Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2008

Warnet Hotspot gak selamanya kuenceng

dua kali nyobain koneksi wifi di warnet sbelahnya Trio Restorant Tanjung Bungkak, ternyata banyak trouble yang dialami. Walopun koneksinya full speed tapi yang namanya browsing, wuiiih… luambat buanget ! masih lebih cepet kalo make koneksinya Star One. Apalagi pas nyobain yang namanya Google Earth, walah…. nunggu sampe elek. Udah gitu, lantaran koneksinya gak ke-detect, ni laptop sampe di restart 4 kali, cuman buat login doang. kecewa banget lah. Mendingan pulang, make koneksinya Star One ajah…

Bike to Work

Ngebaca postingnya Bli Yanuar perihal berwisata sepeda ke Luwus dari start awal di daerah Dalung, dimana atas ajakan satu komunitas B2W Chapter Bali, kumpulan para pekerja yang menggunakan sepeda kekantor dengan sedikit idealisme bahwa bersepeda kekantor disamping untuk kesehatan, dengan bersepeda mereka ikut mendukung adanya kampanye global warning dengan menggurangi jumlah emisi kendaraan bermotor (kutipan dari blog Bli Yanuar), mengingatkan pada masa lalu saat masih Teruna, memilih berangkat kantor dengan sepeda pula. Kisah ini berawal dari tahun 2004, yang saat itu baru aja diterima bergabung menjadi abdi negera ini, dengan aktivitas yang masih sedikit dan jarang turun ke lapangan atau lokasi kegiatan. Jadi tiada salah kalau pulang balik kantor ya make sepeda Balap, yang tahun belinya sekitar 1990 lalu. Udah 14 tahun umurnya, tapi masih tetap kokoh dan oke dipake.Namun ada alasan yang jauh lebih diterima mengapa saat itu memilih berangkat kantor dengan bersepeda dibanding motor sep

Sosialisasi Sistem Informasi Bidang PU by Pusdata

Jumat pagi ini dijalani dengan setengah hati, mungkin lantaran penugasan dadakan ke Wisma Werdha Pura Sanur dimana dilakukannya kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusdata Pusat , perihal sosialisasi Sistem Informasi di bidang ke-PU-an. Kegiatan sedianya diikuti oleh perwakilan instansi dari masing-masing daerah/kabupaten se-Provinsi Bali, tentunya berakitan langsung dengan materi yang disampaikan saat itu. Berhubung materi menyajikan Sistem Informasi di bidang ke-PU-an meliputi pengenalan web site Pekerjaan Umum Pusat dan juga pengenalan sistem e-procurement (pengadaan barang dan jasa online) sampe ke pengenalan data spasial (peta wilayah), maka yang diharap datang tentu perwakilan dari instansi PU dan juga Informasi Telekomunikasi atau badan-badan lain yang terkait. Hanya saja, dalam kaitannya dengan pengadaan peta wilayah, ada baiknya juga yang diundang adalah Badan Perencanaan sejenis Bappeda kali ya ? karena merekalah yang lebih tau dan berwenang. Dari tenaga yang datang, tak sem

Kenaikan BBM tak seheboh Bom Bali

Berita keputusan Presiden pada tengah malam tadi, mencoba menerapkan kenaikan harga pada 10 kota besar di Indonesia, agaknya memang tak terlalu ditanggapi serius di media televisi. Buktinya, sedari pagi acara yang tampil tetap berlangsung seperti biasa, dimana hanya beberapa saja yang menayangkan perkembangan perihal efek kenaikan BBM, itupun hanya satu jam sekali. Ini bisa dikatakan apa yang direaksi oleh media televisi rupanya belum seheboh saat Bom Bali meledak tempo hari. Mungkin lantaran konteks yang berbeda dan tentu saja sejauh ini kenaikan BBM tak sampai menimbulkan korban kematian. Namun yang namanya pengorbanan tentu tetap ada, dan malah dirasakan oleh segenap masyarakat di Indonesia dari yang golongan bawah yang makin tercekik dengan kenaikan harga bahan pokok sebagai imbasnya, hingga golongan atas sekalipun diharuskan mengurangi tingkat kenyamanan mereka. Dalam jangka waktu yang panjang pula. Mungkin ada benarnya pendapat dari beberapa orang yang iseng sua dijalan, bahwa me

