Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2010

Menanti SLaSH sang Legenda GiTar tampil di Indonesia

Jika tak ada aral yang melintang selama rentang dua minggu kedepan, negeri ini bakalan kedatangan seorang musisi angkatan lawas, gitaris kelahiran ‘the most Dangerous Band in the World’ Guns N Roses. SLash Hudson. Bagi mereka yang melewati masa remaja di era 2000-an barangkali nama besar SLash bukanlah sebuah nama familiar kendati sudah dikaitkan dengan area musik rock. Bisa dimaklumi lantaran SLash tidak lagi booming seperti halnya era 90-an. Musisi yang lahir dengan nama Saul Hudson kelahiran 23 Juli 1965 ini, pasca pensiun dari Guns N Roses , bareng beberapa rekannya merilis album bertajuk SLash Snakepit (1995) yang bergambar depan seekor ular, kental dengan raungan gitar khas seorang SLash. Meskipun sempat berlanjut hingga album kedua Ain’t Life Grand (2000), perjalanan sang gitaris ini tak mampu menyamai kredibilitasnya dahulu yang penuh kontroversi. Meski demikian, SLash pernah pula dipercaya oleh seorang superstar Michael Jackson untuk meraungkan gitarnya pada karya Beat It

Sebuah Drama Tempat Hiburan setiap kali Bulan Puasa

Drama itu telah dimulai… Hampir setiap tahun masyarakat negeri ini disuguhkan tayangan klise begitu mendekati bulan puasa. Aksi razia terhadap sejumlah klab malam, panti pijat, tempat dugem, diskotik, café dan semacamnya yang biasanya dilengkapi dengan tindak kekerasan apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nurani sang oknum yang mengatasnamakan umat Tuhan paling terhormat. Bar sampai panti pijat tutup selama puasa, begitu judul sebuah artikel di portal berita Vivanews 21 Juli kemarin. Artikel yang mengetengahkan soal himbauan untuk menutup 400 dari 1.300 tempat hiburan malam di Jakarta selama bulan puasa, dimulai dari 11 Agustus 2010. “Tempat-tempat itu harus tutup satu hari sebelum bulan puasa sampai satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta, Arie Budiman, di Jakarta. Sementara itu untuk tempat hiburan malam jenis lainnya, seperti karaoke, tidak wajib tutup. Tetapi, kegiatannya dibatasi hanya pukul 20.30 WIB sampai pukul 0

Pengalaman (mengantar) Suntik VAR pasca Gigitan Anjing

Selasa 15 Juni 2010 pukul 6 pagi, MiRah baru saja terbangun dari tidur dan seperti biasa meminta untuk diputarkan video ‘Mejangeran’. Belum usai saya memenuhi permintaannya, Bapak terlihat tergopoh-gopoh membuka pintu rumah sambil berkata ‘Pak digigit Anjing, ayo antarkan ke RS Sanglah sekarang…’ Panik ? jelas. Bagaimana tidak, rasanya baru kemarin kami membicarakan tingginya angka gigitan anjing dimana satu dua diantaranya tidak ditangani dengan baik dan pada akhirnya berujung pada kematian. Beberapa hal yang ikut melengkapi adalah ketiadaan VAR (Vaksin Anti Rabies) di beberapa Puskesmas bahkan Rumah Sakit daerah maupun keteledoran (pengetahuan) tenaga medis yang tidak tanggap dengan kondisi pasien. Saya katakan demikian karena ada beberapa kasus yang terungkap di media mengatakan bahwa sudah jelas si pasien digigit anjing beberapa hari sebelumnya namun panas badan yang menyerang pasien malah di diagnosa penyakit lain. Ironis. Kami bergegas menuju RS Sanglah dengan harapan agar Bapak

Menulis itu Gampang atau Susah ?

