau enggaknya sih memang

Menjauhkan Diri dari... Sosial Media ?

Mungkin kalo dipikir-pikir, judul posting diatas kok rasanya malah kebalik ? Wong jaman masa kini era sosial media makin mendunia, lha ini malah mau menjauhkan diri dari semua akun pertemanan dunia maya ? Tapi gak salah sih kalo kemudian maksud diatas dilihat dari kebutuhan pribadi. Sepuluh tahun rasanya sudah cukup untuk melalui semua itu. Meski di waktu lalu istilah Sosial Media belum begitu menjadi Trend, namun akun Friendster dan lainnya pernah menjadi bukti. Makin menjadi saat berkenalan dengan FaceBook, Twitter, Tumbler, Foursquare, Koprol, Path dan banyak lagi. Apalagi kalo dimaknai jauh lebih dalam. Menjalani kehidupan sosial secara nyata misalnya, atau memperbanyak waktu untuk bekerja dan berkoordinasi, bahkan melewatkan waktu tumbuh kembang anak dengan lebih bijaksana. Tentu maksud diatas jadi lebih nyaman untuk diperjuangkan. Akun FaceBook misalnya. Aksi deactivate kemarin rupanya mampu menjadi salah satu cara untuk memberikan kesempatan waktu pribadi pada anak dan keluarga.

Akhirnya tumbang juga

Memasuki ruang tunggu dokter THT di lantai atas apotek Anugerah sebetulnya sudah mulai membuat suasana badan tak nyaman. Dinginnya suhu membuat tubuh ini serasa menggigil. Entah apa sebabnya. Usai menunggui giliran periksa dokter, menunggui antrean obat dan menunggui proses penggantian lembar anti gores untuk ketiga perangkat Android diseberang jalan, pada akhirnya menumbangkan badan besar ini ke tempat tidur lengkap dengan kaus kaki dan selimut tebal. Dingin… Suhu badan mulai terasa menurun setelah menjalani istirahat dua jam lamanya. Berusaha memejamkan mata namun selalu gagal lantaran Intan, putri kedua kami selalu berusaha membangunkan bapaknya lewat cubitan, cium hingga injakan dan tindihan badannya yang hanya seberat belasan kilogram itu. Terpantau 37.2 derajat saat berupaya bangun dari tempat tidur dan memaksakan diri untuk makan malam meski tak memiliki nafsu untuk itu. Muntah. Ini muntah kali kedua yang dialami sedari pagi tadi. Benar-benar gak nyaman rasanya. Mungkin ini bena

Bersih-Bersih, Bersih-Bersih

Satu persatu laci kubuka dan kutemukan benda-benda lama yang kini sudah tak lagi bisa digunakan. Rusak akibat usia, berkarat akibat tergantikan. Dipilah dan dipilih, topik minggu ini adalah Bersih-Bersih, ya… Bersih-Bersih. Kangen melihat istri yang selalu setia membersihkan rumah, jadi ingin membantunya sesekali. Dari menyasar tumpukan baju dan celana di almari pakaian, cukup memisahkan beberapa diantaranya yang sudah jarang kukenakan. Baju kaos yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan, ditaruh terpisah dan dikemas dalam tas. Siapa tahu akan ada yang berminat nantinya. Sementara yang sudah mulai terlihat robekannya, mending disumbangkan pada orang lain. Sasaran kedua, tumpukan benda diatas almari baju. Dipilah rapi. Tabloid yang tak lagi dibaca, dipindah tempatkan untuk dikilokan Ibu. Pernak pernik hasil buruan belanja online sedikit demi sedikit dipelajari dan dimanfaatkan. Sementara yang tak perlu, ya sudah, diikhlaskan saja. Berikutnya laci meja. Memisahkan beberapa charger ponsel la

Intermezo 1 Agustus 2015

…lama juga ya saya gak nulis nulis lagi pasca seri terakhir kemarin… Memang menjaga konsistensi itu yang paling sulit ternyata. Dan sayapun menjadi salah satu dari sekian banyak blogger yang mengalaminya. Ada banyak hal yang siap menjadi kambing hitam akan malasnya saya menulis dua minggu terakhir. Diantaranya kecanduan dua games mobile yang kelihatannya sudah mulai tampak alurnya. Criminal Case yang tempo hari diceritakan itu, dan Plants vs Zombie 2 dengan sekian banyak dunia yang ditawarkannya. Untuk yang terakhir makin menjadi lantaran hanya tersisa dua dunia yang belum terselesaikan. Selain itu keranjingan kedua akan upaya mengunduh film dengan cara ilegal, makin sering dilakukan. Selain memanfaatkan wifi kantor yang berkecepatan tinggi itu, dirumah pun tak pelak ikutan dengan menggunakan wifi milik Telkom yang memiliki kuota unlimited. Maka, lengkap sudah. Pengunduhan pun tak hanya dilakukan lewat layar pc milik kantor, tapi juga perangkat ponsel secara bergantian. Ini lantas menj