Minggirin Orang Gampang Aje

Belum usai kritik Redaksi media Jawa Pos jumat 16 Mei lalu, yang bertanya pada kolom Jati Diri, “Pawai Moge Itu Untuk Apa, Tuan?” Belum hilang dari ingatan coretan khas Wahyu Kokkang, pada halaman yang sama, menggambarkan arogansi pawai moge yang melintas di jalan tol khusus untuk kendaraan roda empat atu lebih. Belum hilang rasa mangkel para pengendara di Kota Surabaya yang kabarnya harus mengalah pada iring-iringan motor besar melewati jalanan atas ijin pemerintah pusat di Jakarta. Belum habis rasa heran, kok bisa-bisanya disaat harga BBM bakal dinaikkan, para pemoge itu dengan santainya menderumkan suara besar motornya untuk melakukan rekreasi mahal. Pawai Moge yang kabarnya sebagai ungkapan seabad Kebangkitan Bangsa Indonesia dengan melintasi 1908 KM jalan raya oleh serombongan tamu-tamu kaya raya (wong harga sebiji moge aja sekian kali lipat UMR tenaga kerja Indonesia kok) yang menamakan kegiatan mereka ‘Jalur Merah Putih’. Eh, kabarnya pawai itu memakan korban sang pemimpin pawai

Program Ngawur dan Pasti NgibuL

PilGub bentar lagi. Yang ada sedari jauh hari ya kampanye dari para calon yang saling bersaing membohongi masyarakat dengan sejuta programnya yang penuh dengan kebaikan dan (katanya sih) kemurnian hati. Ada yang mengatakan ‘mari Selamatkan Bali’. mungkin maksudnya menyelamatkan Bali, buat di-keep di kantong pribadi, jadi jangan sampe masyarakat ikut menikmati hasilnya. Ada yang ngomong bakalan mewujudkan ‘Gratis Biaya Pendidikan dan Kesehatan’, tapi kalo boleh tau, emang dana buat menggratiskan semua itu mau didapet dari mana ? uang warisan ? halah… Ada juga yang bilang, ‘gak ada korupsi’. Hare gene masih ngomongin gak ada korupsi ? tapi penilepan dan todong menodong dibolehin. wuahahaha… apa bedanya ? Seperti katanya pak Dalang Wayang Cengblonk, Program doen ane kebaang ken masyarakatne, kwale sing ade action ne… ngutip kata-kata Joger ‘No Action Talk Only-NATO’. Kalo saja ada calon yang emang beneran dicalonkan oleh rakyat, dan maju tanpa harus menghabiskan dana jor2an seperti para c

Naiknya BBM, PilGub dan SmS Santet

Lama gak nulis masalah sosial, lantaran gelisah pikiran yang cukup menohok pikiran dua mingguan ini seakan terlupa akan sekian banyak permasalahan yang hadir di lingkungan ini, dari naiknya harga BBM sampe 30%, kisruh kawasan suci Uluwatu yang ditinggal para pejabat setempat ke Perancis untuk promosi pariwisata, ato hilangnya siswa di Malaysia yang diduga jadi korban trafiking (bener gak sih tulisannya?) Diluaran yang paling menarik diikuti ya perihal perang calon presiden USA, Om Barrack Obama dan Nenek Hillary Clinton, yang ternyata gak jauh beda dengan pilkada lokal. saling menjatuhkan dan menjelekkan lawan. Itu pula sebabnya aku gak terlalu respek dengan yang namanya PilGub sbntar lagi. kalopun boleh gak make hak pilih, mending itu aja. lantaran dari calon yang ada, semuanya cuman omong kosong. janji diawal, pake embel-embel gratis lagi. emang mau make duit siapa menggratiskan pendidikan dan hal lain yang jadi promo PilGub ? Halah… ato mungkin beredarnya SmS Santet yang meresahkan