Menjadi seorang blogger pemula kerap menemui kendala ditengah jalan terkait ‘bagaimana cara menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan yang enak dibaca dan mudah dimengerti oleh orang lain ? dalam hal ini dinamakan ‘Pembaca. Kalau hal ini belum bisa terpecahkan dalam waktu lama, bisa jadi minat untuk menjadi seorang blogger malah pupus dan menghilang. Update atau pembaharuan tulisan atau isi blog merupakan hal mutlak bagi seorang blogger, terlepas dari tema dan periode pembaharuan yang ditentukan sebelumnya. Terkait tema, ada blogger yang memang sejak awal sudah menginginkan untuk fokus pada satu topik tertentu misalkan blogger dr.Cock Wirawan yang secara konsisten menurunkan tulisan tentang kesehatan dan ada juga blogger yang memilih banyak tema seperti kegiatan rutin, pekerjaan atau bahkan keluarga. Blogger seperti ini ada banyak yang kenal, termasuk saya salah satunya. Berusaha untuk fokus dalam satu tema bisa jadi malahan membuat semangat menulis mulai kendor apabila tema tersebut ti

Keris Dalam Kebudayaan oleh Neka Art Museum

Tulisan berikut saya ambil dari sebuah booklet/brosur  milik Neka Art Museum , saat kunjungan Yowana Paramartha hari Minggu 18 Juli 2010 lalu. * * * Buatan manusia atau berasal dari alam supranatural, keris tradisional Indonesia diyakini sebagai manifestasi fisik dari kekuatan-kekuatan alam maya. Ditempa dengan api, namun merupakan simbol dari air, sebuah keris merupakan penyatuan kekuatan kosmis yang sating melengkapi. Ciri khas dari kebanyakan keris adalah jumlah lekuknya yang selalu ganjil, namun ada juga keris yang lurus tanpa lekukan. Keris adalah seperti naga air yang subur, yang diasosiasikan dengan saluran irigasi, sungai, mata air, sumur, air terjun dan pelangi. Beberapa keris mempunyai ukiran kepala naga yang diukir pada gandiknya, dengan bagian yang berlekuk sebagai badan dan ekornya. Keris dengan banyak lekukan digambarkan sebagai naga yang sedang bergerak, agresif dan hidup, sedangkan keris yang lurus dianggap naga yang sedang istirahat, dengan kekuatannya yang terpendam,

Catatan Perjalanan menuju Museum ‘Keris’ Neka Ubud

Hari masih pagi ketika kami melintasi ruas jalan Jagapati Tinggas kecamatan Abiansemal dalam perjalanan menuju Museum Neka Ubud , minggu 18 Juli 2010 kemarin. Beberapa semeton Yowana yang sempat dihubungi ada yang sudah mencapai daerah Sayan, ada juga yang masih berada di Darmasabha. Kali ini kami berangkat bertiga dalam satu kendaraan. Saya, Bapak dan Mahendra Sila, adik sepupu saya. Bapak saya ajak lantaran Beliau begitu dekat dengan Uwe Sutedja Neka, pemilik Museum Neka dan juga karena saya janjikan Beliau untuk diajak mampir di Geriya Peliatan. Adik sepupu saya ajak ikut serta mumpung kesibukannya di sekolah sudah mulai senggang. Dua semeton lain, Pande Donny dan Dek Jun Pande membatalkan keikutsertaan mereka lantaran kesibukan kerja yang tidak bisa dihindarkan. Sempat pangling ketika kendaraan masuk wilayah Pengosekan dan Peliatan Ubud. Lama sudah saya tak pernah lagi melewati daerah ini. Banyak yang berubah, termasuk angkul-angkul pintu masuk Geriya Peliatan yang kini tampak lebi

GooGLe adopsi BackGround Image Microsoft Bing

Ngomong-ngomong, pernah dengar Microsoft Bing gak ? Menurut Wikipedia , Microsoft Bing  itu merupakan sebuah mesin pencari (search engine) website yang bernaung di bawah bendera Microsoft. Bing adalah bentuk reinkarnasi yang dilakukan Microsoft terhadap ketiga mesin pencari produksinya terdahulu, yakni Live Search, Windows Live Search, dan MSN Search. Produk mesin pencari yang baru ini secara resmi dilucurkan pada tanggal 3 Juni 2009 menggantikan mesin pencari sebelumnya, yaitu Live Search. Bing diciptakan dengan menggunakan suatu teknologi, yakni teknologi PowerSet. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk memperoleh hasil pencarian yang lebih akurat. Saya pribadi mengenal Bing kurang lebih kuartal ketiga tahun 2009 dari sebuah tabloid lokal dan sempat mencobanya beberapa kali. Satu hal yang kemudian menjadi ciri khas Bing adalah adanya fitur Interface Features. Fitur Interface ini menampilkan gambar background yang akan terus mengalami perubahan setiap harinya. Gambar yang ditampil