Klarifikasi Hosting Down

Menyimak tulisan rekan yang senasib lantaran hosting down tempo hari terutama di blognya Bli Made Suardana , yang kcewa berat sampe-sampe bikin posting nyelekit langsung pada tujuan , he… dan juga di blognya Bli Made Suryawan , rupanya per hari minggu kmaren sudah ditanggapi postitif oleh si empunya Hosting, berbaik hati menghubungi langsung untuk meminta persetujuan me-replace arsip blog yang masih tersimpan dalam data Beliau agar bisa kembali normal lagi. Tapi berhubung udah merelakan dan mencoba berbesar hati sedari awal tau kalo blog balik ke setting 13 April, niatan baik dari yang punya hosting pun gak langsung disetujui. Walopun memang agak berat mengingat dari rekan-rekan yang datang dan membaca blog ini, ada juga beberapa yang mulai mengisi komen terutama bagi mereka yang merasa kebenaran isi blog. Toh blog ini tujuannya blom ke sektor komersial dan mengeruk dollar, cuman buat numpahin uneg-uneg yang sebegitu riskan kalo sampe dilontarkan dalam bentuk kata-kata langsung, bisa-

Antara DB dan Minuman Suplemen Peningkat Trombosit

Di mata awam, serangan Demam Berdarah akan sangat mengkhawatirkan apabila si penderita sudah mulai mengalami yang namanya panas badan dengan suhu tinggi apalagi kalo sudah sampe naik turun dan disertai muntah-muntah. Sekalipun diperiksa darahnya, baru pada hari ketiga (katanya) hasilnya dapat dibaca. Trus bagemana kalo si penderita dalam kondisi mendesak ? Bagi sebagian orang, pengalaman penderita lain maupun diri sendiri bolehlah menjadi bahan pertimbangan bagi penderita yang sedang mengalami masa-masa transisi Demam Berdarah daripada pasrah dan tidak tahu sama sekali. Isinya pun berbeda-beda terutama dalam usaha mengembalikan kondisi si penderita dengan jalan memanfaatkan suplemen tambahan selain makan dan minum biasa. Apa saja itu ? Pocari Sweat mungkin boleh jadi urutan pertama yang disarankan bagi penderita. Entah bagemana prosesnya, namun minuman pengembali ion tubuh ini masih menjadi perdebatan, apakah layak diberikan bagi penderita Demam Berdarah ? terutama yang mengalami masal

Petaka Blog Hosting Down

Pulang dari RS Sanglah kmaren sebenarnya ada beberapa posting yang diupload ke Blog demi menjawab 9 hari absennya isi blog hingga melambungkan salah satu posting ke angka 2 ribuan views. Angka yang tidak rasional untuk blog pemula. Namun gak lama setelah memposting tema Demam Berdarah dan Minuman Peningkat Trombosit, secara mendadak selama 2-3 hari baik blog maupun email yang dibuat dari blog yang sama, gak bisa diakses hingga membuat mood ngeblog pun turun. Kondisi ini diperparah lagi dengan ngadatnya mouse padahal udah dicoba menggantinya dengan colokan ps2 dan juga nyobain yang versi wireless. Hasilnya tetep sama. Jadilah hari-hari belakangan ini hanya dipenuhi rasa sepi tanpa kehadiran kulak kulik komputer. He.. dasar maniak komputer. Tapi yang sangat mengejutkan, saat blog bisa diakses, posting terakhir yang terlihat adalah edisi 13 April lalu, yang artinya posting saat pelatihan Internet hingga Demam Berdarah dinyatakan hilang. Wah, nasib sial nih. Setelah email bisa diakses baru

Untuk seorang Sahabat

Pada saat kita dihadapkan pada 2 pilihan, yang mana harus dipilih demi sebuah kebaikan bersama ? Seorang kawan mengatakan ‘totalitas 9 hari di RS Sanglah’ seperti meyakinkan diri pada orang lain bahwa ‘I Love my Wife and I Don’t Like my Duty’ . Kondisi yang berbeda menyebabkan ia bisa dengan entengnya berkata begitu. Terlahir dengan kondisi keluarga mapan dan terpandang, dimana uang bukan lagi satu masalah besar karena semua telah tersedia sejak kecil, apa yang diinginkan tinggal minta. Tak heran, terkadang sedemikian enteng pula ia mengatakan berani meninggalkan bangku kuliahnya jika ada mata kuliah yang tak diluluskan oleh dosen pengajar. Tapi apakah ia pernah memikirkan atau paling tidak seandainya berada pada sisi sebaliknya ? Saat terlahir pada keluarga yang hidup dari gaji bulanan, harus berhutang pula agar bisa melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi, sementara kondisi keluarga yang memang menuntut tanggung jawab serta belum bisa menggampangkan segala hal seperti

9 Hari di RS Sanglah bagian 4 : akhir cerita

Seiring fase ‘kemaruk’ tadi berjalan, maka perlahan Trombosit beranjak naik kendati yang diminum hanyalah air putih, bukan lagi segala minuman suplemen yang kabarnya mampu pula menaikkan trombosit secara cepat. Bukti nyata ini berlangsung dari titik terendah 11, naik merangkak berturut-turut menjadi 14, 16, 20, 29, 30, trus langsung loncat ke 75, dan saat naik pada angka 111, yang ada dikepala hanya satu. Pulang kerumah. Maka pada hari terakhir usai hasil 111 tadi dikabarkan, apa yang telah dilalui sebelumnya kembali diulang dengan semangat yang jauh lebih besar, dengan tujuan akhir tentu harapan untuk pulang kerumah. Rasanya sudah tak sabar lagi untuk sua si kecil Gek Mirah, yang kata kakek neneknya selama ditinggal menginap di RS Sanglah, berat badannya naik menjadi 4,5 Kg dan pipinya ? tambah tembem. Hmmmphhh… jadi gemes pengen liat. Nyatanya begadang tiap hari, mantengin infus agar tak lewat kering dan sempat 4 kali menaikkan darah walopun bersyukur hanya sampai di pergelanga

9 Hari di RS Sanglah bagian 3 : kemaruk

Saat kondisi Istri menurut keterangan pak Dokter juga para perawat merupakan titik balik untuk naiknya trombosit yang sedianya merangkak, naik dalam jumlah satuan (ini jauh lebih baik daripada loncat jauh yang memiliki kemungkinan untuk turun kembali), maka hari-haripun dipenuhi dengan semangat tinggi untuk memompa stamina saat malam tiba. Artinya bukan dalam konotasi negatif namun untuk membangunkan Istri dalam interval waktu tertentu (30-45 menit), agar mau minum segelas dua air putih sesuai saran Dokter melihat dari efek negatif minuman yang tadinya dikatakan mampu menaikkan trombosit. Dalam interval waktu tersebut pula diharapkan Istri mampu beristirahat secara maksimal dan dapat mencapai tidur nyenyaknya tanpa harus capai dan penat saat pagi menjelang nanti. Rupanya seluruh usaha dan doa selama ini didengar oleh-NYA, Istri perlahan tapi pasti mulai menunjukkan tanda-tanda ia kembali segar dan bisa makan seperti hari-hari biasa. Hanya saja benar kata Dokter dan para perawat, si pen

9 Hari di RS Sanglah bagian 2 : perjuangan

Hari hari berikutnya dimulai dengan mempelajari situasi ruangan dan kebiasaan baru sang Istri yang sedikit berubah lantaran sakit yang dideritanya. Satu persatu saudara datang menjenguk sambil membawakan apa yang sekiranya mampu memberikan kesehatan pada si pasien, lengkap dengan segudang cerita dan pengalamannya. Rata-rata bawaannya adalah minuman yang bisa meningkatkan trombosit pasien DB setidaknya menurut pendapat mereka. Maka dicobalah untuk memberikan satu persatu minuman tadi yang ternyata memberikan efek berbeda dan semuanya negatif pada Istri. Satu kesimpulan, ternyata apa yang dikatakan oleh si pemberi, tak semuanya cocok diberikan pada seluruh pasien penderita DB (mengenai ini selanjutnya akan diposting khusus). Kembali dan tergantung pada sikon tubuh si pasien. Maka segala harapanpun seketika padam saat Istri merasakan efek samping dari semua minuman tadi, yang sempat pula membuat kalang kabut dan keringat dingin menetes, merasa kasihan pada Istri yang tak jua membaik. Namu