AirHeads

Ngomong-ngomong soal Film, sebetulnya ada satu film yang sudah lama menjadi incaran bahan tontonan dan rupanya Tuhan baru mengabulkannya setelah berselang 16 (enam belas) tahun. Benar, enam belas tahun. AirHeads. Sebuah film yang menceritakan tentang usaha grup band ‘The Lone Ranger’ (yang mengundang tanda tanya lantaran beranggotakan 3 musisi) untuk mengembalikan nafas Rock n Roll sebuah stasiun radio KPPX-FM Rebel Radio 103.6 dengan memaksa memutarkan demo musik mereka. hal itu dilakukan lantaran stasiun radio tersebut belakangan mulai berpindah aliran ‘sedikit lembut dari biasanya. Aksi ketiga musisi tersebut dilakukan dengan cara membajak dan menyandera pimpinan beserta karyawan stasiun radio berbekal senjata mainan. Pertama kali saya menontonnya kalau tidak salah tahun 1994, saat masih bersekolah di SMAN 6 Denpasar. Dari film ini pula saya kemudian mengenal nama sebuah band aliran hardcore ‘White Zombie’ yang kedapatan tampil pula ditengah film tepatnya ketika polisi mencari tahu

Jangan Bugil didepan Lensa Kamera

Permohonan maaf yang dilontarkan oleh dua artis cantik terkait dugaan keterlibatan mereka dalam skandal video porno beberapa hari lalu sesungguhnya bisa dikatakan sudah sangat terlambat. Bagaimana tidak ? sekian lama mereka berusaha untuk tetap kukuh pada pendirian dan tidak mengakui akan dugaan ‘kemiripan’ yang menjadi isu masyarakat. Baru meminta maaf setelah status mereka berdua di’naik pangkatkan menjadi ‘Tersangka. Sangat disayangkan memang. Kendati demikian, yang seharusnya lebih disayangkan adalah pemberitaan media (baca: Info’TAI’ment dan sejenisnya setiap hari tiga kali sehari) yang seakan-akan men-judge mereka (Ariel PeterPan, Luna Maya dan Cut Tary) sebagai bintang film porno yang siap menghancurkan moral bangsa ini. Padahal jujur nih, kalo memang dikatakan mengancam moral bangsa, kenapa lokalisasi gak dibasmi dan dilarang ? kenapa Dolly atau bahkan tempat-tempat elit yang tersebar di seantero kota besar dan menawarkan paket syur gak diblokir sekalian ? mereka semua malah a

Keseimbangan Iwan Fals meretas Tahun 2010

Dari 12 (dua belas) lagu yang ditawarkan Iwan Fals dari album terbarunya Keseimbangan, ada 3 (tiga) yang sudah familiar saya dengar. Tiga lagu ini kalau tidak salah pernah didendangkan saat Iwan tampil di layar televisi swasta. ‘Suhu’, ‘Aku Menyayangimu’ dan ‘Kuda Coklatku’. Sayangnya saya agak kurang sreg dengan aransemen musik yang mengiringi ‘Suhu’. Kurang nyambung menurut saya. Bisa jadi lantaran saya lebih suka apabila ‘Suhu’ hanya diiringi dengan gitar bolongnya mas Iwan saja seperti yang dahulu ditayangkan. Selain tiga yang sudah familiar ada tiga lagu lagi yang saya suka saat pertama kali mendengarnya. ‘Ayolah Mulai’, ‘Sepakbola’ dan ‘Jendral Tua’. Keseimbangan merupakan album terbaru milik Iwan Fals yang dirilis pada pertengahan tahun 2010 ini. Kalo tidak salah ingat ini adalah album yang ke-27, atau bahkan lebih ? satu jumlah yang fantastis untuk ukuran Artis Indonesia juga kalau disandingkan di tingkat dunia. Jumlah album tersebut belum termasuk dengan (kalau tidak salah) 5

Sialnya Penghobi (nonton) Film

Sebelum dilanjutkan Harap dicatat bahwa seorang Penghobi (nonton) Film punya pemahaman sedikit berbeda dengan seorang Penghobi Film. Bedanya kurang lebih kalo isi pikiran seorang Penghobi Film itu biasanya Movie Minded, mengetahui segala hal seluk beluk film yang pantas ditonton saat ini, mana yang termasuk incaran mana yang termasuk daftar tunggu, siapa nama aktor/aktris maupun sutradara yang terlibat didalamnya hingga rela antre berjam-jam di bioskop setempat. Berbeda dengan seorang Penghobi (nonton) Film yang isi pikirannya ya Cuma pengen nonton aja tanpa peduli masuk film laris atau tidak, dan tidak terbatas pada film dengan tema jelas saja. Video panas artis lokal juga terkadang masuk didalamnya. Hehehe… Untuk seorang Penghobi (nonton) Film, saya (hahaha… pemahaman diatas sebenarnya lagi ngomongin saya…) gak terlalu ngoyo musti nonton film Harus di bioskop agar mendapatkan sajian yang gambarnya berkualitas mantap setingkat keping dvd plus dengan tata suara yang gak kalah mantapnya

Mari Berbagi sekantong Darah Untuk Sesama

Saya pribadi tidak menyangka bahwa apa yang saya lakukan ternyata bakalan diganjar dengan sebuah penghargaan dari Palang Merah Indonesia. Saya malah baru tahu ada penghargaan ini setelah seorang rekan blogger bali yang kebetulan bekerja di bagian Radiologi Rumah Sakit Sanglah, Putu Adi Susanta menyambangi saat mengantarkan Bapak suntik VAR beberapa waktu lalu. Sebuah penghargaan yang diberikan setelah dengan sukarela menyumbangkan darah 25 (dua puluh lima) kali untuk kepentingan kemanusiaan. Kalo tidak salah ingat pertama kalinya saya memutuskan untuk ikut aksi donor darah ya waktu masa sekolah SMA. Tepatnya saya tidak ingat, apalagi tanggal yang tertera pada kartu sudah memudar. Sebagai seorang pendonor darah bisa dikatakan saya merupakan pendonor yang malas. Karena kalo dihitung secara matematis, dalam kurun waktu 15 tahun seharusnya saya sudah menyumbangkan darah paling tidak 60 (enam puluh) kali. Dengan pertimbangan dalam jangka waktu satu tahun, seorang pendonor secara rutin meny

Dari Yowana Paramartha menuju Pura Penataran Pande Tamblingan (2)

Tulisan berikut merupakan tulisan kedua dari dua tulisan yang versi aslinya dipublikasikan dalam bentuk Notes di sebuah jejaring sosial FaceBook oleh Yande Putrawan , seorang generasi muda Warga Pande dari Pedungan Denpasar dimana untuk sementara ini didaulat sebagai Koordinator Pembentukan Yowana Paramartha Warga Pande, sebuah wadah berkumpulnya Teruna Teruni Semeton Pande untuk bertukar informasi tentang kePandean. * * * Kami berempat, saya , Pande Yadnya ( Pande Bali ), Pande Karsana (Pande Lukis) dan Nyoman Yogi Triana berangkat bersama menggunakan satu kendaraan menuju Pura Penataran Pande Tamblingan kamis 24 Juni 2010 lalu. Agenda Karya pada hari tersebut adalah Ngeresi Gana, Melaspas, Mepedagingan dan Mecaru balik sumpah. Sesampainya dijalan tanah menuju lokasi pura, pada awalnya kami tidak diperbolehkan masuk mengendarai mobil karena memang parkir yang ada saat itu sudah dipadati pemedek yang tangkil lebih dulu. Tapi berhubung kami membawa logistik (punia yang dikonversi menja

Dari Yowana Paramartha menuju Pura Penataran Pande Tamblingan (1)

Tulisan berikut merupakan tulisan pertama dari dua tulisan yang versi aslinya dipublikasikan dalam bentuk Notes di sebuah jejaring sosial FaceBook oleh Yande Putrawan , seorang generasi muda Warga Pande dari Pedungan Denpasar dimana untuk sementara ini didaulat sebagai Koordinator Pembentukan Yowana Paramartha Warga Pande, sebuah wadah berkumpulnya Teruna Teruni Semeton Pande untuk bertukar informasi tentang kePandean. * * * Semeton Pande sareng sami, sekedar informasi tambahan berkaitan dengan eedan karya yang dilaksanakan di Pura Penataran Pande Tamblingan, walaupun pembangunannya sudah dimulai sejak tiga tahun lalu namun persiapan intensif menjelang pemelaspasan hanya dilakukan dalam kurun waktu satu bulan sebelumnya. Setidaknya demikian info yang saya dapatkan dari Drs. I Gede Made Sutama, MM atau yang akrab dipanggil Pak Dedes selaku pemimpin pembangunan Pura Penataran Pande Tamblingan ini. Dibantu oleh semeton Pande lainnya dari seluruh Bali khususnya semeton pande yang bertempa