9 Hari di RS Sanglah bagian 1 : kisah awal

Kamis 17 April, sehari setelah Ultah dirayakan bertiga, Ibu si kecil mendadak panas badannya, hingga angka 39,5?C. awalnya diperkirakan akibat dari ngempu si kecil yang rewel malam tadi, sedari jam 12 malem hingga pagi blom mau tidur juga. Setelah periksa ke dokter, diberikanlah obat parasetamol untuk menurunkan panas tadi. Apa daya, panas blom jua mau turun. Akhirnya sore, sempat dilarikan ke UGD Sanglah, untuk tes darah, namun ditolak dan disarankan kembali tanggal 19, tanpa ada tindakan penanganan apa-apa. Jumat dini hari jam 1 pagi, Ibu si kecil mulai mual dan muntah. Sementara panas badan mulai naik menjadi 40,3?C. yang ada di pikiran, hanyalah UGD Sanglah. Namun mengingat tiadanya tindakan awal dan juga penolakan tes darah tadi sore, akhirnya setelah menimbang-nimbang, diputuskan untuk tutup mata, nekat dan ngotot dilakukan tes darah dan injeksi panas untuk Istri malam ini. Usaha nyatanya gak sia-sia, setelah tes, Trombositnya masih menunjukkan angka 187 sementaran HB darah masih

Welcome Home : 9 hari di RS Sanglah

Tidak ada hal yang lebih mengasyikkan daripada ‘pulang kerumah’. Tempat dimana seluruh keluarga berkumpul dan bersenda gurau dalam suasana hangat, tempat dimana istirahat bakalan kembali nyaman dirasakan, tempat dimana putri kecil kami menunggu kehadiran orang tuanya yang selama 9 hari ‘terpaksa’ menginap di RS Sanglah. 9 hari menjalani hidup di RS Sanglah bagi sebagian orang mungkin akan tampak menakutkan mengingat image pelayanan RS Sanglah dikenal sangat buruk dan menjelimet birokrasinya. Namun 9 hari yang dilewati secara terpaksa benar-benar mampu dilewati dengan penuh rasa kekeluargaan diberikan oleh segenap staf dan perawat yang berada di sal perawatan ‘Wijaya Kusuma’ (kelas VIP C), sehingga selama sekian hari itu pula bener2 gak terasa seperti berada jauh dari rumah. Berada 9 hari di RS Sanglah pastilah identik dengan adanya satu penyakit yang bersarang atau dialami oleh tubuh. ya, tapi tubuh Istri. Yang positif terkena Demam Berdarah. Satu penyakit yang tak ada obat

Katanya Negara ini menganut Asas Demokrasi ?

Trus mengapa para pemimpinnya saling menjatuhkan satu sama lainnya didepan rakyat dengan kalimat yang menohok jelang pemilu 2009 nanti ? saling serang antara mantan pemimpin yang ingin mencalonkan diri kembali menjadi pemimpin negara ini, dengan orang nomor satu yang sedang dirundung duka akibat bencana datang ke negeri ini ? Trus mengapa juga kalo sebelum Pilkada, semua pihak mengatakan siap menang dan siap kalah, namun saat benar-benar kalah, malahan menyulut api menggunakan bom molotov hingga menuntut calon terpilih ke tingkat pengadilan ? Apa gak sebaiknya demokrasi itu ditanamkan dengan baik dan benar dahulu pada masing-masing calon pemimpin baik tingkat terendah Desa hingga tertinggi negara ini ? agar mampu memberikan pendidikan arti demokrasi pada para pendukungnya serta mampu meredam gejolak yang terjadi saat nyata-nyata mereka dinyatakan kalah dalam pilkada besok ? Katanya Negara ini menganut asas Demokrasi ?

Pelatihan Operator Internet by Pemda Badung

Sehari sebelum acara tersebut dimulai, berbagai angan dan mimpi berkelebat di benak, apa mungkin pelatihan kali ini bakalan ada kaitannya dengan pemblokiran situs ‘YouTube’ ato mungkin untuk mengawasi browsing internet rekan kantor dari kata-kata yang tak boleh disebutkan namanya. ng sama pula terlintas saat beberapa orang yang kebetulan mendapatkan tugas sama, yaitu mengikuti pelatihan yang diadakan selama 2 hari di ruang rapat kantor Departemen Agama Sempidi. Narasi yang dipaparkan oleh sang pembuka acara bolehlah menjadi awal, yaitu memimpikan bahwa seluruh instansi yang terkait dengan Pemda Badung bakalan terkoneksi sehingga memudahkan komunikasi serta menghemat baik tenaga, waktu dan biaya. Namun apa daya, semua itu kecele rupanya. Pelatihan yang judulnya ‘Operator’ diatas (sesuai surat tugas yang diterima), nyatanya malahan digunakan sebagai pengenalan ‘bagaimana caranya membuat email gratisan dari yahoo dan gmail’ trus ada ‘bagaimana cara mengirim dan membalas email’ dan ‘bagaim

Anugerah Ulang Tahun Terindah

Disela kesibukan baru menemani si kecil dan juga ngbikin tugas-tugas kuliah yang mulai terbengkalai, disela istirahat panjang dari aktivitas nge-Blog mungkin semingguan lamanya, malahan gak seapik yang direncanakan. Dasarnya emang gak bisa diem, jadilah saat bener2 senggang sambil ngejagain si kecil bengong-bengong di tempat tidur, semua ide rasanya tumpah jua akhirnya. Yang paling asik dimunculkan di Blog sementara ini, mungkin cukup topik-topik ringan saja dulu lah. Dari kehidupan sehari-hari sampe hari ulang tahun yang gak disangka-sangka, umur udah nginjek usia 30. Kepala 3. Jatuh tanggal 16 ini, dirayakan bertiga bareng Istri juga si kecil, nyatanya memberikan satu kesadaran bahwa kini sudah ada anugerah yang paling tak ternilai didapat saat usia perkawinan menginjak tahun kedua. Kehadiran si kecil bisa jadi adalah hal terindah yang pernah didapat dari sekian kali hari ulang tahun dijalani.

Istirahat bentar ah

Gak terasa aktivitas ngeblog udah dijalani sampe disini. Padahal awalnya isi blog cuman sekedar diary curhat apa yang dilalui dalam keseharian saat itu. Makin lama isinya makin beragam, dari hobi, trus ngungkapin hal-hal yang gak puas dijalani dalam dunia kerja, hingga kejahilan pada rekan kantor maupun kuliah dan tentunya lengkap dengan coretannya. Kini dengan kehadiran si kecil, hari-hari terasa jauh lebih berwarna, walo kata seorang rekan kantor, blog ini makin ksini seperti orang yang gak punya kerjaan aja. J Lantaran kehadiran si kecil pula aktivitas ngeblog jadi bergeser dari jam malam pulang kuliah berganti ke jam sore, usai mandiin si kecil sambil nungguin Ibunya mandi, menyempatkan diri buat ngulik hal-hal menarik ato cuman sekedar ngalor ngidul gak karuan. Seiring dengan makin banyaknya tugas kuliah, pula jam kantor yang makin hari makin malu kalo ditinggal lebih awal, pula karena kasian dengan Istri yang begadang tiap malem mnemani si kecil, maka dipandang perlu meluangkan

Tampil Apa Adanya

Akhirnya barisan kalimat yang ada dibawah header blog ini, diambil dan dipublikasikan sebagai tag baru lantaran emang sesuai dengan apa yang diharapkan dan dilakukan selama ini. Mengurangi Keinginan untuk Diri Sendiri, boleh jadi satu kalimat penohok hati bagi orang-orang yang dalam keseharian kerjanya selalu menuntut uang imbalan atas apa yang dilakukannya pada jam kerja, yang notabene sudah digaji pula oleh negara. Tiap hari selalu menggerutu kalo kmaren si oknum selalu diajak lembur oleh atasan. Dari bikin rencana anggaran biaya, bikin gambar peta lokasi (padahal udah tersedia dan tinggal di print aja) dan nyelesaikannya sampe malem. Halah… kerjaan mudah kayak gitu aja diributin tiap pagi. Padahal kan uang lembur selalu ada untuk orang-orang yang melewatkan waktunya dikantor pada hari libur. Kurang apa lagi ? Mungkin si oknum yang baru aja diangkat statusnya jadi pegawae negeri ini mengira rekan-rekannya ndak tau kalo lembur itu ada uangnya. Menginginkan satu pengakuan ‘wah si